Mohammad Jumhur Hidayat lahir 18 Februari 1968[2] adalah politikus dan mantan aktivis asal Indonesia yang pernag menjabat sebagai Kepala Badan Penempatan dan Perlindungan TKI yang diangkat pada tanggal 11 Januari 2007 dan diberhentikan pada tanggal 11 Maret 2014, keduanya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, setelah menjabat selama 7 (tujuh) tahun.

Mohammad Jumhur Hidayat
Kepala BNP2TKI[1]
Masa jabatan
11 Januari 2007 – 11 Maret 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir18 Februari 1968 (umur 56)
Indonesia Bandung, Jawa Barat
KewarganegaraanIndonesia
Suami/istriAlia Febyani Prabandari
AnakAhmad Moqtav Hidayat dan Naeva Hilya Athahira
Orang tuaMohammad Sobari Sumartadinata dan Ati Amiyati
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jumhur Hidayat sudah menjadi aktivis sejak Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB)dan pernah dipenjara pada tahun 1989 karena terlibat dalam aksi mahasiswa yang menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri, Rudini. ia ditangkap bersama beberapa teman, diantaranya Fadjroel Rachman, Arnold Purba Supriyanto alias Enin, Amarsyah, Bambang Sugiyanto Lasijanto, Lendo Novo, A.Sobur, Wijaya Santosa, Adi SR, dan Dwito Hermanadi.[3]

Langkah politiknya dimulai saat bergabung dengan Partai Daulat Rakyat yang dalam pemilu 1999 mendapatkan 1 (satu) kursi DPR RI.[4]. Pada Saat Partai Daulat Rakyat bergabung dengan 7 (tujuh) partai (Partai Persatuan, Partai Syarikat Islam Indonesia, Partai Katolik Demokrat, Partai Bhineka Tunggal Ika,PNI Front Marhaenis,PNI Massa Marhaenis,Partai Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia) menjadi Partai Sarikat Indonesia yang dideklarasikan di Surabaya pada tanggal 17 Desember 2002, Jumhur menduduki Jabatan sebagai Sekretaris Jenderal. [5]

Rujukan