Stasiun Saradan

Diagram lintasan stasiun
	Legenda
	Jalan Desa
	Klumutan
	±800 m
	±2.624,67 ft

Stasiun Saradan
Stasiun Saradan
	Tampak depan bangunan baru Stasiun Saradan, 2019
Lokasi	Jalan Stasiun Saradan; Sugihwaras, Saradan, Madiun, Jawa Timur; Indonesia;
Koordinat	7°32′59″S 111°43′48″E / 7.54972°S 111.73000°E
Ketinggian	+107 m
Operator	Daerah Operasi VII Madiun; ; ;
Letak	km 141+063 lintas Surabaya Kota-Kertosono-Madiun-Solo Balapan
Jumlah peron	3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi)
Jumlah jalur	4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
Layanan	Hanya untuk persusulan antarkereta api
Konstruksi
Jenis struktur	Atas tanah
Informasi lain
Kode stasiun	SRD; 4023;
Klasifikasi	III/kecil
Fasilitas dan teknis
Fasilitas
Tipe persinyalan	Mekanik tipe Siemens & Halske semiotomatis (s.d. 2019); Elektrik tipe Sinyal Interlocking Len-02 (2019-sekarang);
Diagram lintasan stasiun
Diagram lintasan stasiun
	Legenda
	Jalan Desa
	Klumutan
	±800 m
	±2.624,67 ft
Lokasi pada peta
	Sunting kotak info • L • BBantuan penggunaan templat ini

Stasiun Saradan (SRD) (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀ꦱꦫꦢꦤ꧀, Sêtasiyun Saradan) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Sugihwaras, Saradan, Madiun pada ketinggian +107 m, termasuk dalam Daerah Operasi VII Madiun. Stasiun ini berjarak 100 m ke utara dari Jalan Raya Caruban–Nganjuk, berdekatan dengan Pasar Saradan, serta terletak paling timur di Kabupaten Madiun.

Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 lama sebagai sepur lurus. Setelah jalur ganda ruas Nganjuk–Babadan dioperasikan sejak 30 April 2019^[3], jumlah jalur bertambah menjadi empat: jalur 1 lama diubah menjadi jalur 2 untuk dijadikan sepur lurus arah Kertosono, jalur 2 lama diubah menjadi jalur 3 untuk dijadikan sepur lurus arah Madiun, dan jalur 3 lama diubah menjadi jalur 4. Bangunan lama peninggalan Staatsspoorwegen telah dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 1 baru sehingga pengoperasian stasiun dipindahkan ke bangunan baru yang lebih besar. Selain itu, dilakukan perubahan sistem persinyalan dari sistem mekanik menjadi sistem persinyalan elektrik.

Ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Bagor, terdapat Stasiun Wilangan yang telah dinonaktifkan sejak pengoperasian jalur ganda.

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.

Galeri

Bangunan lama Stasiun Saradan yang telah dibongkar, sekitar 2009
Tampak luar bangunan baru Stasiun Saradan sisi utara, 2019

Referensi

^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^ ^a ^b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
^ Stevani, Louis Rika (2019-04-30). "Jalur ganda kereta api Nganjuk-Babadan resmi beroperasi". AntaraJatim. Diakses tanggal 2020-05-13.

Stasiun sebelumnya	Lintas Kereta Api Indonesia			Stasiun berikutnya
Caruban menuju Solo Balapan		Solo Balapan–Kertosono		Wilangan menuju Kertosono

7°32′51″S 111°43′56″E / 7.5476077°S 111.7320997°E / -7.5476077; 111.7320997{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

Artikel bertopik stasiun kereta api ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

[bukujarak-1] Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).

[InfoDitjenka-2] Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.

[3] Stevani, Louis Rika (2019-04-30). "Jalur ganda kereta api Nganjuk-Babadan resmi beroperasi". AntaraJatim. Diakses tanggal 2020-05-13.

[1]

[2]

[3]