Kepuhunan (Banjar: Kapuhunan) adalah mitos di Kalimantan Selatan khususnya di masyarakat Banjar, istilah ini digunakan ketika seseorang ingin pergi di tawari makan dan minum tetapi mengindahkan dan akhirnya kena musibah.[1]

Etimologi

Kapuhunan, akar katanya dari kata "Puhun" berawalan ke- berakhiran -an (bahasa Indonesia: Kepohonan). Karena dalam bahasa Banjar tak mengenal huruf vokal "O", maka pada kata "pohon" diganti dengan huruf vokal "U". Menurut Prof. Abdul Djebar Hapip kosakata Kapuhunan diartikan sebagai dapat celaka; dapat bencana.

Referensi

  1. ^ Banjarmasin Tribunnews (9 Desember, 2019). "Diturunkan Sejak Kakek Nenek, Mitos Kepuhunan Ini Harus Dipenuhi Walau Sekedar Disentuh Senin". Diakses tanggal 6 Agustus, 2020.