Dinas Jasmani Militer Angkatan Darat
Dinas Jasmani Militer Angkatan Darat atau Disjasmani adalah adalah Badan Pelaksana Pusat di tingkat Mabesad yang berkedudukan langsung di bawah Kasad. Pada tanggal 8 Maret 2007 Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Djoko Santoso resmikan Dinas Jasmani Angkatan Darat (Disjasad) dan melantik Brigjen TNI Azmyn Yusri Nasution sebagai Kepala Dinas Jasmani Angkatan Darat pertama. Sebelumnya Dinas Jasmani Angkatan Darat berada di bawah Pussenif Kodiklat TNI AD.[1]
Dinas Jasmani Militer Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat | |
---|---|
Berkas:Gambar Disjasmani.png | |
Dibentuk | 1 Juni 1950 |
Negara | Indonesia |
Cabang | TNI Angkatan Darat |
Bagian dari | Tentara Nasional Indonesia |
Moto | Vira Prakasa Yudha |
Situs web | www.disjas-tniad.mil.id |
Tokoh | |
Kadisjasad | Brigadir Jenderal TNI Khairul Anwar Mandailing, S.H., M.Tr.(Han) |
Mako Dinas Jasmani Angkatan Darat berada di Jl. H.M.S Mintaredja, SH, Baros, Kota Cimahi.
Sejarah
Proses pembentukkan organisasi Jasmani Angkatan Darat. setelah penyerahan kedaulatan RI. Mayor DR. Singgih mendapat mandat untuk menampung penyerahan personel, organisasi serta tugas dan fungsi dari M.L.O (Militaire Lishimilki Opvoeding) untuk diserahkan kepada Letkol Inf. Soenjoyo Purbokusumo agar membentuk organisasi yang disebut Jawatan Penjata (Pendidikan Jasmani Tentara) yang tergabung dalam direktorat Pendidikan Angkatan Darat sesuai dengan surat Kasad nomor: 702/KB/A/VI/DP/1950 tanggal 1 Juni 1950.
Perkembangan Orgas Jasmani Angkatan Darat
Periode 1950
a. Pada tanggal 1 Juni 1950 ditetapkan berdirinya orgas Jawatan Penjata (Pendidikan Jasmani Tentara) di tingkat pusat.
b. Pada tanggal 17 September 1950.
1) Di staf komando tentara dan teritorium ditempatkan personel penjata terdiri dari 2 (dua) perwira, 3 (tiga) bintara, 3 (tiga) tamtama, dan 10 (sepuluh) tenaga pekerja dari penjata.
2) Di staf brigade ditempatkan personel penjata terdiri dari 2 (dua) perwira, 1 (satu) bintara, 2 (dua) tamtama, dan 4(empat) tenaga pekerja dari penjata.
3) Di staf batalyon ditempatkan personel penjata terdiri dari 1 (satu) bintara dan 2 (dua) tenaga pekerja dari penjata.
4) Pada tgl 1 Desember 1950 ditetapkan berdirinya jawatan pendidikan jasmani di bawah direktorat infanteri.
Periode 1951
Pada tanggal 16 juni 1951, Jawatan Pendidikan Jasmani berubah menjadi Sekolah Pendidikan Jasmani Tentara di singkat SPDT. Pada tanggal 26 juni 1951, pendidikan pertama dimulai dengan menggunakan tenaga guru dan pelatih dari NMM (Netherlands Military Mission).
Periode 1952
Berdasarkan instruksi Ksad nomor : I/39/KSAD/KPTS/1952 tanggal 28 januari 1952, biro Penjata Direktorat Infanteri diubah menjadi Biro Penjata Inspektorat Infanteri.
Periode 1953
Berdasarkan surat keputusan Ksad nomor: 135/KSAD/KPTS/1953 tanggal 15 Agustus 1953, Biro Penjata Inspektorat Infanteri ditingkatkan menjadi Dinas Pendidikan Jasmani Angkatan Darat disingkat DPD AD yang berkedudukan langsung di bawah KSAD.
Periode 1954
Berdasarkan surat keputusan Ksad nomor: 260/KSAD/KPTS/1954 tanggal 25 september 1954, SPDT (Sekolah Pendidikan Jasmani Tentara) diubah menjadi Pusat Pendidikan Jasmani Angkatan Darat disingkat PPD–AD.
Periode 1955 - 1959
Pada tahun 1958, singkatan PPD–AD dirubah menjadi Pusdikjas. Pada tahun 1959, organisasi DPD–AD (dinas pendidikan jasmani angkatan darat) diubah menjadi Pusjas TNI AD.
Periode 1960 – 1970
Berdasarkan surat keputusan Panglima Angkatan Darat nomor: Skep/1020/10/1968 tanggal 16 oktober 1968 Jawatan Penjata Teritorium diubah menjadi Dinas Jasmani Kodam disingkat Jasdam.
Periode 1971 - 1976
Berdasarkan surat keputusan Kasad nomor: Skep/144/3/1971 tanggal 15 maret 1971 Pusdikjas dilimpahkan ke Kobangdiklat. Berdasarkan surat keputusan Kasad nomor Skep/464/7/1971 tanggal 21 Juli 1971 Pusjas TNI AD berubah menjadi Disjas TNI AD.
Periode 1977 – 1985
Berdasarkan surat keputusan Kasad nomor: Skep/29/X/1977 tanggal 13 Oktober 1977 Jasdam dilikuidasi dan tugas jasdam dilimpahkan ke Rindam. Berdasarkan surat keputusan Kasad nomor Skep/754/X/1978 tanggal 21 Oktober 1978 Disjas TNI AD dan Pusdikjas Kobangdiklat dilikuidasi, selanjutnya dibentuk menjadi Pusjas Kobangdiklat TNI AD.
Periode 1985 – 2004
Berdasarkan surat keputusan Kasad nomor: Skep/21/V/1985 tanggal 21 Mei 1985 telah terjadi likuidasi di lingkungan Angkatan Darat termasuk didalamnya Pusat Jasmani Kobangdiklat TNI AD dan selanjutnya tugas pembinaan jasmani dilimpahkan ke Pussenif dengan membentuk Sdirbinjas.
Periode 2007 - Sekarang
Berdasarkan surat keputusan Kasad nomor: Skep/37/X/2006 tanggal 30 November 2006 Dinas Jasmani Angkatan Darat dibentuk kembali dan diresmikan oleh Kasad pada tanggal 8 Maret 2007.
Kepala Disjasad
- Brigjen TNI Azmyn Yusri Nasution (2007-2007)
- Brigjen TNI I Ketut Mudja (2007-2009)
- Brigjen TNI Muhammad Nizam (2009-2010)
- Brigjen TNI Chairawan K. Nusyirwan (2010-2011)
- Brigjen TNI Mohamad Nasir (2011-2011)
- Brigjen TNI Agus Haryono (2011-2012)
- Brigjen TNI Tran Sumarso (2012-2013)
- Brigjen TNI Sukoso Maksum (2013-2015)
- Brigjen TNI Agus Rohman (2015-2018)
- Brigjen TNI Mochammad Hasan (2018-2020)
- Brigjen TNI Khairul Anwar Mandailing (2020-Sekarang)
Referensi
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi