Menyakiti diri

cedera yang disengaja pada tubuh sendiri tanpa niat untuk bunuh diri

Pencederaan diri sendiri (Self-harm, SH), juga dikenal sebagai melukai diri sendiri, diartikan sebagai tindakan melukai langsung lapisan tubuh, yang dilakukan tanpa tujuan bunuh diri.[1][2][3] Istilah tersebut dipakai dalam sastra terkini dalam upaya mendapatkan istilah yang lebih netral. Sastra lama, khususnya sebelum kemunculan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5), hampir secara khusus disebut sebagai mutilasi diri.

Referensi

  1. ^ Laye-Gindhu, A.; Schonert-Reichl, Kimberly A. (2005), "Nonsuicidal Self-Harm Among Community Adolescents: Understanding the "Whats" and "Whys" of Self-Harm", Journal of Youth and Adolescence, 34 (5): 447–457, doi:10.1007/s10964-005-7262-z 
  2. ^ Klonsky, D. (2007), "The functions of deliberate self-injury: A review of the evidence", Clinical Psychological Review, 27 (2): 226–239, doi:10.1016/j.cpr.2006.08.002, PMID 17014942 
  3. ^ Muehlenkamp, J. J. (2005), "Self-Injurious Behavior as a Separate Clinical Syndrome", American Journal of Orthopsychiatry, 75 (2): 324–333, doi:10.1037/0002-9432.75.2.324, PMID 15839768 

Lihat juga

Pranala luar