Museum Menara Gentala Arasy

museum di Indonesia
Revisi sejak 18 Juni 2020 02.31 oleh Indrawati Husein (bicara | kontrib) (Menambah Kategori:Kota Jambi menggunakan HotCat)

Museum Gentala Arasy adalah museum yang menggambarkan perkembangan Islam di Provinsi Jambi. Peresmian museum diselenggarakan pada tanggal 3 September 2014 oleh Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin. Museum Gentala Arasy terdiri dari menara yang melambangkan Kota Jambi sebagai pusat pendidikan Islam. Nama Gentala Arasy berasal dari kata gentala yang berarti lonceng penyelaras dan kata arasy yang merupakan tempat tertinggi Allah. Museum Gentala Arasy dibangun sebagai kenang-kenangan bagi turis yang berkunjung ke Kota Jambi. Koleksi museum terdiri dari foto para ulama, peninggalan kesenian dan kebudayaan Islam, peninggalan arsitektur Islam, naskah pendidikan Islam, dan naskah sejarah Menara Gentala Arasy. Kepemilikan Museum Gentala Arasy diberikan kepada Pemerintah Provinsi Jambi, sedangkan pengelolaannya diberikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi.[1] Museum Gentala Arasy berlokasi di Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi, Provinsi Jambi.[2] Museum Gentala Arasy berlokasi di Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi, Provinsi Jambi.[2] Letak Museum Gentala Arasy berada di tepi Sungai Batanghari.[3]

Penamaan

Nama Gentala Arasy diperoleh dari tiga kata yaitu genta yang berarti suara, tala yang berarti keselarasan, dan arasy yang berarti menggema ke langit. Maka makna dari Genta Arasy adalah bunyi yang selaras dan menggema ke langit. Bunyi ini berasal dari lonceng Menara Gentala Arasy yang mengeluarkan bunyi sebagai pertanda waktu salat fardu bagi umat muslim di Kota Jambi.[3]

Lokasi

Museum Gentala Arasy berlokasi di Arab Melayu, Pelayangan, Kota Jambi, Provinsi Jambi.[2] Letak Museum Gentala Arasy berada di tepi Sungai Batanghari.[3]

Keunikan

Keunikan dari Museum Gentala Arasy adalah ruangan museum yang tidak terlalu besar dengan bentuk yang menyerupai lingkaran. Ruangan ini digunakan untuk memamerkan koleksi museum. Keunikan lain dari Museum Gentala Arasy adalah adanya koleksi berupa bedug dan Al-Quran yang berukuran sangat besar. Keduanya merupakan penanda bahwa Kota Jambi merupakan salah satu bagian penting dari sejarah perkembangan Islam di Indonesia.[4]

Koleksi

Museum Gentala Arasy memiliki koleksi dengan jumlah sekurangnya 100 koleksi. Koleksi dari museum ini berupa buku-buku suci yang sangat tua, kain kafan, selendang, jubah milik Sri Sultan Mangkubumi. mangkuk, dan uang logam kuno.[5] Koleksi museum dipamerkan di sebuah ruangan yang melingkar. Koleksi yang ada berhubungan dengan perkembangan Islam di Nusantara, Melayu, dan budaya batik. Selain itu, ada juga koleksi tentang program rencana pembangunan Kota Jambi beserta peralatan yang digunakan pada saat pembangunan Gentala Arasy. Koleksi utama dari museum ini adalah Al-Quran dan bedug berukuran besar.[4]

Menara Gentala Arasy merupakan bagian yang paling menonjol dari Museum Gentala Arasy karena corak arsitekturnya yang khas budaya Arab.[6] Menara ini dibangun sejak tahun 2011 hingga tahun 2014 oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi. Tinggi menara ini adalah 80 meter.[5]

Referensi

  1. ^ Rusmiyati dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia. Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 114. ISBN 978-979-8250-66-8. 
  2. ^ a b c liawisata (2019-09-07). "Keindahan Museum Gentala Arasy Di Jambi". LIAWISATA (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-18. 
  3. ^ a b c ken (2019-10-03). "Jalan-Jalan Lengkap ke Menara Gentala Arasy". Destinasi Travel Indonesia. Diakses tanggal 2020-06-18. 
  4. ^ a b Koran Jakarta (18-05-2019). "Sehat dan Bermanfaat di Gentala Arasy Jambi". koran-jakarta.com. Diakses tanggal 18-06-2020. 
  5. ^ a b Traverse, Indonesia. "Menara Gentala Arasy: Tahta Indah di Bantaran Sungai Batanghari | Traverse.id" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-18. 
  6. ^ "Gentala Arasy Memancarkan Suara Jambi". RealitaBengkulu.co.id. Diakses tanggal 2020-06-18.