Jembatan Youtefa

jembatan di Indonesia
Revisi sejak 7 Juni 2020 02.16 oleh Serigalakampus (bicara | kontrib) (penambahan tag pemeliharaan pada artikel Jembatan Yousefa)

Jembatan Youtefa (sebelumnya bernama Jembatan Holtekamp[1]) adalah JEMBATAN MERAH di Provinsi Papua yang menghubungkan Holtekamp dengan Hamadi sepanjang 732 meter dengan lebar 21 meter.[2] Jembatan ini merupakan jembatan tipe Pelengkung Baja yang dapat memperpendek jarak dan waktu tempuh dari Kota Jayapura ke Distrik Muara Tami dan ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw daerah perbatasan Indonesia – Papua Nugini. Sebelum jembatan ini dibangun, perjalanan dari kawasan pemerintahan menuju Distrik Muara Tami menempuh jarak sejauh 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Namun, bila melewati Jembatan Youtefa maka jaraknya menjadi sekitar 12 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Jembatan Youtefa
Koordinat2°35′42″S 140°42′49″E / 2.5951°S 140.7135°E / -2.5951; 140.7135
Moda transportasi4 lajur
MelintasiTeluk Youtefa
LokalJayapura, Provinsi Papua
Nama resmiJembatan Youtefa
Karakteristik
DesainPelengkung Baja (Continous Steel Arch Bridge)
Bahan bakuBaja Struktur Mutu BJ55
Panjang total732 meter (2.402 ft)
Lebar21 meter (69 ft)
Tinggi20 meter (66 ft)
Bentang terpanjang150 meter (492 ft)
Jumlah bentangan1 (bentang utama)
2 (keseluruhan)
Tinggi maksimum20 meter (66 ft)
Sejarah
Dibangun oleh • PT Pembangunan Perumahan, Tbk (leader)
 • PT Hutama Karya (Persero)
 • PT Nindya Karya (Persero)
PabrikanPT PAL
Diresmikan28 Oktober 2019
Lokasi
PetaKoordinat: 2°35′42.4″S 140°42′48.6″E / 2.595111°S 140.713500°E / -2.595111; 140.713500

Pembangunan Jembatan Youtefa merupakan kolaborasi antara Pemerintah Pusat Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura dengan pembagian sebagai berikut:

Paket Pekerjaan Panjang Sumber Pendanaan
Jembatan bentang utama 400 m
APBN
Jembatan dan jalan bentang pendekat 332 m (jembatan)

546 m (jalan)

APBD Provinsi Papua
Jalan akses sisi Hamadi 400 m
APBD Kota Jayapura
Jalan akses sisi Holtekamp 7500 m

Pembangunan jembatan ini dilakukan oleh konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, Tbk, PT Hutama Karya (persero), dan PT Nindya Karya (persero) dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 1,87 Triliun dengan sokongan dana khusus APBN dari Kementerian PUPR senilai Rp 1,3 triliun.[3] Jembatan ini mulai dibangun bulan Mei 2015. Perakitan bentang utama Jembatan Youtefa yang merupakan tipe Box Baja Pelengkung tidak dilakukan di lokasi jembatan, namun di PT PAL Indonesia Surabaya. Produksi jembatan di Surabaya bertujuan meningkatkan aspek keselamatan kerja, meningkatkan kualitas pengelasan, dan mempercepat waktu pelaksanaan hingga 3 bulan.

Ini kali pertama, pembangunan jembatan dimana jembatan pelengkungnya dibuat utuh di tempat lain kemudian dibawa ke lokasi.[4] Dari Surabaya bentang jembatan seberat 2000 ton dan panjang 112,5 m ini dikirim menggunakan kapal laut dengan menempuh perjalanan sejauh 3.200 kilometer dalam waktu 19 hari.[5][6] Pemasangan bentang pertama dilakukan pada 21 Februari 2018 sedangkan bentang kedua dipasang pada 15 Maret 2018 dengan waktu pemasangan kurang lebih 6 jam.[7]

