Haji Belajar Ngaji

seri televisi Indonesia tahun 2016

Haji Belajar Ngaji adalah sinetron produksi Screenplay Productions yang ditayangkan SCTV setiap hari pukul 18:30 - 20:00 WIB.[1]

Haji Belajar Ngaji
PemeranFebby Rastanty
Hardi Fadhillah
Ramzi
Eza Gionino
Lionil Hendrik
Hamas Syahid
Ustadz Cepot
Nadya Arina
Rendy Kjaernet
Baim Wong
Evan Marvino
Alexander Odniel
Lagu pembukaHidup Hanya Sementara - Ungu
Lagu penutupHidup Hanya Sementara - Ungu
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Produksi
Durasi90 menit (18:30 - 20:00)
Rumah produksiScreenplay Productions
DistributorScreenplay Productions
Rilis asli
JaringanSCTV
RilisSenin, 22 Februari 2016 –
Selasa, 3 Mei 2016

Pemeran

Sinopsis

Amar merupakan preman pasar yang merupakan anak buah dari Pak Victor. Tantenya Amar tidak tahu kalau pekerjaan Amar ternyata peman pasar. Pada suatu hari Amar di pasar terlibat perkelahian dengan kelompok preman lain yang dipimpin oleh Akbar. Anak buah Amar dikalahkan oleh anak buah Akbar. Amar dikejar-kejar oleh Akbar dan anak buahnya. Amar berusaha kabur dengan menyamar memakai sorban dan pakaian ustad. Selanjutnya Amar malah ikut naik bus rombongan istighosah yang ternyata hendak pengajian ke pesantren yang dipimpin Kyai Markub. Sampai di pesantren Amar disambut oleh Kyai Markub dan mengira Amar adalah ustad Zulfikar yang diundang untuk ceramah. Amar kebingungan karena harus memberikan ceramah kepada santri dan jamaah yang ada di pesantren tersebut. Amar di pesantren itu malah jatuh cinta dengan anak Kyai Markub bernama Nurma.

Akbar dan anak buahnya datang juga ke pesantren Kyai Markub. Akbar ini ternyata merupakan anak dari Kyai Markub. Kyai Markub mengira Akbar di Jakarta sedang kuliah. Kyai Markub tidak tahu kalau Akbar menjadi preman di Jakarta. Akbar dan Amar sama-sama memiliki rahasia yang tidak diketahui penghuni pesantren. Keduanya tentu tidak ingin rahasianya diketahui terutama oleh Kyai Markub.

Amar yang jatuh cinta dengan Nurma tetap bertahan di pesantren itu. Ternyata Nurma sedang mencari calon suami di lingkungan pesantren. Satu syarat yang diberikan Nurma adalah pria yang menjadi suaminya harus seorang haji. Berbagai cara pun dilakukan Amar demi meluluhkan hati Nurma. Dalam penyamaran itu Amar mulai mendapatkan hidayah.

Referensi

Pranala luar