Kabupaten Fakfak
Kabupaten Fakfak adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Kota Fakfak. Kabupaten Fakfak terletak pada 131°30' - 138°40' BT dan 2°25' - 4° LS dan berbatasan dengan: Teluk Bintuni di utara; Laut Arafura di selatan; Laut Seram dan Teluk Berau di barat; serta Kabupaten Kaimana di selatan dan timur.[2] Kabupaten ini terkenal dengan hasil buah palanya sehingga dijuluki sebagai "Kota Pala." Ibu kotanya, Kota Fakfak, merupakan salah satu kota tertua di Papua. Data tahun 2003 menunjukkan bahwa sebanyak 722,52 ha lahan di Kabupaten Fakfak digunakan untuk perumahan/pemukiman, 6274,58 ha untuk jasa/perkantoran, 9,9 ha untuk ladang/tegalan, dan sisanya digunakan untuk yang lain.[2]
Kabupaten Fakfak | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: "Fakfak Bermitra" | |
Koordinat: 2°55′00″S 132°18′00″E / 2.9167°S 132.3°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua Barat |
Tanggal berdiri | 12 April 2003 |
Dasar hukum | UU Nomor 26 Tahun 2002 |
Ibu kota | kota Fakfak |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Mohammad Uswanas |
• Wakil Bupati | Abraham Sopaheluwakan |
• Sekretaris Daerah | Ali Baham Temongmere |
• Ketua DPRD | Siti Rahma Hegemur |
Luas | |
• Total | 14.320,00 km2 (553,000 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 87.894 |
Demografi | |
• Agama | Islam 57,79% Kristen 42,17% - Protestan 22,24% - Katolik 19,93% Hindu 0,02% Buddha 0,01%[1] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0956 |
Kode Kemendagri | 92.03 |
APBD | Rp.1.242.815.605.966,- |
DAU | Rp.659.504.590.345,- |
Semboyan daerah | "Satu Tungku Tiga Batu, Satu Hati Satu Saudara" |
Situs web | www.fakfakkab.go.id |
Kabupaten Fak Fak, Provinsi Papua Barat terletak di kepala burung bagian selatan letaknya sangat strategis karena mempunya hub dengan Kota Ambon yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan kota-kota lain di pulau Papua
Geografi
Kabupaten Fakfak mempuyai luas wilayah 14,320 Km2, Terletak di antara 131 ° 30'-138040'BT dan 2 ° 25'-4 ° 00'LS. Distrik Karas Merupakan daerah yang terluas Kabupaten Fakfak. Sedangkan Distrik Fakfak Tenggah merupakan daerah yang terkecil yaitu 705 Km2 atau 4,92% dari total luas Kabupaten Fakfak.
Kabupaten Fakfak dengan ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut merupakan kota tertinggi dan terdingin di Papua Barat. Kabupaten Fakfak dengan ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut dan Tertinggi Merupakan kota terdingin di Papua Barat.[3]
Berdasarkan hasil pencatatan Balai Meteorologi dan Geofisika Kabupaten fakfak, suhu udara rata-rata pada tahun 2008 berkisar antara 21,6 °C - 30,7 °C lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan tahun 2007 yang tercatat antara 21,7 °C-28,9 °C.
Suhu terendah terjadi dibulan Agustus yaitu 20,0 °C dan tertinggi terjadi bulan September yaitu 32,0 °C. Rata-rata kelembaban udara pada tahun 2008 sebesar 84,8% turun dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Rata-rata Kelembaban udara pada tahun 2008 turun sebesar 84,8% dibandingkan kondisi tahun sebelumnya. Sedangkan curah hujan rata-rata tercatat 2.106,3 mm lebih rendah dibanding tahun 2007. Sedangkan curah hujan rata-rata tercatat 2.106,3 mm lebih rendah dibanding tahun 2007.
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Potret | Bupati | Awal menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Kolonel Inf (Purn) J.P. Matondang | 1990 | 1995 | ||||||
2 | Suparlan Pasambuna | 1995 | 2000 | ||||||
3 | Wahidin Puarada | 2000 | 2005 | [4] | |||||
2005 | 2010 | [4] | Said Hindom | ||||||
4 | Mohammad Uswanas | 7 Desember 2010 | 7 Desember 2015 | Donatus Nimbitkendik | |||||
— | Oktovianus Mayor | 8 Desember 2015 | 15 Maret 2016 | — | [5] | — | |||
(4) |
Mohammad Uswanas | 15 Maret 2016 | 15 Maret 2021 | [6] | Abraham Sopaheluwakan | ||||
5 | Untung Tamsil | 26 April 2021 | Petahana | [7] | Yohana Dina Hindom |
Saat ini, Bupati Fakfak adalah Mohammad Uswanas. Ia menjabat sejak tahun 2010 setelah memenangkan Pemilukada Fakfak 2010 bersama wakilnya Donatus Nimbitikendik dengan mengungguli empat pasang kandidat lainnya. Dan masih melanjutkan untuk periode kedua ini setelah unggul dari dua pasangan calon dengan Wakil Bupati Fakfak, Abraham Sopaheluwakan.