Museum Rekor Indonesia (MURI) memberikan 2 rekor pada proyek pembangunan Jembatan Youtefa yakni rekor pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh, dan rekor pemasangan jembatan rangka baja utuh terpanjang.[4]

Jembatan Youtefa diresmikan Presiden Joko Widodo pada 28 Oktober 2019.[8]

Mirip Jembatan Golden Gate di Amerika Serikat, Jembatan Youtefa Ada di Papua

Jembatan merah Youtefa membentang di atas Teluk Youtefa menghubungkan Kota Jayapura, Kampung Hamadi, dan Distrik Muara Tami. Jembatan ini juga termasuk jembatan pelengkung baja terpanjang di Papua[9]. Jembatan Youtefa menjadi jembatan kebanggaan masyarakat Papua. Nama Youtefa sendiri diambil berdasarkan permintaan masyarakat adat setempat. Lantaran jembatan tersebut berada di atas Teluk Youtefa.

Selesainya dibangunnya jembatan ini,  pada akhirnya bisa memperpendek jarak tempuh dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Sebelum jembatan ini dibangun, perjalanan dari kawasan pemerintahan Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami menempuh jarak sejauh 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Tetapi saat ini apabila melewati Jembatan Youtefa maka jaraknya menjadi 12 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit[9].

Manfaat jembatan Youtefa untuk Masyarakat Papua

Jembatan Youtefa, yang saat ini menghubungkan kawasan utama Kota Jayapura dengan Distrik Muara Tami itu, telah menjadi salah satu faktor pendukung kebangkitan ekonomi Papua[10]. Berdasarkan data Kemenkeu, Jembatan Youtefa juga bisa mempersingkat waktu dari Kota Jayapura menuju perbatasan Skouw (perbatasan dengan Papua Nugini) dari sebelumnya menempuh waktu hingga 1,5 - 2 jam sekarang menjadi 30-40 menit[11]. Serta Jembatan Youtefa di wilayah sekitarnya  juga telah menghubungkan Distrik Hamadi dengan Distrik Muara Tami di timur Jayapura telah menyingkat waktu perjalanan dari 90 menit menjadi 20 menit[12].

Bagian distrik Muara Tami merupakan kawasan pertanian yang subur. Wilayah Koya Tengah misalnya, merupakan daerah lumbung padi, sekaligus penghasil jagung, kacang tanah, ketela rambat, sayur, buah-buahan dan ternak ayam. Jembatan Youtefa akan mempercepat pengiriman hasil-hasil pertanian ini ke kota Jayapura, tanpa harus mengitari Teluk Youtefa[10].  Sehingga secara tidak langsung akan memangkas tarif perjalanan distribusi barang-barang yang akan dijual nantinya.

Adanya jembatan ini juga telah membantu mempermudah para wisatawan yang biasanya mengunjungi pusat cinderamata Distrik Hamadi, Jayapura Selatan juga akan lebih mudah untuk menuju perbatasan Indonesia – Papua Nugini, yang berada di ujung timur Muara Tami apabila ingin mengunjungi perbatasan. Saat ini Jembatan Youtefa[13] bukan sekedar simbol penting bagi kemajuan pembangunan di tanah Papua, tetapi telah menyatukan seluruh warga Indonesia.

Jembatan Merah dan Megah, Pembangunan Sebenarnya di Papua

Jembatan Youtefa yang membentang sepanjang 732 meter, dan langsung diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi pada September 2019 menjadi tonggak sejarah di Papua[3]. Karena, jembatan ini menghubungkan dua daerah penting, Jayapura dan Distrik Muara Tami. Selain menjadi penghubung antar kota di Papua, jembatan ini juga menjadi ikon wisata yang sangat menarik. Dari atas jembatan, terlihat secara jelas keindahan Teluk Youtefa. Tak hanya itu saja, Jembatan Youtefa juga menjadi tonggak sejarah di tanah Papua yang bukan hanya simbol penting pemersatu bangsa, tetapi juga sebagai simbol pentingnya sebuah kemajuan untuk membangun Papua.

