Ricky Siahaan

Musisi dan produser asal Indonesia

Ricardo Bisuk Juara Siahaan[1] (lahir 5 Mei 1976 di Tanjung Pandan, Pulau Belitung, Indonesia) adalah seorang musisi, produser dan manajer berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri dan gitaris grup hard rock Seringai, serta manajer aktor film Iko Uwais.

Ricky Siahaan
LahirRicardo Bisuk Juara Siahaan
5 Mei 1976 (umur 48)
Tanjung Pandan, Belitung, Indonesia
PekerjaanMusisi
Produser musik
Manajer Iko Uwais
Tahun aktif1995 - sekarang
Instagram: rickysiahaan Musicbrainz: 299d871f-b43e-4810-99b2-4f4cddd467f7 Modifica els identificadors a Wikidata

Karier Musik

 
Ricky Siahaan sedang tampil bersama Seringai, 2015.

Ketika SD, Ricky mulai menggemari band-band rock seperti Mötley Crüe dan Iron Maiden akibat menonton kompilasi video musik, dan Metallica menjadi band favoritnya. Ricky baru belajar gitar saat SMA karena melihat teman-temannya yang membawa gitar ke sekolah dan dikelilingi lawan jenis. Karena mengidolakan James Hetfield dari Metallica dan Billy Corgan dari The Smashing Pumpkins, maka lagu-lagu kedua band itu yang dipelajarinya.[2]

Di tahun 1995, Ricky membentuk band bernama Chapter 69 bersama Deddy Mahendra Desta dan Cliff Rompies, dua teman sekolahnya di SMA Negeri 68 Jakarta yang kelak tergabung di Clubeighties. Mereka membawakan lagu-lagu Smashing Pumpkins dan Ratcat, dan dari sinilah Ricky mulai bergaul dengan berbagai band dan komunitas yang kerap berkumpul di Poster Cafe. Salah satu band yang paling dikagumi Ricky dari masa itu adalah Puppen, grup musik hardcore asal Bandung yang dinilai Ricky memiliki tingkat profesionalisme dari segi produksi panggung yang lebih tinggi dibanding band-band kancah bawah tanah pada umumnya.[2]

Lalu Ricky sempat tergabung di band hardcore bernama Buried Alive, namun kemudian di tahun 1999 ia ditawari untuk menjadi gitaris Stepforward. Stepforward adalah band hardcore lain yang dikagumi Ricky dari era Poster Cafe, dan ia setuju untuk bergabung. Terinspirasi Puppen, Ricky berupaya untuk ikut membuat Stepforward lebih profesional dari segi produksi panggung dan manajemen. Mereka merilis album Stories of Undying Hope di tahun 2001.[2]

Setelah menjadi anggota Stepforward, Ricky menjadi akrab dengan Arian 13, vokalis Puppen yang juga teman baiknya Jill Van Diest, vokalis Stepforward. Ricky dan Arian cocok karena sama-sama memiliki selera musik yang luas, dan sejak itu kalau Arian datang ke Jakarta, biasanya ia menginap di rumah Ricky yang menjemputnya di Stasiun Gambir. Sebaliknya, ketika Ricky pergi ke Bandung untuk mengedarkan kaset album Stepforward, ia menginap di rumah Arian yang membantunya berkeliling ke toko-toko yang akan menjual kasetnya.[2]

 
Stepforward, 2016: Ricky Siahaan, Jill Van Diest, Fajar Arifan dan Junas Miradiasyah (dari kiri).

Setelah Puppen bubar di tahun 2002, Arian pindah ke Jakarta untuk bermukim dan bekerja. Ricky dan Arian pun memiliki ide untuk membuat band baru yang musiknya berbeda dengan apa yang pernah mereka buat sebelumnya. Bersama gitaris Adhitya Ardinugraha dari Pure Saturday, bassis Regina Citra Arini dari Traxap dan drumer Edy Khemod, mereka membentuk Derai yang musiknya terinspirasi oleh At the Drive-In, Texas is the Reason dan Kiss It Goodbye.[2]

Umur Derai tidak panjang, karena Ricky dan Arian merasa bahwa musik yang mereka ingin buat tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Lalu ketika memainkan lagu-lagu Black Sabbath dan Black Flag untuk bersenang-senang, barulah mereka menemukan konsep band yang cocok.[2] Maka lahirlah Seringai, dengan tetap melibatkan Edy Khemod pada drum, ditambah Toan Sirait pada bas yang kemudian digantikan oleh Sammy Bramantyo.[3] Seringai pun menjadi salah satu dari gelombang baru band kancah independen Jakarta yang turut meramaikan bar yang bernama BB’s[4] dan kemudian didokumentasikan melalui kompilasi JKT:SKRG yang dirilis pada Juni 2004.[5]

 
Seringai, 2019: Edy Khemod, Arian 13, Ricky Siahaan dan Sammy Bramantyo (dari kiri).

