Hands up, don't shoot

Revisi sejak 21 Juni 2020 14.26 oleh Shobrinaf (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Sedang ditulis}} "'''Hands up, don't shoot'''" adalah sebuah slogan dan simbol yang digunakan sebagai bentuk protes masyarakat tentang penganiayaan yang dilakukan p...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

"Hands up, don't shoot" adalah sebuah slogan dan simbol yang digunakan sebagai bentuk protes masyarakat tentang penganiayaan yang dilakukan polisi terhadap kaum minorita, seperti orang berkulit hitam. Tidak sedikit masyarakat yang merasa bahwa hal penganiayaan terhadap kaum minoritas adalah perbuatan yang bertentangan dengan HAM (Hak Asasi Manusia) bahkan hal ini telah menjadi masalah bersama mengenai problematika sistem hukum yang mengatur mengenai penganiayaan kaum minoritas.[1]

Alasan penggunaan slogan "Hands up, don't shoot" karena slogan tersebut sudah termasuk ke dalam aksi(kegiatan yang dapat dilakukan). Serta slogan tersebut memiliki pengertian yaitu keprihatinan masyarakat ketika mereka, kaum minoritas, mengangkat tangan mengaku menyerah kepada polisi namun masih mendapatkan tindakan kekerasan.[1]

Awal Mula

Awal mula slogan "Hands up, don't shoot" adalah saat terjadinya penembakan Michael Brown di Ferguson, Missouri pada tanggal 9 Agustus 2014. Menurut beberapa orang yang menyaksikan peristiwa penembakan yang dilakukan oleh Darren Wilson, seorang polisi, mereka menyatakan bahwa sebelum kematiannya Michael Brown mengucapkan kata "Don't Shoot".dan mengangkat tangannya untuk menyerah.[2] Karena hal tersebutlah slogan "Hands up, don't shoot" menjadi terkenal dan banyak masyarakat yang menggunakannya.

Hasil

  • Penembakan Michael Brown

Setelah dilakukannya investigasi, pengadilan menyatakan bahwa penembakan yang dilakukan oleh Darren Wilson terhadap Michael Brown adalah bentuk pertahanan. Sebelum terjadinya penembakan, Wilson dan Brown terjadi pertengkaran fisik yang dilakukan di SUV petugas. Lalu, Wilson melepaskan tembakan pertama dari kendaraannya dan melakukan lebih banyak tembakan lagi. Hal ini dilakukan karena Wilson takut terhadap Brown.[3]

Referensi

  1. ^ a b CNN, Emanuella Grinberg. "Why 'hands up, don't shoot' still resonates". CNN. Diakses tanggal 2020-06-21. 
  2. ^ Washingtonpost; Ye Hee Lee, Michelle; politicsEmailEmailBioBioFollowFollowReporter, influence in. "'Hands up, don't shoot' did not happen in Ferguson". Washington Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-21. 
  3. ^ Lopez, German (2019-08-12). "Elizabeth Warren and Kamala Harris's controversial Michael Brown tweets, explained". Vox (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-06-21.