Dewan Perwakilan
DPRD Fakfak beranggotakan 20 orang yang dipilih melalui pemilihan umum setiap lima tahun sekali. Anggota DPRD Fakfak yang sedang menjabat saat ini adalah hasil Pemilu 2019 yang dilantik pada 17 September 2019 oleh Ketua Pengadilan Negeri Fakfak, Thobias Binggai, S.H., di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD Kabupaten Fakfak. Komposisi anggota DPRD Fakfak periode 2019-2024 terdiri dari 11 partai politik dimana Partai Golkar bertahan sebagai pemilik kursi terbanyak yaitu 4 kursi.[8][9] Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Fakfak dalam tiga periode terakhir.[10][11][12][13]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | 2024-2029 | ||
PKB | 2 | 2 | 2 | |
Gerindra | 1 | 2 | 3 | |
PDI-P | 1 | 2 | 1 | |
Golkar | 4 | 4 | 3 | |
NasDem | 3 | 3 | 2 | |
PKS | 0 | 2 | 2 | |
Perindo | (baru) 1 | 2 | ||
PPP | 1 | 0 | 0 | |
PAN | 2 | 1 | 1 | |
Hanura | 2 | 1 | 1 | |
Demokrat | 3 | 1 | 1 | |
PBB | 1 | 1 | 2 | |
Jalur Otsus | (baru) 5 | |||
Jumlah Anggota | 20 | 20 | 25 | |
Jumlah Partai | 10 | 11 | 11 |
Distrik/Kecamatan
Kabupaten Fak-Fak terdiri dari 17 kecamatan, 7 kelurahan, dan 142 kampung. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 84.692 jiwa dengan luas wilayah 14.320,00 km² dan sebaran penduduk 6 jiwa/km².[14][15]
Distrik Karas merupakan distrik terluas, sedangkan Distrik Arguni merupakan distrik terkecil. Distrik Kokas merupakan distrik dengan kelurahan/kampung terbanyak, sedangkan Distrik Arguni adalah distrik dengan kelurahan/kampung tersedikit. Kelurahan hanya terdapat di 4 distrik, yaitu Distrik Fakfak, Fakfak Tengah, Pariwari dan Kokas. Berikut ini merupakan daftar distrik dan distribusi kelurahan serta kampung yang ada di Kabupaten Fakfak.[16]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Fakfak, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Distrik | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Kampung |
Status | Daftar Kampung/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
92.03.13 | Arguni | 5 | Kampung | ||
92.03.07 | Bomberay | 7 | Kampung | ||
92.03.01 | Fakfak | 2 | 3 | Kampung | |
Kelurahan | |||||
92.03.02 | Fakfak Barat | 9 | Kampung | ||
92.03.05 | Fakfak Tengah | 1 | 13 | Kampung | |
Kelurahan | |||||
92.03.03 | Fakfak Timur | 6 | Kampung | ||
92.03.12 | Fakfak Timur Tengah | 10 | Kampung | ||
92.03.16 | Furwagi | 8 | Kampung | ||
92.03.06 | Karas | 7 | Kampung | ||
92.03.15 | Kayauni | 9 | Kampung | ||
92.03.04 | Kokas | 1 | 14 | Kampung | |
Kelurahan | |||||
92.03.08 | Kramongmongga | 10 | Kampung | ||
92.03.14 | Mbahamdandara | 7 | Kampung | ||
92.03.10 | Pariwari | 3 | 6 | Kampung | |
Kelurahan | |||||
92.03.09 | Teluk Patipi | 13 | Kampung | ||
92.03.17 | Tomage | 9 | Kampung | ||
92.03.11 | Wartutin | 6 | Kampung | ||
TOTAL | 7 | 142 |
Perhubungan
Kota Fakfak berada paling jauh dengan Malakuli, ibu kota Distrik Karas, dan paling dekat dengan Raduria, ibu kota Distrik Fakfak Tengah. Berikut ini merupakan tabel jarak antara Kota Fakfak dengan ibu kota distrik yang ada di Kabupaten Fakfak.[2]
Keagamaan
Mayoritas penduduknya beragama Islam, tingkat asimilasi dengan dunia luar sangat tinggi sejak lama (sebelum penjajahan Belanda). Di Kabupaten Fakfak terdapat masjid-masjid tua peninggalan abad ke-17, salah satunya adalah masjid Patambura yang terletak di Kecamatan Kokas. Hal ini menunjukan bahwa Agama Islam telah mesuk ke Papua sebelum abad ke-17, sebagain ahli memprediksikan bahwa telah masuk sejak abad ke-15.[17]
Masyarakat Kabupaten Fakfak sangat menjunjung tinggi nilai keagamaan, terbukti dengan terciptanya sebuah semboyan yang sudah ada sejak turun temurun di kabpaten Fakfak yaitu Satu Tungku Tiga Batu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Fakfak tahun 2020 yang memeluk Islam yakni 57,79%, kemudian Kristen sebanyak 42,17% (Protestan 22,24% & Katolik 19,92%) dan Budha Hindu sekitar 0,03%.[1] Salah satu gereja terbesar di Fakfak adalah gereja Santo Yosep Fakfak.
