Henriette Rasmussen
Henriette Ellen Kathrine Vilhelmine Rasmussen née Jeremiassen (1950–2017) adalah seorang pendidik, jurnalis, politis dan aktivias hak-hak wanita asal Greenland. Semasa hidup ia pernah memberikan dukungan terhadap adopsi dari Konvensi PBB tentang Hak Asasi Anak (1992) dan menjadi penasehat utama untuk Organisasi Buruh Internasional yang berkaitan dengan Konvensi Masyarakat Adat dan Pribumi 1989. Sebagai salah satu anggota Inuit Ataqatigiit dari awal tahun 1980-an, ia juga dikenal atas perjuangannya dalam memerdekakakan orang-orang Greenland dari Denmark. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Greenland dari 2003 hingga 2005.[1][2][3]
Kehidupan
Henriette lahir di Qasigiannguit, bagian barat Greenland pada 8 Juni 1950. Ia adalah putri dari pasangan Jens Emil Axel Jeremiassen (1919-93), seorang nahkoda dan Birthe Marie Margrethe Møller (lahir 1924) yang berprofesi sebagai pekerja pabrik.[1]
Henriette merupakan anak pertama dari 8 bersaudara. Latar belakangnya tersebut membuat ia tumbuh sebagai pribadi yang mengakui persamaan hak antara pria dan wanita serta menyadari tentang betapa pentingnya pendidikan. Semasa remaja, ia pernah menghabiskan waktunya selama setahun di Denmark sebelum akhirnya menyelesaikan pendidikan SMA di Nuuk dan menjadi mahasiswa pada 1970. Pada 1975, ia memenuhi syarat untuk menjadi guru di Copenhagen. Selama berada di sana, ia menjadi tertarik dengan gerakan wanita baru.[1]
Setelah kegagalan pernikahan pada 1969 dengan Scott Lundby Rasmussen, Henriette menjalin hubungan dengan seorang linguis Greenland bernama Carl Christian Jonas Olsen (lahir 1943). Dari hubungan tersebut, ia melahirkan dua orang anak yakni Inuk Poul (1976) dan Nunni Navaranaaq (1979).[1]
Karier
Karier Henriette dimulai dengan menjadi seorang guru di sebuah Sekolah Menengah Rakyat di Sisimiut pada 1975. Sejak itu ia memulai ketertarikannya dalam politik sayap kiri dan gerakan perempuan di Greenland, termasuk gerakan stocking merah bernama KILUT.[1]
Bersama Carl, Henriette juga pernah mengajar bahasa, sastra dan budaya Greenland selama setahun di Utqiagvik, Alaska. Di sana mereka aktif dalam Konferensi Sirkumpolar Inuit yang melibatkan berbagai peserta dari Siberia, Alaska, Kanada dan Greenland. [1]
Selain menjadi pengajar, Henriette juga pernah bekerja di sebuah radio Greenland bernama KNR dari 1979 hingga 1982. Setelah mendapatkan pelatihan sebagai jurnalis, ia kemudian memimpin departemen radio dan video sekolah hingga 1991. Selama periode tersebut, ia semakin aktif dalam bidang politik. Oleh karena itu menjadi anggota Inuit Atagatigiit.[1]
Dalam bidang pemerintahan, Henriette terpilih sebagai anggota dewan kota Nuuk pada 1983. Jabatan tersebut menjadikannya sebagai wanita pertama yang berhasil duduk di dewan kota Nuuk sepanjang sejarah. Sementara itu dari 1984 hingga 1995, ia menjabat sebagai salah satu anggota dewan parlemen Greenland yang berfokus pada masalah budaya, lingkungan dan hubungan luar negeri. Berkat koalisi bersama Siumut, ia juga terpilih sebagai Menteri Hubungan Sosial dan Pasar Buruh dari 1991 hingga 1995.[1]
Henriette baru aktif dalam mempromosikan Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak yang diadopsi di Greenland pada 1992. Ia diundang mewakili Denmark dalam Konfenrensi Dunia tentang Hak-hak Asasi Manusia pada 1993, bertepatan dengan perayaan tahun internasional dari masyarakat pribumi dunia.[1]
