Marsekal TNI (Purn.) Soekardi (lahir 30 Desember 1931) adalah Kepala Staf TNI Angkatan Udara pada 26 November 1982 hingga 11 April 1986. Soekardi menggantikan Marsekal TNI Ashadi Tjahjadi. Ia juga pernah menjadi Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Federal Jerman (RFJ) berkedudukan di kota Bonn dari tahun 1986 sampai dengan 1990 dan anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dari tahun 1998 sampai dengan 2003.

Sukardi
Kepala Staf TNI Angkatan Udara ke-8
Masa jabatan
26 November 1982 – 11 April 1986
PresidenSoeharto
Sebelum
Pengganti
Oetomo
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1931-12-30)30 Desember 1931
Hindia Belanda Bojonegoro, Jawa Timur
Kebangsaan Indonesia
HubunganK. Prawirodiredjo(Ayah)
Saodah (Ibu)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1953 - 1986
Pangkat Marsekal TNI
SatuanKorps Penerbang (Penerbang C-130 Hercules)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Dalam perjalanan dinasnya, Sukardi pernah mengalami kenaikan pangkat menjadi Acting Mayor Udara, yaitu ketika sibuk dalam operasi-operasi penerbangan C-130B Hercules dalam rangka Komando Pembebasan Irian Barat (Trikora). Bintang satu Komodor Udara, sebelum nama pangkat itu menjadi (Marsekal Pertama TNI) diperoleh ketika diangkat menjadi Panglima Kodau VII tahun 1970. Pangkat paling lama yang disandingnya adalah Marsekal Muda, yaitu tujuh tahun.

Perjalanan Karier

Putra pasangan Bapak Prawirodiredjo dengan ibu Saodah. Menyelesaikan pendidikan sekolah dasar pada tahun 1943 yang dilanjutkan mengikuti sekolah menengah pertama yang diselesaikan pada tahun 1947. Setelah menamatkan Sekolah Menengah Atas pada tahun 1951, Sukardi lalu melamar untuk menjadi Penerbang di AURI. Setelah lulus seleksi ia diterima di Sekolah Penerbang AURI di Pangkalan Udara Andir, Bandung. Sukardi dilantik menjadi Letnan Muda Udara I penerbang yang pelaksanaan upacara Wing Day langsung dipimpin oleh Kasau Laksamana Udara Soerjadi Soerjadarma pada 22 Oktober 1953 di Pangkalan Udara Cililitan, Jakarta.[1]

Operasi Naga

Pengalaman yang mendebarkan ketika melaksanakan Operasi Naga, sewaktu C-130 Hercules yang diawakinya bergerak akan take-off di landasan pacu Amahai kedua sayap pesawat bergerak naik turun mengikuti gelombang landasan yang masih dalam kondisi darurat. Hal itu dikarenakan pesawat over load (kelebihan muatan) sebanyak 5 ton karena tuntutan operasional. Disamping ketidaknyamanan sewaktu mengemudikan pesawat karena seluruh kru harus menggunakan parasut selama penerbangan. Kondisi ini merupakan hal yang tidak biasa dilakukan oleh kru pesawat transport.

Pendidikan

  • Sekolah Teknik Bagian Elektro, Malang (1938)
  • Sekolah Montir Pesawat, Bandung (1940-1942)
  • Sekolah Penerbang AURI di Pangkalan Udara Andir, Bandung
  • Pendidikan transisi untuk pesawat C-47 Dakota (1954)
  • Sekolah Ilmu Siasat (SIS) (1955)
  • Pendidikan transisi pesawat Ilyushin IL-14 (1958)
  • Pendidikan transisi pesawat C-130 Hercules B (1961)
  • Sekolah Instruktur Penerbang (1960)
  • Sekolah Staf dan Komando AU (Seskoau) (1964)
  • Seskoad (1967-1968)
  • Kursus Sistem Management Hankam (1973)

Riwayat Jabatan

  • Penerbang Dakota C-47 pada Skadron Dinas Angkutan Udara Militer (DAUM) yang berkedudukan di pangkalan udara Andir, Bandung. Pada saat dilakukan penyempurnaan organisasi yang berdampak kepada Skadron DAUM dilebur ke dalam Skadron 2, Sukardi juga ikut pindah dan menjadi penerbang di Skadron tersebut yang berpangkalan di udara Cililitan, Jakarta. Selain menjadi penerbang pesawat C-47 Dakota, Sukardi pernah juga menerbangkan
  • Penerbang Pesawat AVIA-14
  • Penerbang pesawat kepresidenan “Dolok Martimbang” di era Presiden Sukarno serta lama menjadi penerbang C-130B Hercules bahkan menjadi penerbang pesawat kepresiden di era Presiden Suharto
  • Instruktur Penerbang pada Wing Pendidikan (Wingdik) 1 di pangkalan udara Adisutjipto (1960)
  • Penerbang C-130B pada Skadron 31 di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma
  • Perwira Latihan Skadron 31 Wing Ops 001. Pada tahun 1963 Sukardi dipindah menjadi
  • Komandan Skadron 2 Wing Ops 001 (1963)
  • Asisten Direktur Pengadaan Luar Negeri MBAU I (1965)
  • Direktur Pengadaan di MBAU. Pada 1 Januari 1968 menjabat sebagai
  • Komandan Pangkalan Udara Utama (Lanuma) Halim Perdanakusuma di Jakarta (1 Januari 1968)
  • Panglima Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau) VII yang berkedudukan di Biak, Irian Jaya (1970)
  • Panglima Kodau V yang berkedudukan di Jakarta (1973)
  • Asisten Operasi Depahnkam dan Asisten Operasi Kopkamtib (1975)
  • Wakil Panglima Kowilhan (Komando Wilayah Pertahanan) II Jawa – Madura - Nusa Tenggara yang berkedudukan di kota Yogyakarta (1977)
  • Panglima Komando Strategis Nasional (Kostranas) dengan pangkat Marsekal Madya TNI (1981)
  • Kasau 18 Desember 1982 menggantikan Marsekal TNI Ashadi Tjahyadi

Riwayat Penugasan

  • Operasi penumpasan pemberontakan Republik Maluku Selatan
  • DI/TII di Jawa Barat
  • Pemberontakan PKI Madiun
  • Peristiwa Andi Azis
  • Westerling
  • PRRI/Permesta
  • Operasi Trikora
  • Operasi Dwikora
  • Operasi Gerakan 30 September 1965
  • Operasi Naga
  • Gangguan keamanan Aceh

Referensi

Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Ashadi Tjahjadi
Kepala Staf TNI Angkatan Udara
1982–1986
Diteruskan oleh:
Oetomo