Pemodelan proses bisnis

Revisi sejak 5 Juni 2020 12.04 oleh Laksono Mohammad Reza (bicara | kontrib) (pengertian yang lebih bisa diterima oleh orang dan pengertian yang sebelumnya agak rancu.)

Business Process Modelling (BPM) adalah pemodelan dari sebuah sistem berdasarkan sebuah proses sehingga pemodelan tersebut dapat dianalisa dan di tingkatkan. Pemodelan proses bisnis dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian mana saja yang masih perlu diperbaiki dari proses bisnis tersebut. Maka dari itu, Pemodelan proses bisnis akan berlanjut ke tahap Business Process Improvement (BPI).

Contoh Pemodelan proses bisnis dari sebuah proses dengan alur normal, lengkap dengan Notasi Business Process Modelling

Terdapat 2 jenis utama dari Model Proses Bisnis, yaitu:

  • Model awal (situasi saat ini)
  • Model situasi baru yang memiliki tujuan dan harapan kedepan

Ada 3 jenis proses bisnis, yakni:

  • Proses manajemen, ialah proses yang mengendalikan operasional dari sistem.
  • Proses operasional, ialah proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran tujuan utama.
  • Proses pendukung, ialah mendukung proses inti, namun harus ada sebuah proses pendukung.

Proses bisnis melingkupi hal-hal sebagai berikut:

  • Proses bisnis mempunyai tujuan atau sasaran.
  • Proses bisnis membutuhkan input.
  • Proses bisnis menghasilkan output.
  • Proses bisnis membutuhkan sumber daya untuk memproses masukan.
  • Proses bisnis harus melakukan Aktivitasnya secara berurutan.
  • Proses bisnis harus dapat melibatkan lebih dari satu bagian.
  • Proses bisnis dapat Memberi keuntungan dan kemudahan untuk semua pelanggan


Sejarah


Istilah Business Process Modeling (BPM) diciptakan pada tahun 1960 di bidang rekayasa sistem oleh S. Williams pada tahun 1967 artikelnya ‘Business Process Modeling Improves Administrative Control’.

Pada era 1990-an istilah ‘proses’ menjadi sebuah pandangan untuk lebih produktif. Beberapa perusahaan di dorong untuk berpikir secara proses, bukan fungsi dan prosedur Proses berpikir terlihat pada rantai peristiwa di perusahaan dari pembelian untuk pasokan, dari pesanan pengambilan penjualan, dll. Metodologi lainnya seperti business process redesign, business process innovation, business process management, integrated business planning, dan metodologi semuannya bertujuan untuk meningkatkan proses di seluruh fungsi yang terdapat di perusahaan.

Dalam rekayasa perangkat lunak BPM bertujuan untuk memfokuskan pada keadaan praktek selama pengembangan praktek. Pada era 1990-an ini semua jenis teknik pemodelan baru menggambarkan proses bisnis yang ada.

Bacaan lanjutan