Pemodelan proses bisnis
Business Process Modelling (BPM) adalah pemodelan dari sebuah sistem berdasarkan sebuah proses sehingga pemodelan tersebut dapat dianalisa dan di tingkatkan. Pemodelan proses bisnis dimanfaatkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian mana saja yang masih perlu diperbaiki dari proses bisnis tersebut. Maka dari itu, Pemodelan proses bisnis akan berlanjut ke tahap Business Process Improvement (BPI).
Terdapat 2 jenis utama dari Model Proses Bisnis, yaitu:
- Model awal (situasi saat ini)
- Model situasi baru yang memiliki tujuan dan harapan kedepan
Ada 3 jenis proses bisnis, yakni:
- Proses manajemen, ialah proses yang mengendalikan operasional dari sistem.
- Proses operasional, ialah proses yang meliputi bisnis inti dan menciptakan aliran tujuan utama.
- Proses pendukung, ialah mendukung proses inti, namun harus ada sebuah proses pendukung.
Proses bisnis melingkupi hal-hal sebagai berikut:
- Proses bisnis mempunyai tujuan atau sasaran.
- Proses bisnis membutuhkan input.
- Proses bisnis menghasilkan output.
- Proses bisnis membutuhkan sumber daya untuk memproses masukan.
- Proses bisnis harus melakukan Aktivitasnya secara berurutan.
- Proses bisnis harus dapat melibatkan lebih dari satu bagian.
- Proses bisnis dapat Memberi keuntungan dan kemudahan untuk semua pelanggan
Sejarah
Istilah Business Process Modeling (BPM) diciptakan pada tahun 1960 di bidang rekayasa sistem oleh S. Williams pada tahun 1967 artikelnya ‘Business Process Modeling Improves Administrative Control’.
Pada era 1990-an istilah ‘proses’ menjadi sebuah pandangan untuk lebih produktif. Beberapa perusahaan di dorong untuk berpikir secara proses, bukan fungsi dan prosedur Proses berpikir terlihat pada rantai peristiwa di perusahaan dari pembelian untuk pasokan, dari pesanan pengambilan penjualan, dll. Metodologi lainnya seperti business process redesign, business process innovation, business process management, integrated business planning, dan metodologi semuannya bertujuan untuk meningkatkan proses di seluruh fungsi yang terdapat di perusahaan.
Dalam rekayasa perangkat lunak BPM bertujuan untuk memfokuskan pada keadaan praktek selama pengembangan praktek. Pada era 1990-an ini semua jenis teknik pemodelan baru menggambarkan proses bisnis yang ada.
Bacaan lanjutan
- Aguilar-Saven, Ruth Sara. "Business process modelling: Review and framework." International Journal of production economics 90.2 (2004): 129-149.
- Barjis, Joseph. "The importance of business process modelling in software systems design." Science of Computer Programming 71.1 (2008): 73-87.
- Becker, Jörg, Michael Rosemann, and Christoph von Uthmann. "Guidelines of business process modelling." Business Process Management. Springer Berlin Heidelberg, 2000. 30-49.
- Bart-Jan Hommes (2004). The Evaluation of Business Process Modelling Techniques. Doctoral thesis. Technische Universiteit Delft.
- Håvard D. Jørgensen (2004). Interactive Process Models. Thesis Norwegian University of Science and Technology Trondheim, Norway.
- Manuel Laguna, Johan Marklund (2004). Business Process Modeling, Simulation, and Design. Pearson/Prentice Hall, 2004.
- Ovidiu S. Noran (2000). Business Modelling: UML vs. IDEF Paper Griffh University
- Jan Recker (2005). "Process Modelling in the 21st Century". In: BP Trends, May 2005.
- Ryan K. L. Ko, Stephen S. G. Lee, Eng Wah Lee (2009) Business Process Management (BPM) Standards: A Survey. In: Business Process Management Journal, Emerald Group Publishing Limited. Volume 15 Issue 5. ISSN 1463-7154.
- Jan Vanthienen, S. Goedertier and R. Haesen (2007). "EM-BrA2CE v0.1: A vocabulary and execution model for declarative business process modelling". DTEW - KBI_0728.