Delirium

kebingungan parah yang berkembang dengan cepat, dan sering berfluktuasi dalam intensitas, gangguan neurokognitif

Delirium adalah keadaan yang bersifat sementara dan biasanya terjadi secara mendadak, di mana penderita mengalami penurunan kemampuan dalam memusatkan perhatiannya dan menjadi linglung, mengalami disorientasi dan tidak mampu berpikir secara jernih.[1] Gangguan ini berlangsung pendek dan ber-jam hingga berhari-hari, taraf hebatnya berfluktuasi, bereaksi pada malam hari, kegelapan membuat halusinasi visual dan gangguan perilaku meningkat.[1] Penyebab delirium umumnya adalah termasuk penyakit fisik dan efek penggunaan obat-obatan.[1] Diagnosis klinis biasanya dengan laboratorium dan pemeriksaan pencitraan (imaging) dan terapi untuk menemukan penyebabnya.[1]

Ciri utama dari delirium adalah tidak mampu memusatkan perhatian.[2] Penderita penyakit ini tidak dapat berkonsentrasi pada setiap hal, sehingga mereka memiliki kesulitan dalam mengolah informasi yang baru dan tidak dapat mengingat peristiwa yang baru saja terjadi.[2] hampir semua penderita mengalami disorientasi waktu dan bingung dengan tempat di mana mereka berada.[2] Pada kasus penderita delirium berat, penderita tidak mengetahui diri mereka sendiri.[2] Bahkan, beberapa penderita delirium mengalami paranoia dan delusi.[2]

Gejala

Gejala delirium yang paling umum dapat meliputi:

  • Penurunan kesadaran: Ketidakmampuan untuk fokus, mudah terdistraksi, mudah terjebak pada suatu ide dan sulit menanggapi pertanyaan atau percakapan.
  • Penurunan kemampuan kognitif: Daya ingat buruk, mengalami disorientasi, sulit berbicara, meracau, sulit membaca dan menulis.
  • Perubahan perilaku: Halusinasi, gelisah dan lebih agresif, menarik diri dari lingkungan, gerak tubuh melambat, mengalami gangguan tidur.[3]

Referensi