Mega proyek yang dinilai mampu meringkas jarak maupun waktu ini disambut antusiasme warga Papua. Tak hanya berfungsi sebagai jalan penghubung, kekokohan dan keindahannya disebut-sebut akan memunculkan destinasi baru di dunia pariwisata. Menariknya lagi, infrastruktur ini merupakan jembatan pertama dengan konstruksi plengkung utuh yang didrop dari daerah lain[14].

Lebih lanjut kabar gembira lain menyusul diresmikannya jembatan ini adalah, akan dijadikan sarana pendukung Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020, yang akan diselenggarakan di tanah Papua. Kaitannya ialah, akan meringkas jarak tempuh menuju Venue beberapa cabang Olahraga yang berada di wilayah Koya, Muara Tami Dengan adanya jembatan ini diharapkan mampu menumbuhkan roda ekonomi di sektor lainnya. Sehingga kesejahteraan masyarakat Papua akan semakin berkembang. Geliat kehidupan akan semakin bergairah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi warga di sekitar jembatan youtefa. Kini Jembatan Youtefa menjadi jembatan kebanggaan Papua[15]. Selain karena pemandangannya yang indah, jembatan ini juga menghubungkan satu kota dengan kota lainnya. Masyarakat bisa menghemat waktu saat beraktifitas.

Referensi

  1. ^ Okezone (2019-10-28). "Jembatan Holtekamp Berganti Nama Jadi Youtefa, Ini Alasannya". Okezone.com. Diakses tanggal 2019-10-29. 
  2. ^ "Habiskan Rp 1,8 Triliun, Ini Progres Pembangunan Jembatan Holtekamp di Papua". regional.kompas.com. 25 Mei 2019. 
  3. ^ a b "Jembatan Holtekamp Siap Diresmikan Juli 2019". merdeka.com. 1 April 2019. 
  4. ^ a b "Menteri Basuki : Jembatan Holtekamp Jayapura Siap Diresmikan Juli 2019". pu.go.id. 2 April 2019. 
  5. ^ "PUPR: Jembatan Holtekamp Jadi Solusi Kepadatan Penduduk Jayapura". bisnis.tempo.co. 2 April 2019. 
  6. ^ "Bentang Utama Pertama Jembatan Holtekamp Tiba Lebih Cepat di Jayapura". pu.go.id. 22 Desember 2017. 
  7. ^ "Soekarnopura Pengganti Nama Jembatan Holtekamp Jayapura". liputan6.com. 16 Mar 2018. 
  8. ^ Negara, Kementerian Sekretariat. "Resmikan Jembatan Youtefa, Presiden Jokowi: Jadikan sebagai Momentum Papua Bangkit Maju | Sekretariat Negara". www.setneg.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-10-29. 
  9. ^ a b Liputan6.com (2019-10-28). "Jembatan Holtekamp Berganti Nama Jadi Youtefa, Ini Alasannya". liputan6.com. Diakses tanggal 2020-03-13. 
  10. ^ a b Sigilipoe, Tito. "Infografik: Arti penting jembatan Youtefa". Lokadata.ID. Diakses tanggal 2020-03-13. 
  11. ^ "Mengenal Youtefa, Jembatan 'Merah' Megah nan Indah Kebanggaan Papua". merdeka.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-13. 
  12. ^ "Jokowi Resmikan Jembatan Youtefa, Ikon Kebanggaan Masyarakat Papua". Government Action. Diakses tanggal 2020-03-13. 
  13. ^ "Jokowi: Jembatan Youtefa Tonggak Sejarah bagi Papua". SINDOnews.com. Diakses tanggal 2020-03-13. 
  14. ^ JawaPos.com (2019-11-01). "Antusiasme Warga Jayapura Menggunakan Jembatan Youtefa". baliexpress.jawapos.com. Diakses tanggal 2020-03-13. 
  15. ^ Banjarnahor, Donald. "Diresmikan Jokowi, Jembatan Youtefa Jadi Solusi Bagi Jayapura". news. Diakses tanggal 2020-03-13.