Ana Orantes
Ana Orantes Ruiz (6 Februari 1937 – 17 Desember 1997) adalah salah satu korban wanita atas tindak kekerasan terhadap isu gender yang terjadi di Spanyol. Ia dibunuh oleh mantan suaminya, dua pekan setelah membeberkan fakta tragis yang ia alami melalui tayangan di salah satu acara stasiun televisi, yang seketika mengubah masalahnya menjadi masalah publik dan sosial. Kejadian yang menimpa Ana Orantes tersebut berlangsung menjadi titik balik masyarakat Spanyol untuk perang melawan kekerasan gender.[1]
Deskripsi
Pada hari Kamis, 4 Desember 1997, satu tahun setelah resmi bercerai dengan suaminya, Ana Orantes, mendapat kesempatan menuturkan kesaksiannya pada rangkaian program bincang De Tarde en Tarde oleh Canal Sur Television. Acara wancara 40 menit tersebut menceritakan pengalaman pahit Ana Orantes sebagai wanita yang dianiaya selama 40 tahun mereka menikah[2]. Ia menjelaskan di depan kamera selama empat dekade tersebut pelecehan fisik dan psikologis terus dilakukan oleh suaminya, José Parejo Avivar. Selain kekerasan verbal pada dirinya, ia juga harus menyaksikan upaya kekerasan seksual terhadap kedua putrinya dan juga korban penghinaan terus-menerus dari ibu mertuanya.
Awal mula penganiayaan yang ia alami terjadi tiga bulan pasca mereka menikah dan terus berlangsung hingga jatuhnya masa perceraian yang sah padanya. Kekerasan yang diterima sering terjadi pada malam hari atau sedang dalam perjalanan, terlebih ketika suaminya pulang ke rumah dalam kondisi turun kesadaran/ mabuk. Ia mengalami kesulitan untuk melaporkan penderitaannya karena pada saat itu Spanyol, bahkan beberapa negara Eropa lainnya tidak memiliki undang-undang yang mengatur perlindungan korban kekerasan dalam rumah tangga.
Pada tahun 1996, 15 tahun sejak kali pertama ia mengajukan perceraian akhirnya disetujui oleh hakim dan mendapatkan keputusan yang resmi. Pengajuan perceraiannya baru bisa diterima setelah 15 kali laporan yang ia lakukan sejak tahun 1981. Setelah bebas, ia memberanikan diri membagikan pengalaman pahitnya ke semua masyarakat pada saat itu melalui acara televisi. Padada 17 Desember 1997, sekitar pukul 14:00 waktu sekitar, Ana Orantes dibunuh[3]. Josésé menyeret istrinya ke luar rumah mereka. Ia kemudian memukulinya, mengikatnya ke kursi, lalu menyiraminya dengan bensin dan membakarnya hidup-hidup. Sesaat Jose akan melarikan diri, beberapa tetangga sekitar telah melihat kejadian tersebut bersamaan dengan salah satu putra mereka, Francisco Orantes, yang tengah berjalan dipekarangan rumah sambil berteriak meminta pertolonganPara saksigkejadian a sempat mencoba membantu korban dengan memadamkan api namun Anteluh hahangus terbakar dan tidak dapadiselamatkangi. Dua setengah jam kemudianJosesherhasil diringkus oleh polisiakIasé dijatuhi hukuman 17 tahun penjara dan meninggal pada tahun 2004 karena serangan jantu.a.
Berangkat dari peristiwa Ana Orantes, warga Spanyol segera melakukan aksi masa untuk menuntut diberlakukannya rancangan undang-undang terhadap perlindungan wanita dan anak. Pada tahun 2004, pemerintah melalui Perdana Menteri José Luis Rodríguez Zapatero mulai memperkenalkan undang-undang yang membahas kekerasan gender meskipun masih mendapat kritikan dari beberapa kelompok masyarakat. Pemerintah juga membentuk pengadilan khusus untuk menangani kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan memudahkan perempuan melaporkan pelecehan menggunakan layanan khusus.
Saat ini, nama Ana Orantes diabadikan sebagai nama salah satu jalan di kota Seville yang diresmikan langsung oleh Dewan Kota Seville pada Maret 2019.[1]
Referensi
- ^ a b Minder, Raphael (2020-01-15). "Overlooked No More: Ana Orantes, Whose Gruesome Murder Brought Change to Spain". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2020-07-22.
- ^ "El testimonio de Ana Orantes en Canal Sur que cambió la historia sobre la violencia de género". El Plural (dalam bahasa Spanyol). Diakses tanggal 2020-07-22.
- ^ "Orantes, Ana (c. 1937–1997) | Encyclopedia.com". www.encyclopedia.com. Diakses tanggal 2020-07-22.