Pariwisata
Di bidang pariwisata, Kabupaten Fak Fak memiliki beberapa situs budaya yang dapat menjadi daya tarik bagi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata. Beberapa pusat wisata baik ekoturisme keindahan laut, peninggalan pra sejarah, keindahan alam hutannya belum membuat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkeinginan untuk mengunjungi Kabupaten Fak Fak dikarenakan rendahnya dan kurang memadai sarana dan prasarana penunjang pariwisata baik transaportasi darat maupun udara.
Tempat Wisata
Potensi wisata di Kabupaten Fak Fak saat ini belum tersentuh oleh investor baik dari dalam maupun luar negeri. Objek wisata yang menarik untuk dikunjungi sebagai tempat pariwisata antara lain,
- Desa Ubadari (sumber air),
- Distrik Kokas dengan pemandangan alam teluk dan pulau yang masih alami
- Goa peninggalan Jepang pada waktu Perang Dunia II,
- Situs Purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut Tapurarang. Yaitu lukisan peninggalan zaman megalitikum pada dinding-dinding gua.
- Masjid Tua Patimburak – masjid tertua di Papua yang didirikan pada tahun 1870.
- Air Terjun Kayuni di Kampung Kayuni Distrik Kramomongga
- Air Terjun Kiti Kiti di Distrik Karas
- Air Terjun Maredred di Kampung Sakartemin Distrik Fakfak Timur
- Air Terjun Ubadari di Kampung Ubadari Distrik Kramomongga
- Air Terjun Tagor di Kampung Mambuni-buni Distrik Kokas
- Pantai Wayob di Pulau Panjang Fakfak
- Patung Krapangit Gewab di Pulau Tubir Seram
- Teluk Toran di Distrik Karas
Referensi
- ^ a b c d e f g "Kabupaten Fakfak Dalam Angka 2020". 27 Desember 2017. Diakses tanggal 11 Juni 2020.
- ^ a b c Kabupaten Fakfak Dalam Angka 2009 - BPS Kabupaten Fakfak
- ^ "Kabupaten Fakfak". 10 August 2012.
- ^ a b "Biodata Riwayat Hidup Bakal Anggota DPR" (PDF). Komisi Pemilihan Umum. 14 April 2013. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2018-09-29. Diakses tanggal 28 September 2018.
- ^ Rizaldy, Muhammad (10 Desember 2015). Toyiban, ed. "Pesan Gubernur ke Penjabat Bupati Fakfak". Cahaya Papua. Diakses tanggal 28 September 2018.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Pelantikan Bupati/Wabup Sorsel, Kaimana dan Fakfak Pertengahan Maret". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-27. Diakses tanggal 2016-09-27.
- ^ https://diskominfoperstatik.papuabaratprov.go.id/home/2021/04/26/gubernur-dominggus-mandacan-melantik-bupati-wakil-bupati-3-daerah-di-papua-barat/
- ^ "20 Anggota DPRD Fakfak Periode 2019-2024 Resmi Dilantik". kabarfakfak.com. 17-09-2019. Diakses tanggal 19-09-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Pelantikan, Penerima Tamu Kenakan Pakaian Adat Daerah Asal 20 Anggota DPRD Fakfak Terpilih". kabarfakfak.com. 17-09-2019. Diakses tanggal 19-09-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Pemilu DPRD Fakfak, Golkar Peroleh Suara Tertinggi, Menyusul NasDem". kabarfakfak.com. 15-05-2019. Diakses tanggal 19-09-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ Rustam Rettob (14-05-2019). "KPU Rampungkan Hasil Rekapitulasi Perolehan Suara Calon Anggota DPRD Fakfak". Mata Rdar. Diakses tanggal 19-09-2019. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Kabupaten Fakfak Dalam Angka 2019". BPS Kabupaten Fakfak. 16-09-2019. Diakses tanggal 19-09-2019.
- ^ "Dipimpin Partai Tertua, 7 Partai Gagal Peroleh Kursi DPRD Fakfak Hasil Pemilu 2024". Mata Radar Indonesia. 22-03-2024. Diakses tanggal 27-05-2024.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Fakfak, Pemda (04/06/2015). "Kondisi Geografis Wilayah Kabupaten Fakfak". Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak.
- ^ [ws.id/2018/08/29/sejarah-masuknya-islam-di-fakfak-papua-barat/ "Sejarah Masuk Islam ke Papua Barat"] Periksa nilai
|url=
(bantuan). 22 August 2019. - ^ "Perubahan Atas Perda Kabupaten Daerah Tingkat II Fakfak Nomor 5 Tahun 1975". jdih.setjen.kemendagri.go.id.