Usulannya tentang forum PBB permanen khusus masyarakat pribumi diterima pada 1996. Sebagai hasilnya, ia kemudian diangkat sebagai Kepala Penasehat Teknis untuk Masyarakat Pribumi di Organisasi Buruh Internasional, Jenewa hingga 2000. Ia juga berkontribusi dalam Laporan Budaya Dunia UNESCO (1998) dan menjadi anggota Komisi Piagam Bumi (Earth Charter Commission) dan terlibat dalam menyusun piagam lingkungan global serta mempromosikannya di Greenland melalui Konferensi Sirkumpolar Inuit.[1][4]
Pada 2002, Henriette kembali ke bidang politik Greenland. Ia menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Greenland dari 2003 hingga 2005. Setelah jabatannya selesai ia kembali ke KNR. Ia bekerja di sana hingga kesehatannya menurun sehingga memaksanya untuk pensiun.[2] Pada waktu bersamaan ia juga pernah menjabat sebagai konsultan Prancis di Nuuk. [5]
Henriette meninggal dunia di Nuuk pada 3 Maret 2017 yang disebabkan karena penyakit. Kepergiannya membuat ia meninggalkan seorang suami, dua anak serta dua orang cucu.[5][6]
Publikasi
Semasa hidup Henriette telah menghasilkan berbagai publikasi, di antaranya adalah sebagai berikut[7]
- Kalaallit arfanniartarnerat pillugu, tuluttut, Buku kecil berisikan 6 artikel tentang penangkapan ikan paus di Greenland, 1986 (diterbitkan dalam Bahasa Greenland dan Bahasa Inggris)
- UNESCO : First World Culture Report 1998, dengan Inger Sjørslev, Universitas Københavns, artikel tentang sistem penulisan Greenland dan sejarah media (dalam Bahasa Inggris)
- Manual to the ILO Convention No. 169, 2000, editor Bahasa Inggris
- Traditional Occupations of Indigenous Peoples, Emerging Trends, 2000
- Workload of an Indigenous Samburu Woman, 1999, Video
- The Earth Charter, 2000 (kontributor)
- Towards a Sustainable World, The Earth Charter in Action, article 2005
- Grønland I Verdenssamfundet, 2006, article : Fra forskning I Grønland til grønlandsk forskning, on scientific research in Greenland (dalam Bahasa Denmark)
- INUIT, ICC-p aviisia, aaqqissuisutut, blad redaktion 2006 (dalam Bahasa Greenland dan Denmark)
- Rethinking Nordic Colonialism – INUIT the demand for Cultural Space, 2006
- Making the Declaration Work, IWGIA, artikel 2010
Referensi
- ^ a b c d e f g h i j Jessen, Mette-Astrid. "Henriette Rasmussen (1950 - )" (dalam bahasa Denmark). Kvinfo. Diakses tanggal 21 Juli 2020.
- ^ a b Kielsen, Kim (6 Maret 2017). "Mindeord om Henriette Rasmussen" (dalam bahasa Denmark). Naalakkersuisut. Diakses tanggal 21 Juli 2020.
- ^ Veigt, Kerstin (Juli 2017). ""Die nachhaltige Gebrauch der Natur ist nicht das Gleiche wie Nachhaltige Entwicklung"" (PDF) (dalam bahasa Jerman). Ökumentische initiative eine Welt: Rundbrief 149. Diakses tanggal 21 Juli 2020.
- ^ "Tribute to Henriette Rasmussen (1950-2017)". Earth Charter. Diakses tanggal 21 Juli 2020.
- ^ a b "Décès de Mme Henriette Rasmussen, consule honoraire de France à Nuuk [da]" (dalam bahasa Prancis). Ambassade de France à Copenhague. 7 Maret 2017. Diakses tanggal 21 Juli 2020.
- ^ Fievé, Jonas; Lynge, Mads (5 Maret 2017). "Henriette var en lysende stjerne" (dalam bahasa Denmark). KNR. Diakses tanggal 21 Juli 2020.
- ^ "Les Journées Françaises de Nuuk / Henriette Rasmussen" (dalam bahasa French). Ambassade de France à Copenhague. 12 May 2011. Diakses tanggal 26 May 2020.