Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa
Riwayat Tionghoa Peranakan di Jawa adalah judul buku yang berisi tentang tulisan-tulisan sejarawan Tionghoa-Indonesia, Ong Hok Ham.
Menurut editor buku JJ Rizal, buku ini berisi 15 artikel pilihan karya Ong Hok Ham yang pernah disumbangkannya untuk Star Weekly, antara lain artikel yang membahas tentang masyarakat Tionghoa di Indonesia dan Filipina. Sebenarnya buku ini hanya memuat 14 artikel saja. Kata pengantar buku ditulis oleh sejarawan David Reeve.
Informasi buku
- tahun terbit: 2005
- penerbit: Komunitas Bambu.
- editor: JJ Rizal.
- sampul: lukisan Josias Cornelis Rappard berjudul "Optocht tijdens het Tjap Go Meh feest".[1]
Isi buku
- Perkawinan Indonesia-Tionghoa sebelum abad ke-19 di Pulau Jawa.
- Masyarakat "Peranakan" di Madura: Keyakinan Islam dan asimilasi.
- Terjadinya suatu minoritas.
- Tiga macam kebudayaan yang mempengaruhi cara hidup Tionghoa Peranakan.
- Han, Tjoa dan The di Surabaya: Tiga famili elite peranakan di abad ke-19.
- Sejarah pengajaran minoritas Tionghoa peranakan.
- Sejarah dan kedudukan hukum masyarakat Tionghoa dari abad ke abad.
- Chung Hwa Hui, P.T.I. dan Indonesia Merdeka.
- Kelenteng dengan gaya bangunan Barat.
- Warga negara Filipina yang mempunyai darah Tionghoa.
- Proses asimilasi Tionghoa peranakan di Filipina.
- Tentang nama-nama Warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa.
- Asimilasi golongan peranakan.
- Asimilasi dan Manifesto Politik.