Karier Joko Widodo sebagai Wali Kota Surakarta

{{

Pembenahan transportasi umum

Pada masa kepemimpinan Jokowi, Batik Solo Trans (atas) dan Sepur Kluthuk Jaladara (bawah) diperkenalkan

Untuk urusan transportasi umum, berbagai jenis angkutan telah direalisasikan, seperti Batik Solo Trans yang merupakan bus yang beroperasi di dalam kota dan menghubungkan kota Solo dengan Bandar Udara Internasional Adi Sumarmo.[1] Untuk mengintegrasi sistem transportasi, pemerintah Solo dan Yogyakarta menandatangani Nota kesepahaman terkait penggunaan kartu pintar pada Kereta api Prambanan Ekspres yang menghubungkan kedua kota tersebut yang dapat digunakan pula pada Batik Solo Trans dan Trans Jogja.[1]

Jokowi pada tahun 2009 juga meluncurkan kereta wisata peninggalan Belanda yang disebut Sepur Kluthuk Jaladara. Kereta yang dibuat pada tahun 1896 dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar ini melintasi Kantor Wali Kota Surakarta, Loji Gandrung, Museum Radi Pustaka, Museum Batik Danar Hadi, dan Stasiun Sanggrah, sebelum akhirnya kembali ke Stasiun Purwosari.[2] Selain itu, pada 20 Februari 2011, bus tingkat Werkudara juga dioperasikan dan segera menjadi salah satu ikon kota Solo yang sampai sekarang dilestarikan.[3]

Pada Juli 2011, Jokowi meluncurkan Railbus Batara Kresna yang melayani rute Sukoharjo-Surakarta. Railbus yang mulai dioperasikan pada Agustus 2012 ini dibuat oleh PT INKA. Namun, pada November 2012, railbus ini tidak berjalan lagi karena mengalami kerugian, dan permintaan subsidi oleh Wali Kota Solo saat itu F.X. Hadi Rudyatmo ditolak oleh DPRD Surakarta.[4]

Hari bebas kendaraan bermotor

Pada tahun 2010, Jokowi menggagas hari bebas kendaraan bermotor di sepanjang Jalan Slamet Riyadi setiap hari Minggu dari pukul 6 hingga 9 pagi, walaupun jalanan sudah didatangi pejalan kaki dari pukul 5 pagi.[5] Selain itu, pada hari Sabtu 31 Desember 2011 dan Minggu 1 Januari 2012, kota Surakarta berhasil mengadakan malam bebas kendaraan bermotor pertama di Indonesia.[6]

Pembenahan pendidikan dan kesehatan

Di Solo, Jokowi menetapkan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS).[7] Program PKMS menyediakan layanan kesehatan gratis untuk rakyat miskin di Solo.[8] Pemegang kartu PKMS terdiri dari dua kelas, yaitu "Gold" dan "Silver".[8] Kelas "Gold" diberikan untuk warga yang benar-benar miskin (sehingga semua biaya kesehatannya ditanggung pemerintah), sementara warga kota yang belum mempunyai jaminan kesehatan mendapatkan kelas "Silver".[8] Sementara itu, kartu BPMKS diberikan kepada siswa SD dan SMP di Solo yang miskin agar dapat mengenyam pendidikan tanpa dipungut biaya (baik iuran bulanan maupun biaya operasional) di sekolah negeri atau swasta.[9] Terdapat tiga jenis kartu, yaitu "Platinum", "Gold", dan "Silver".[9] Kartu Platinum diberikan untuk siswa yang bersekolah di sekolah plus (sekolah gratis dari program pendidikan di Solo), sementara kartu Gold diberikan kepada warga miskin dan kartu Silver untuk warga mampu.[9] Pemegang kartu Platinum dibebaskan dari iuran bulanan, uang gedung, dan biaya pribadi seperti tas, sepatu, buku, sementara pemegang kartu Gold dibebaskan dari biaya operasional dan pemegang kartu Silver diperlakukan seperti pemegang kartu Gold.[9] Namun, pembebasan biaya tidak berlaku untuk siswa SMA dan SMK, walaupun mereka akan disubsidi sebesar 50%.[9]

 
Beberapa peninggalan Jokowi di Solo. Dari kiri atas searah jarum jam: Pasar Windujenar, Omah Sinten di kawasan Ngarsopuro yang telah diperbaharui, Halte Bus Batik Trans Solo di Jalan Slamet Riyadi, dan pintu masuk ke Taman Sriwedari yang telah diremajakan.

