Rowot

salah satu ibadah umat Kejawen

Rowot (bahasa Jawa: ꦔꦿꦺꦴꦮꦺꦴꦢ꧀ ngrowod) adalah puasa menahan diri dari memakan nasi dan makanan lain berbahan segala macam beras dalam kurun waktu tertentu. Dalam penerapannya, pelaku puasa ini akan menjadikan sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian sebagai sumber makanannya. Rowot adalah sebuah laku untuk melatih rasa prihatin dan kekuatan batin. Tradisi ini berasal dari agama Kejawen dan masih banyak diterapkan untuk memperoleh keilmuan tertentu. Meskipun puasa rowot bersumber dari tradisi Jawa, banyak kalangan ulama dan santri di Jawa masih melakukan puasa rowot ini.[1][2]

Asal kata

Rowot atau merowot dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Jawa ꦏꦿꦺꦴꦮꦺꦴꦢ꧀ krowod yang bermakna hasil panen kecuali padi[3] atau kelompok buah-buahan dan sayur-sayuran[4].

Tata cara

Islam

Dalam tradisi Islam di Jawa, puasa rowot harus dilakukan dengan beberapa tahapan:[1]

  1. Mendapatkan izin, biasanya kiai atau guru, yang sudah pernah melakukan puasa rowot
  2. Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, biasanya minimal satu tahun
  3. Selama menjalankan puasa rowot harus membaca wirid khusus setelah salat

Catatan kaki

  1. ^ a b Ramadhani, Yulaika. "Puasa Ngrowot: Kita Bisa Hidup Tanpa Nasi". tirto.id. Diakses tanggal 2020-06-24. 
  2. ^ "Mengenal Puasa Ngrowot: Jalan Ninja Ulama Jawa". Islami[dot]co (dalam bahasa Inggris). 2020-03-28. Diakses tanggal 2020-06-24. 
  3. ^ "SEAlang Library Javanese Lexicography". sealang.net. Diakses tanggal 2020-06-24. 
  4. ^ Lestari, Yayasan Sastra. Leksikon bahasa Jawa - Sejak 1997 (dalam bahasa Jawa).