Ilmu titen

Revisi sejak 11 Juli 2020 10.17 oleh Pinerineks (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Ilmu titen''' (aksara Jawa ꦲꦶꦭ꧀ꦩꦸꦠꦶꦠꦺꦤ꧀) adalah ilmu tradisional Jawa berupa kepekaan terhadap tanda-tanda atau ciri-ciri alam....')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ilmu titen (aksara Jawa ꦲꦶꦭ꧀ꦩꦸꦠꦶꦠꦺꦤ꧀) adalah ilmu tradisional Jawa berupa kepekaan terhadap tanda-tanda atau ciri-ciri alam. Ilmu titen biasanya digunakan untuk membaca gejala alam yang mendahului datangnya bencana.[1]

Contoh

Beberapa contoh pembacaan tanda alam dalam khazanah ilmu titen di antaranya:[1][2]

  • Sebelum gunung berapi meletus, hewan-hewan akan turun.
  • Jika terdapat retakan di tanah dan mengeluarkan air keruh, gempa akan terjadi.
  • Jika pagi hari tidak bisa membuka pintu, berarti akan terjadi gempa.
  • Jika sungai menjadi keruh padahal tidak ada hujan, maka banjir bandang akan datang.

Pendekatan modern

Ilmu titen yang secara turun-temurun diwariskan dalam masyarakat Jawa Tengah didokumentasikan dan diterbitkan dalam sebuah buku bertajuk Disaster Management and Ilmu Titen.[1]

Budaya populer

  • Dalam Ketika Cinta Bertasbih, Volume 2, terdapat dialog perdebatan tentang apakah ilmu titen termasuk bidah dan khurafat atau tidak.[3]

Catatan kaki

  1. ^ a b c Media, Kompas Cyber. "Kembangkan Ilmu Titen, Ganjar Dianggap Berhasil Bangun Sistem Mitigasi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2020-07-11. 
  2. ^ "Saatnya Mengandalkan Ilmu Titen". Tribun Jateng. Diakses tanggal 2020-07-11. 
  3. ^ Shirazy, Habiburrahman El (2007). Ketika cinta bertasbih. Penerbit Republika. ISBN 978-979-1102-13-1.