Paroki Santa Maria Bunda Karmel, Mansalong
Paroki Santa Maria Bunda Karmel Mansalong adalah suatu paroki dari Gereja Katolik Roma di Keuskupan Tanjung Selor; berpusat di Desa Mansalong - Kecamatan Lumbis, di Kabupaten Nunukan - Kalimantan Utara. Wilayah Paroki Mansalong sangat luas, terletak di sepanjang Sungai Sembakung dan hulunya --Sungai Lumbis; tercakup dalam 22 stasi. Hanya 10 stasi yang dapat dijangkau lewat jalan darat dengan sepeda motor, sedangkan 12 stasi lainnya hanya dapat dijangkau lewat jalur sungai menggunakan ketinting (perahu tradisional untuk mengangkut manusia dan barang); stasi terjauh ditempuh dengan ketinting dalam waktu 12 jam dari pusat paroki.[2] Saat ini Paroki Mansalong digembalakan oleh imam diosesan dari Keuskupan Bandung.[1]
Paroki Santa Maria Bunda Karmel, Mansalong | |
---|---|
Lokasi | Desa Mansalong Lumbis, Nunukan, Kalimantan Utara |
Sejarah | |
Dedikasi | Santa Maria Bunda Karmel |
Administrasi | |
Keuskupan | Keuskupan Tanjung Selor |
Klerus | |
Imam yang bertugas | Pastor F.X. Wahyu Tri Wibowo, Pr.[1] |
Parokial | |
Stasi | 22 |
Situasi Umat
Mayoritas umat adalah Suku Dayak, dengan sub suku Tingalan atau Agabag. Salah satu kebiasaan umat, yang mana menjadi salah satu tantangan pastoral di paroki ini, adalah berpesta; mereka dapat mabuk-mabukan sampai berhari-hari saat hari raya Natal, Paskah, atau pesta nikah. Kebiasaan tersebut juga didukung dengan beredarnya minuman keras ilegal dari Malaysia.[2]
Karya Pastoral
Salah satu karya pastoral yang sudah berjalan lama adalah Asrama "Ago Onsoi" (artinya: Kabar Baik); didirikan pada 10 Juli 1995 dan dikelola oleh para suster dari tarekat SSpS. Asrama "Ago Onsoi" ditujukan bagi anak-anak Suku Dayak, khususnya yang tinggal di tempat jauh, yang mau melanjutkan pendidikan di SMP dan SMA Negeri 1 Lumbis; biaya yang dikenakan kepada anak-anak tersebut relatif murah dan terjangkau.[3]
Referensi