Batusangkar (kota)

ibu kota Kabupaten Tanah Datar, Indonesia

Batusangkar adalah sebuah kota yang terletak di dalam wilayah pemerintahan kabupaten tanah datar, yang juga merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Datar. Kota ini berada pada empat kecamatan, yaitu Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Tanjung Emas , kecamatan Rambatan, dan Kecamatan Sungai Tarab.

Batusangkar
Alun-alun Batusangkar pada tahun 1928
Alun-alun Batusangkar pada tahun 1928
Negara Indonesia
ProvinsiSumatra Barat
KabupatenTanah Datar
KecamatanLima Kaum
Tanjung Emas
Sungai Tarab
Dasar hukumUU No. 12 Tahun 1956
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 752

Asal Usul

Kenapa bernama Batusangkar belum dapat diketahui dengan pasti,banyak yang menyebutkan batusangkar berasal dari kata batu dan sangkar, namun tidak ditemukan dengan pasti di mana batu yang berada dalam sangkar ataupun batu berbentuk sangkar. yang jelas daerah ini sebelumnya dikenal sebagai Fort Van der Capellen selama masa kolonial Belanda, yaitu sebuah benteng pertahanan Belanda yang didirikan sewaktu Perang Padri. Benteng ini dibangun antara 1822 dan 1826 dan dinamai menurut nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda, G.A.G.Ph. van der Capellen. Kawasan ini secara resmi berganti nama menjadi Batusangkar pada tahun 1949, menggantikan nama kolonial sebelumya.

 
Benteng Van der Capellen tahun 1826

Setelah meredanya PRRI/Permesta, pada tahun 1957, kawasan ini diduduki oleh batalyon 439 Diponegoro, dan selanjutnya pada tanggal 25 Mei 1960 menjadi kantor Polres Tanah Datar.

Sekilas tentang Batusangkar

Di Batusangkar sendiri terdapat beberapa gedung dan sarana pemerintahan penting yang menjadikan kekhasan batusangkar sebagai ibu kota tanah datar

Fort Van der Capellen

Seiring dengan perkembangan zaman dan adanya keinginan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tanah Datar untuk memindahkan Pusat Pemerintahan dari Batusangkar ke Pagaruyung, maka pada tanggal 26 April 2001 Markas Komando (Mako) Polres Tanah Datar yang baru di resmikan di Pagaruyung. Dan selanjutnya kawasan ini akan direhabilitasi kembali menjadi Fort Van der Capellen sebagai tempat objek wisata sejarah. Sekarang, kawasan ini masuk menjadi bahagian dari kecamatan Lima Kaum, kabupaten Tanah Datar.

 
Fort van der Capellen 1822-1826

Gedung Indo Jolito

 
Gedung Indo Jolito pada tahun 1938

Gedung Indo Jelito adalah kediaman resmi bupati Kabupaten Tanah Datar. Gedung ini adalah bekas kediaman residen Belanda Godert Alexander Gerard Philip van der Capellen. Arsitekturnya bercorak Art Deco.

Gedung Nasional Maharajo Dirajo Tanah Datar

gedung ini merupakan gedung yang sudah sejak lama ada di batusangkar sebagai gedung pertunjukan dan acara acara yang dilakukan oleh pemda dan masyarakat tanah datar, gedung ini kemudian dibangun ulang kembali karena bangunan sebelumnya yang sudah tidak layak, Bangunan baru Gedung Nasional ini dilengkapi ruang pertemuan,ruang rapat kecil, ruang tunggu VIP, gallery,basement dan fasilitas penunjang lainya, Dengan konsep bangunan memakai elemen-elemen bangunan tradisional,seperti gonjong, ukiran dan komposisi rumah gadang Minangkabau, Gedung Nasional merupakan gedung pertemuan multifungsi yang dapat digunakan untuk kegiatan pemerintahan maupun kegiatan lainya, Berada dikawasan pusat kota Batusangkar tepatnya di perempatan Jalan Sukarno Hatta, dengan luas site mencapai 3,8 Ha.memungkinkan menjadi landmark kawasan karena posisi di sudut jalan dan di depan Lapangan Cindua Mato.

Fasilitas Publik

Tentang fasilitas publik yang ada di batusangkar, batusangkar memiliki fasilitas yang cukup lengkap mulai dari sekolah dasar yang terdiri dari puluhan yang tersebar di seputaran kota, SMP ada SMP 1 batusangkar, SMP 2 batusangkar dan SMP 5 batusangkar, kemudian SMA juga terdapat negeri dan swasta, mulai dari SMA 1 batusangkar, SMA 2 batusangkar, dan SMA 3 batusangkar, swasta terdiri dari SMK progresif dan SMA Muhammadiyah, fasilitas kesehatan mulai dari RSUD hanafiah batusangkar dan beberapa puskesmas di tiap kabupaten, dan pasar kota batusangkar sebagai tempat pergerakan ekonomi di kota ini


Pranala luar