Panembahan Somala
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. |
Panembahan Somala adalah Adipati Sumenep XXXI, nama kecilnya adalah Raden Asirudin, putra dari Kanjeng R. Tumenggung Tirtanegara (Bendara Saod) dan Nyai Izzah. Raden Asirudin diangkat menjadi Adipati Sumenep berdasarkan wasiat Kanjeng R. Ayu Rasmana Tirtanegara istri Kanjeng R. Tumenggung Tirtanegara yang juga sama-sama memerintah wilayah Kadipaten Sumenep dan Sekitarnya pada tahun 1750 - 1762.
Raden Asirudin diangkat menjadi Adipati Sumenep dengan gelar Pangeran Natakusuma I pada tahun 1762 oleh Gubernur Jenderal Petrus Albbertus Vander Parra di Semarang. kemudian setelah beberapa tahun kemudian berganti gelar menjadi Panembahan Somala. dan dia juga sempat dianugerahi gelar Sultan Sumenep.
Beberapa peristiwa yang terjadi pada pemerintahan Panembahan Somala
sunting- Pengiriman pasukan Sumenep ke wilayah Blambangan dan Makassar
- Pemisahan Panarukan dari wilayah Kadipaten Sumenep, karena pada semenjak pemerintahan Kanjeng Pangeran Ario Cokronegoro III tahun 1721 wilayah tersebut termasuk dalam wilayah pemerintahan Kadipaten Sumenep.
- Pemberontakan di Batang-Batang (1775M), merupakan salah satu pemberontakan rakyat terhadap campur tangan pemerintahan Hindia Belanda di wilayah Kadipaten Sumenep.
- Pembuatan Karaton Sumenep dan Masjid Jamik serta Asta Tinggi.
- Penyerangan Inggris kewilayah Sumenep, sehingga sang Patih Kerajaan, Kyai Mangundiredja dengan putranya tewas bersama pasukan Karaton Sumenep.
Pustaka
sunting- Zulkarnaen, Iskandar. 2003. Sejarah Sumenep. Sumenep: Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Sumenep.
- Adurrahchman, Drs.1971.Sejarah Madura Selajang Pandang. Sumenep