Dengan Ricky sebagai gitaris, komponis dan produser, Seringai telah menghasilkan satu mini-album, High Octane Rock (2004), serta tiga album penuh, yakni Serigala Militia (2007), Taring (2012) dan Seperti Api (2018). Selain tampil di berbagai kota dan pulau di Indonesia, Seringai juga pernah diundang untuk bermain di Malaysia, Singapura dan Jepang.[6] Seringai bahkan pernah menjadi band pembuka di konser idola masa kecilnya Ricky, yakni Metallica, di Gelora Bung Karno, Jakarta pada tahun 2013.[7]

Sementara itu, Ricky masih aktif di Stepforward walau tidak seintensif di Seringai. Mereka lebih banyak vakum dengan sekali-sekali muncul untuk tampil di festival-festival besar seperti Java Rockin’ Land di tahun 2011,[8] Rock In Celebes pada tahun 2016,[9] dan Synchronize Festival di tahun 2019.[10] Dalam rangka merayakan ulang tahunnya yang ke-25, Stepforward melepas piringan hitam berisi dua lagu, yakni “Solitaire” dan “Saksi Imaji”.[11]

Karier Media

Kiprah Ricky di dunia media berawal di tahun 2002 sebagai produser di stasiun radio MTV On Sky (kini Trax FM).[12] Lalu di tahun 2005, Ricky mulai bekerja sebagai editor di majalah Rolling Stone Indonesia[12][13] dan secara berangsur naik jabatan hingga managing editor[14]. Dengan tutupnya majalah tersebut pada akhir Desember 2017, maka berakhir pula karier Ricky sebagai jurnalis musik, yang menyebut Rolling Stone Indonesia sebagai “tujuan puncak bagi seseorang yang mau berkarier sebagai jurnalis musik.”[15]

Iko Uwais

 
Ricky Siahaan, Henry Golding dan Iko Uwais (dari kiri) di Shanghai International Film Festival 2019.

Hubungan kerja Ricky dengan Iko Uwais berawal di tahun 2015 ketika Audy dan Stevi Item - teman baiknya yang masing-masing adalah istri dan kakak ipar Iko - meminta tolong Ricky untuk menemani Iko ke Los Angeles dalam rangka bertemu dengan Peter Berg, sutradara dan produser yang berminat mengajaknya bekerja sama.[16] Mereka tidak bisa mendampingi Iko karena belum memiliki visa untuk masuk Amerika Serikat, sedangkan mereka tahu kalau Ricky masih punya visa yang berlaku. Walau Ricky belum kenal Iko sebelum perjalanan itu, ternyata urusan berjalan lancar, dan Iko pun menawarkan Ricky untuk menjadi manajernya.[15]

Sejak menjalin hubungan kerja dengan Ricky, Iko Uwais telah tampil dan menangani koreografi laga di film-film Star Wars: The Force Awakens,[17] Headshot,[17][18] Beyond Skyline,[19] Triple Threat,[20]Mile 22,[21] The Night Comes for Us,[22] Stuber,[23] dan Snake Eyes,[24] serta film seri Wu Assassins.[25] Di pertengahan 2018, Ricky juga mengajak Iko untuk tampil di video musik Seringai, “Adrenalin Merusuh”.[26]

Pada Juni 2019 di Shanghai International Film Festival, Iko Uwais mengumumkan proyek film terbarunya, Chinatown Express. Untuk film ini, Ricky berperan sebagai produser bersama Iko, yang juga menjadi pemeran utama.[27] Sementara itu, Iko juga akan membintangi The Bellhop, salah satu dari lima film pertama yang diproduksi oleh Balboa Productions, perusahaan film yang didirikan oleh Sylvester Stallone. [28]

