Satelit Satria

satelit komunikasi
Revisi sejak 20 Juli 2020 23.28 oleh Bkusmono (bicara | kontrib) (→‎Penjelasan Proyek)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Satelit Satria atau Satelit Republik Indonesia (SATRIA) adalah Satelit Multifungsi (SMF) yang didesain khusus untuk koneksi internet. [1]

Satelit satria dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan publik melalui pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah 3T dan perbatasan, melalui proyek ini diharapkan seluruh layanan pendidikan, fasilitas kesehatan, administrasi pertahanan dan keamanan, serta pemerintahan daerah di seluruh wilayah Indonesia dapat terkoneksi internet. Satelit SATRIA Berkapasitas 150 Gbps dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) frekuensi Ka-Band, dan mencapai hampir 150 ribu titik layanan publik di seluruh wilayah Indonesia.

Penjelasan Proyek

Pada April 2019 BAKTI mengumumkan konsorsium PSN memenangkan tender pengadaan Satelit SATRIA, dengan nilai proyek mencapai Rp 20,7 triliun. Konsorsium PSN terdiri dari empat perusahaan, yakni PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusatara Satelit Sejahtera.

Konstruksi dimulai akhir tahun 2019 dan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2022. Pada 2023, Satelit SATRIA diharapkan sudah dapat beroperasi untuk mendukung konektivitas layanan, serta meningkatkan ekonomi digital Indonesia. [2]

Referensi

  1. ^ https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/satelit-satria/
  2. ^ https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/satelit-satria/