Selama enam bulan pertama tahun 2012, 15.235 kartu PKMS Silver dan 47.940 kartu PKMS Gold dibagikan kepada rakyat Solo dengan biaya Rp 10,9 miliar, sehingga pada saat itu terdapat 221.722 kartu PKMS Silver dan 14.181 kartu PKMS Gold yang telah didistribusikan.[7]

Menekan militan radikal

Menurut bocoran kawat diplomatik Wikileaks yang bertanggal 3 November 2008, Jokowi berhasil mengubah Solo dari "pusat radikalisme" menjadi "tempat wisata" berkat "pemerintahan yang baik dalam tingkatan lokal".[10] Kawat diplomatik tersebut mencatat bahwa sebelum Jokowi mulai menjabat pada tahun 2005, Front Pembela Islam (FPI) sering meminta uang dari hotel-hotel dengan ancaman akan mengusir orang-orang barat dari Solo, dan wali kota sebelum Jokowi tidak melakukan apa-apa untuk menghentikannya.[10] Selain itu, pesantren Ngruki di Solo juga dikenal akan keterkaitannya dengan Abu Bakar Baasyir.[10] Menurut kawat diplomatik tersebut, Jokowi berhasil memperbaiki keadaan dengan bekerjasama dengan polisi dan pemerintah pusat untuk meningkatkan keamanan dan memulai dialog dengan pemimpin-pemimpin radikal agar mereka berhenti meneror warga dan wisatawan.[10]

Solo Techno Park dan Mobil Esemka

Pada masa kepemimpinan Jokowi, pembangunan Solo Techno Park diselesaikan. Kompleks yang dibangun di wilayah seluas 7,1 hektare di Jebres ini dimaksudkan sebagai tempat produksi dan pelatihan teknik.[11] Pada tahun 2012, Jokowi menjadikan Esemka (yang merupakan mobil rakitan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil dinas resmi Jokowi.[12] Inisiatif Jokowi membuat Esemka mendapat perhatian media nasional.[12] Solo Techno Park sendiri akan dijadikan sebagai pusat produksi massal mobil Esemka.[11] Namun, mobil ini tidak lolos uji kelayakan nasional,[11] sehingga proyek tersebut mangkrak dan lembaga Solo Techno Park pada tahun 2014 memproduksi mesin cetak digital.[13]

Pada tahun 2011, Jokowi juga menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Direktur Utama PT GMF AeroAsia Richard Budihadianto mengenai pengembangan kemampuan penyediaan sumber daya manusia dalam bidang perawatan pesawat terbang, sehingga Solo Techno Park menjadi tempat pelatihan teknisi pesawat terbang.[14]

Peninggalan lain

Pada 13 April 2008, Jokowi mendirikan tempat wisata kuliner malam di Solo yang disebut Galabo (Gladag Langen Bogan).[15] Taman Balekambang yang sebelumnya terbengkalai juga diubah menjadi taman botani kecil yang dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi. Ditambah lagi, Terminal Bus Tirtonadi diremajakan, sementara Taman Tirtonadi di dekatnya dijadikan ruang terbuka.[15]