Kehidupan pribadi

Ricky dan istrinya, Tabita, dikaruniai putri yang diberi nama Kara pada tanggal 4 November 2009.[29]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "Ricardo Bisuk Juara Siahaan". Massive Music. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  2. ^ a b c d e f Behind That Scene: Ricky Siahaan (Seringai, Stepforward). Agordiclub. 5 January 2018. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  3. ^ Bahar, Alvin (19 May 2017). "Begini Penampakan Seringai di Tahun 2003 dulu, Ada Yang Beda Nggak?". Hai. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  4. ^ Adzani, Fadli (24 January 2016). "Bar Blues, Rumah Kedua Musisi Independen Indonesia". CNN Indonesia. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  5. ^ Irfani, Faisal (10 September 2018). "Skena Jaksel di antara Cinta dan Benci". Tirto. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  6. ^ Saraswati, Dyah Paramita (17 May 2019). "Pengalaman Seringai Tampil di Negara-negara Asia". Detikhot. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  7. ^ Maullana, Irfan (25 August 2013). "Seringai Buka Konser Metallica". Kompas. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  8. ^ "Tiga Tahun Vakum, Step Forward Siap Gebrak Java Rockin'land". Tempo. 22 July 2011. 
  9. ^ "Rock In Celebes 2016 Siap Digelar". Hai. 29 September 2016. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  10. ^ "Tampil di Synchronize Fest, Stepforward Tegaskan Tidak Pernah Bubar". JPNN.com. 5 October 2019. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  11. ^ Samyayogi, Dharma (23 May 2020). "Veteran Hardcore Stepforward Peringati 25 Tahun Dengan Rilisan Vinyl Baru". Mata Mata Musik. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  12. ^ a b Wibisono, Nuran (4 Januari 2018). "Ujung Perjalanan Rolling Stone Indonesia". Tirto. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  13. ^ Tedjasukmana, Jason. "The Best of Asia". Time. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  14. ^ Bakkalapulo, Maria (8 July 2014). "Can Heavy Metal Band Seringai Change Indonesian Politics?". MTV Iggy. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  15. ^ a b Bagaskara, Adam. "Cerita dari Salah Satu Sosok Gitaris Indonesia: Ricky Siahaan". Qubicle. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  16. ^ Haryanto, Alexander (21 August 2018). "Bagaimana Kisah Iko Uwais Bisa Main di Film Mile 22?". Tirto. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  17. ^ a b "Iko Uwais: Saya Fighter, Bukan Aktor". Tempo. 21 December 2015. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  18. ^ Losserhose, Diana (20 September 2016). "Iko Uwais Starrer 'Headshot' Scores Global Deals – Toronto". Deadline. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  19. ^ Wira, Ni Nyoman (1 November 2017). "Uwais-Ruhiyan duo at it again in 'Beyond Skyline'". The Jakarta Post. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  20. ^ Kit, Borys (14 March 2017). "Action Stars Tony Jaa, Iko Uwais and Tiger Chen to Team for First Time in 'Triple Threat'". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  21. ^ McNary, Dave (7 November 2017). "'Walking Dead' Star Lauren Cohan Joins Mark Walhberg in 'Mile 22'". Variety. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  22. ^ Frater, Patrick (1 October 2018). "Netflix Sets Indonesian Action Film 'The Night Comes For Us' For October". Variety. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  23. ^ Hipes, Patrick (6 April 2018). "'The Raid' Star Iko Uwais Joins Fox Action Comedy 'Stuber'". Deadline. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  24. ^ Kit, Borys (6 September 2019). "'The Raid' Star Iko Uwais in Talks to Join G.I. Joe Spinoff 'Snake Eyes' (Exclusive)". The Hollywood Reporter. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  25. ^ Andreeva, Nellie (29 June 2018). "Netflix Orders Martial Arts Drama Series 'Wu Assassins' Starring Iko Uwais From Tony Krantz, John Wirth & Nomadic Pics". Deadline. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  26. ^ Yanuar, Elang Riki (9 August 2018). "Seringai Takjub Iko Uwais Mau Jadi Model Video Klip Adrenalin Merusuh". Medcom.id. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  27. ^ "Iko Uwais Jadi Imigran di Film Terbarunya, 'Chinatown Express'". Kumparan. 19 June 2019. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  28. ^ Donnelly, Matt (23 July 2019). "Sylvester Stallone's Production Company Wants to Be the Blumhouse of Action Films". Variety. Diakses tanggal 24 June 2020. 
  29. ^ Seringai [@seringai] (4 November 2009). "Telah lahir Kara Charmanita Haomasan, putri Ricky Siahaan (Seringai) & Tabita. Berat 3,3Kg, panjang 50cm. 4 Nov 2009 - 07.25 WIB" (Tweet). Diakses tanggal 25 June 2020 – via Twitter.