Qiu Jin

seorang feminis, penulis, dan revolusioner Tiongkok (1875-1907)
Revisi sejak 11 Juli 2020 13.37 oleh Herryz (bicara | kontrib) (Artikel Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Qiu Jin (Hanzi: 秋瑾; Pinyin: Qiū Jǐn; Wade–Giles: Ch'iu Chin; lahir 8 November 1875 dan meninggal 15 Juli 1907) adalah seorang revolusioner Tiongkong, juga seorang feminis, dan penulis. Nama lainnya adalah Xuanqing (Hanzi: 璿卿; Pinyin: Xuánqīng) dan juga Jingxiong (Hanzi sederhana: 竞雄; Hanzi tradisional: 競雄; Pinyin: Jìngxióng). Karyanya bernama Jianhu Nüxia (Hanzi sederhana: 鉴湖女侠; Hanzi tradisional: 鑑湖女俠; Pinyin: Jiànhú Nǚxiá), dan jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, yakni "Woman Knight of Mirror Lake". Qiu kemudian dieksekusi setelah kekalahan melawan Diansti Qing, dan dia dikenal sebagai pahlawan nasional di Tiongkok, sebagai martir dan juga feminis .

Qiu Jin
Lahir(1875-11-08)8 November 1875
Xiamen, Fujian, Dinasti Qing
Meninggal15 Juli 1907(1907-07-15) (umur 31)
Shanyin, Shaoxing, Zhejiang, Dinasti Qing
Sebab meninggalExecution by Decapitation
Partai politikGuangfuhui
Tongmenghui
Suami/istriWang Tingjun
AnakWang Yuande (王沅德)
Wang Guifen (王桂芬)
Orang tuaQiu Xinhou (秋信候)

Biografi

 
Wax figure of Qiu Jin at her desk

Qiu Jin dilahirkan di Xiamen, Fujian, Tiongkok,[1] sementara itu Qiu menghabiskan masa kanak-kanaknya di[2] Shaoxing, Zhejiang. Meskipun pernikahannya tidak bahagia, dia menjadi salah satu anggota dari Tongmenghui, sebuah komunitas rahasia.[3]

Kemudian di tahun 1903, dia memutuskan untuk melanjutkan studi di Jepang,[4] dengan meninggalkan dua orang anaknya. Dia mengambil Sekolah Bahasa Jepang di Surugadai, tapi kemudian pindah ke Girls' Practical School di Kōjimachi, Shimoda Utako.[5] Qiu menyukai seni bela diri, dan gaya pakainnya juga dikenal bergaya busana seperti pria barat.[6][7][1] Dia bergabung dalam kelompok Perhimpunan anti-Qing Guangfuhui, yang diketuai oleh Cai Yuanpei.


Warisan

 
The entrance to her former residence in Shaoxing, which is now a museum

Karya Tulis

Orang barat lebih mengenal Qiu sebagai revolisioner dan feminis, dibandingkan sebagai penulis puisi dan berbagai karangan tulisan. Namun, berbagai puisi dan karya tulis Qiu mencerminkan bahwa dia seorang wanita berpendidikan dan dia memahami sastra klasik dengan baik. Hal itu bisa dilihat dari puisinya berjudul ( shi dan ci ). Qiu menulisnya dengan kta-kata yang bagus dengan memadukan unsur mitodologi klasik dan juga unsur retorika revolusioner.

Contohnya adalah dalam puisi berjudul Capping Rhymes with Sir Ishii From Sun's Root Land[8] Seperti pada tulisan berikut:

《日人石井君索和即用原韻》
Bahasa Tiongkok Bahasa Inggris [9]

漫云女子不英雄,
萬里乘風獨向東。
詩思一帆海空闊,
夢魂三島月玲瓏。
銅駝已陷悲回首,
汗馬終慚未有功。
如許傷心家國恨,
那堪客裡度春風。

Don't tell me women are not the stuff of heroes,
I alone rode over the East Sea's winds for ten thousand leagues.
My poetic thoughts ever expand, like a sail between ocean and heaven.
I dreamed of your three islands, all gems, all dazzling with moonlight.
I grieve to think of the bronze camels, guardians of China, lost in thorns.
Ashamed, I have done nothing; not one victory to my name.
I simply make my war horse sweat. Grieving over my native land
hurts my heart. So tell me; how can I spend these days here?
A guest enjoying your spring winds?

Editor puisi ini, Sun Chang dan Saussy menjelaskan akan adanya unsur metafora:

line 4: "Your islands" diartikan "sandao," yang sebenarnya "three islands," merujuk pada Honshu, Shikoku dan Kyushu, dengan menghilangkan Hokkaido - sebuah cara kuno yang merujuk pada Jepang.
line 6: ... kondisi unta perunggu, sebuahbsimbolik yang ditempatkan di depan istana kekaisaran, secara tradisional dianggap mencerminkan kondisi kesehatan dinasti yang berkuasa. Tetapi dalam puisi Qiu, itu mencerminkan kondisi kesehatan Tiongkok.[10]

On leaving Beijing for Japan, she wrote a poem summarizing her life until that point:

《有怀——游日本时作》
Bahasa Tiongkok Bahasa Inggris [11]

日月無光天地昏, 沉沉女界有誰援。
釵環典質浮滄海,
骨肉分離出玉門。
放足湔除千載毒,
熱心喚起百花魂。
可憐一幅鮫綃帕,
半是血痕半淚痕。

Sun and moon have no light left, earth is dark;
Our women's world is sunk so deep, who can help us?
Jewelry sold to pay this trip across the seas,
Cut off from my family I leave my native land.
Unbinding my feet I clean out a thousand years of poison,
With heated heart arouse all women's spirits.
Alas, this delicate kerchief here
Is half stained with blood, and half with tears.

Galeri

Referensi

  1. ^ a b Schatz, Kate; Klein Stahl, Miriam (2016). Rad women worldwide: artists and athletes, pirates and punks, and other revolutionaries who shaped history. Berkeley: Ten Speed Press. hlm. 13. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Porath272
  3. ^ Porath, Jason (2016). Rejected princesses: tales of history's boldest heroines, hellions, and heretics. New York: Dey Street Press. hlm. 271. 
  4. ^ Barnstone, Tony; Ping, Chou (2005). The Anchor Book of Chinese Poetry. New York: Anchor Books. hlm. 344. 
  5. ^ Ono, Kazuko (1989). Chinese Women in a Century of Revolution, 1850-1950. Stanford University Press. hlm. 61. ISBN 9780804714976. 
  6. ^ Ashby, Ruth; Gore Ohrn, Deborah (1995). Herstory: Women Who Changed the World . New York: Viking Press. hlm. 181. 
  7. ^ Porath, Jason (2016). Rejected princesses: tales of history's boldest heroines, hellions, and heretics. New York. hlm. 271. 
  8. ^ Ayscough, Florence (1937). Chinese Women: yesterday & to-day . Boston: Houghton Mifflin Company. hlm. 147. 
  9. ^ translated by Zachary Jean Chartkoff
  10. ^ Chang, Kang-i Sun; Saussy, Haun (1999). Women Writers of Traditional China: An Anthology of Poetry and Criticism. Stanford, CA: Stanford University Press. hlm. 642. 
  11. ^ Spence, Jonathan D. (1981). The Gate of Heavenly Peace. Penguin Books. hlm. 85. 

Pranala luar