Bahasa Jamee
Bahasa Jamee, terkadang juga disebut Bahasa Aneuk Jamee adalah salah satu dialek Bahasa Minangkabau yang umumnya dituturkan oleh sebagian masyarakat di pesisir barat daya dan selatan Aceh.[1][2] Orang Aceh setempat ada yang menyebutnya dengan Basa Aneuk Jamee atau Basa Baiko, di mana sebutan terakhir biasanya kurang menyenangkan bagi orang-orang bersuku/berbahasa Aneuk Jamee, sebab dianggap sebagai ejekan. Mereka yang bersuku/berbahasa Aneuk Jamee sendiri lebih suka menyebutnya dengan Baso Jamu (Bahasa Jamu) atau Basa Jamee atau Basa Aneuk Jamee.
Perbedaan dialek antara bahasa Aneuk Jamee dengan bahasa Minangkabau, sangat mungkin dipengaruhi oleh faktor asimilasi dengan bahasa Aceh yang dominan dituturkan sebagai lingua franca di Aceh pesisir. Ada sejumlah kata yang dalam bahasa Minangkabau akan terdengar kasar, tetapi menjadi kata-kata yang biasa dalam bahasa Aneuk Jamee, semisal kata "Wa ang" yang merujuk pada "Kamu" atau "Engkau". Selain itu, juga ada pemenggalan sejumlah kata dari Minangkabau, seperti kata "Wa ang" cukup menjadi "ang" saja.[3]
Penyebaran
Bahasa Aneuk Jamee terutama terdapat di kabupaten Aceh Selatan (lebih kurang 30% - 35% dari jumlah populasi) dan 12% di kabupaten Aceh Barat Daya, 1% - 5% di Aceh Barat, Aceh Singkil dan Simeulue.[2]
Kawasan-kawasan di mana terdapat dialek Jamee:
Kabupaten | Kawasan |
---|---|
Aceh Selatan | Kecamatan: Kemukiman Kandang (Kecamatan Kluet Selatan), Labuhan Haji, Labuhan Haji Timur, Sama Dua, Tapak Tuan |
Aceh Barat Daya | Kecamatan: Susoh |
Aceh Barat | Umumnya terkonsentrasi di beberapa desa dalam Kecamatan Meureubo (bercampur dengan Suku Aceh) yaitu desa Gunong Kleng, Peunaga, Meureubo, Ranto Panyang dan sekitarnya. Disamping itu, sebagian kecil juga mendiami Desa Padang Seurahet yang termasuk dalam Kecamatan Johan Pahlawan. Umumnya yang disebut terakhir ini merupakan keturunan pendatang yang berasal dari Kabupaten Aceh Selatan dan telah menetap lama di Aceh Barat secara turun temurun. |
Simeulue | Sinabang dan sekitarnya |
Aceh Singkil | Kota Singkil, Kecamatan Pulau Banyak |
Contoh Kalimat
Lapak judi
- Macut alah ka kadai. (Bahasa Jamee)
- Bibi sudah ke warung.
- lsuek adiek sandiri ka sakolah. (Bahasa Jamee)
- Besok adik sendiri yang (pergi) ke sekolah.
- Abang tangah mambaco. (Bahasa Jamee)
- Kakak (laki-laki) sedang membaca.
- Pacut mambuek lasueng. (Bahasa Jamee)
- Paman membuat lesung.[3]
Lihat Pula
Rujukan
- ^ "Minangkabau - Peta Bahasa". 118.98.223.79. Diakses tanggal 2018-08-17.
- ^ a b "View of A survey on the status of the local languages of Pulau Simeulue and Pulau Banyak and their use within the community". capeu.unsyiah.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-08-17.
- ^ a b Isas, Budiono (ed.) (1990). MORFOLOGI DAN SINTAKSIS BAHASA JAMEE. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendldikan dan Kebudayaan. ISBN 979-459-078-9.