Jokowi juga membangun dan meremajakan beberapa pasar, seperti Pasar Windujenar pada tahun 2010[16] dan Pasar Burung Depok.[17] Pasar Windujenar terletak tepat di kawasan Ngarsopuro yang turut disulap menjadi artistik dan dilengkapi dengan ruang terbuka untuk masyarakat.[18] Kawasan ini kemudian terhubung dengan Jalan Slamet Riyadi yang dipercantik dengan keberadaan taman dan fasilitas internet gratis.[15] Jokowi juga melancarkan penataan koridor city walk di kawasan Kapten Mulyadi dan Mayor Kusmanto yang turut dilengkapi dengan fasilitas untuk pejalan kaki dan taman kota.[17]

Di bawah kepemimpinan Jokowi, pemkot Surakarta mendukung pengadaan toilet umum, hingga kota Solo terpilih menjadi tuan rumah World Toilet Summit ke-13 pada tahun 2013.[19] Toilet umum dibangun di beberapa tempat wisata seperti di Slamet Riyadi, Gladag Langen Bogan, dan Kampung Batik Laweyan, dengan dana dari pemkot dan perusahaan swasta yang mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan.[19]

Menurut Rushda Majeed dalam studi kasusnya mengenai kota Solo, Jokowi telah memperbaiki kondisi permukiman kumuh, meningkatkan layanan kesehatan, dan mereformasi pemerintahan untuk meningkatkan efisiensi.[20] Ia juga membuka proses keuangan untuk umum dan menyediakan one-stop service bagi mereka yang hendak membuat izin bisnis atau izin-izin lainnya.[20]

Referensi

  1. ^ a b Malik, Candra (30 Januari 2011). "Solo and Yogyakarta Point Way With 'Smart' Public Transportation". The Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Agustus 2013. 
  2. ^ Pilihan Wisata Solo, Sepur Kluthuk Jaladara, diakses dari situs Republika Online
  3. ^ Bus tingkat Werkudara jadi ikon Kota Solo, diakses dari situs Merdeka Online
  4. ^ High costs leave Solo’s new railbus system idle, diakses dari situs The Jakarta Post
  5. ^ Solo Car Free Day, Tak Sekedar Bebas Asap Kendaraan Bermotor, diakses dari situs Kementrian Perhubungan Republik Indonesia
  6. ^ Solo Sukses Gelar Car Free Night Pertama se Indonesia, diakses di situs Suara Merdeka
  7. ^ a b Jokowi’s programs will be implemented, diakses di situs The Jakarta Post
  8. ^ a b c Jokowi Siap Terapkan PKMS di Jakarta, diakses di situs Tribun Jakarta
  9. ^ a b c d e Biaya Sekolah Siswa SD dan SMP Solo Digratiskan, diakses di situs Republika
  10. ^ a b c d SOLO -- FROM RADICAL HUB TO TOURIST HAVEN, diakses di situs Wikileaks.
  11. ^ a b c Techno park to be revamped to facilitate mass production, diakses di situs The Jakarta Post
  12. ^ a b Solo mayor inaugurates Esemka as official vehicle, diakses di situs The Jakarta Post
  13. ^ Esemka Mangkrak, Solo Techno Park Buat Mesin Cetak, diakses di situs Tempo
  14. ^ Solo Techno Park Siapkan Pelatihan Teknisi Pesawat Terbang, diakses di situs resmi Solo Techno Park.
  15. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama soloMICE
  16. ^ Jokowi Tinjau Lokasi Pasar Windujenar, diakses dari situs timlo.net
  17. ^ a b Jokowi Sidak Pembangunan City Walk dan Pasar Depok, diakses dari situs resmi pemerintah Surakarta
  18. ^ Ngarsopuro, Tempat Nongkrong Asyik di Solo, diakses di yahoo.com
  19. ^ a b Surakarta promotes communal toilets, diakses di The Jakarta Post
  20. ^ a b "Defusing a Volatile City, Igniting Reforms: Joko Widodo and Surakarta, Indonesia" (PDF). Princeton. Diakses tanggal 6 April 2014. 
Didahului oleh:
Slamet Suryanto
Wali Kota Surakarta
2005–2012
Diteruskan oleh:
F.X. Hadi Rudyatmo