Irsyad Syafar

politikus Indonesia dan pendiri Perguruan Islam Ar-Risalah, Padang

H. Irsyad Syafar, Lc., M.Ed. (lahir 18 November 1970) adalah seorang mubalig, praktisi pendidikan, dan politikus Indonesia. Ia dikenal sebagai pengasuh dan pimpinan Perguruan Islam Ar-Risalah, Padang.[3][4] Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat 2019–2024 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Irsyad Syafar
Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat
2019–2024
Mulai menjabat
28 Agustus 2019
GubernurIrwan Prayitno
Mayoritas18.095 suara[1]
Anggota DPRD Sumatra Barat
2014–2019
Masa jabatan
28 Agustus 2014 – 28 Agustus 2019
Informasi pribadi
Lahir18 November 1970 (umur 54)
Indonesia Kota Bukittinggi,
Sumatra Barat
Suami/istriMeifolinda Muslim[2]
Anak8
Orang tuaSyafar Buan (ayah)
Darnis Abdullah (ibu)
AlmamaterLIPIA, Jakarta
Universitas Kairo
Universitas Kuwait
Dikenal karenaPendiri Ar-Risalah
X: irsyad2005 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Bersama sejumlah mubalig yang tergabung dalam Ikatan Dai Indonesia (IKADI), Irsyad aktif menyelenggarakan kegiatan syiar dan tablig Islam di Sumatra Barat.[5] Selain itu, ia terlibat dalam kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sejak 2005 dan mengetuai Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP) periode 2011–2016.

Kehidupan awal dan pendidikan

Irsyad kecil dibesarkan di Nagari Koto Nan IV, Kota Payakumbuh. Berprestasi sebagai juara kelas hingga juara umum sewaktu SD dan MTs, Irsyad mendapat beasiswa di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) di Koto Baru, Padang Panjang.[a] Tamat dari MAPK, ia mendaftarkan diri masuk ke sekolah Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di Jakarta. Sambil kuliah, ia mengikuti sejumlah tes yang diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mendapatkan beasiswa perkuliahan di Timur Tengah dan lulus.[6]

Tamat dari LIPIA pada 1993, ia masuk ke di Universitas Kuwait. Namun, pemberangkatannya sempat tertunda dua kali karena konflik antara Iraq dengan Kuwait dan Perang Teluk. Selama di Kuwait, ia menggerakkan sejumlah organisasi pelajar Indonesia. Ia sempat menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Kuwait. Pada 1997, ia menyelesaikan kuliahnya dengan predikat kelulusan summa cum laude dan menjadi "Mahasiswa Terbaik". Ia mendapat beasiswa dari pemerintan Kuwait untuk melanjutkan S-2 di Universitas Kairo. Irsyad lulus pada 2003.[6]

Ar-Risalah

Tamat dari Universitas Kairo, Irsyad kembali ke Sumatra Barat, tampil sebagai salah seorang inisiator lembaga pendidikan Islam Ar-Risalah yang terwujud lewat berdirinya Yayasan Wakaf Ar-Risalah pada 23 Juni 2003. Dibuka pertama kali di Cupak, Gunung Talang, Solok, Perguruan Islam Ar-Risalah fokus dalam pengembangan pendidikan dengan pola asrama. Sejak 2009, karena keterbatasan lahan, kegiatan belajar mengajar untuk setiap jenjang pendidikan perguruan dipindahkan ke Padang. Saat ini, Ar-Risalah telah berkembang menjadi perguruan dengan jenjang pendidikan PAUD, RA, SD, SMP, dan MA.[7][3]

Politikus

Bergiat di sejumlah organisasi selama kuliah, Irsyad awalnya bergabung dengan PKS di Mesir. Kembali ke Tanah Air, ia diamanahi sebagai Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS Sumatra Barat sejak 2005 sampai digantikan Muhammad Yasin pada 2013. Sejak 2015, ia diamanahkan sebagai Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatra Barat.[8]

Pemilihan umum legislatif 2014 dan 2019 mengantarnya duduk di DPRD Sumatra Barat mewakili daerah pemilihan Kota Payakumbuh dan Kabupaten Lima Puluh Kota.[9]

Referensi

Keterangan
  1. ^ MAPK Padang Panjang berada satu kompleks dengan MAN Koto Baru. MAPK hanya ada lima di Indonesia, yang programnya dimulai pada era Menteri Agama Munawir Sjadzali.

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Wakil Ketua DPRD Sumatra Barat
2019–2024
Diteruskan oleh:
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Trinda Farhan Satria, MT
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS
Sumatra Barat

2015–2020
Diteruskan oleh:
Petahana
Jabatan organisasi Islam
Didahului oleh:
Ketua Komite Nasional Untuk Rakyat Palestina (KNRP)
Sumatra Barat

2011—2016
Diteruskan oleh:
Ulyadi Yesmar, MA