Rudini

politikus Indonesia
Revisi sejak 12 Agustus 2020 18.50 oleh Mas Don (bicara | kontrib) (Rudini)

Jenderal TNI (Purn.) Rudini (15 Desember 1929 – 21 Januari 2006) adalah seorang jenderal berbintang empat dan politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Pembangunan V (1988-1993).

Rudini
Ketua Komisi Pemilihan Umum ke-1
Masa jabatan
1999–2001
PresidenB.J. Habibie
Abdurrahman Wahid
Sebelum
Pendahulu
Jabatan baru
Sebelum
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ke-19
Masa jabatan
23 Maret 1988 – 17 Maret 1993
PresidenSoeharto
Informasi pribadi
Lahir(1929-12-15)15 Desember 1929
Belanda Malang, Jawa Timur, Hindia Belanda
Meninggal21 Januari 2006(2006-01-21) (umur 76)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Alma materAkademi Militer Breda (1955)
PekerjaanTentara Politikus
Karier militer
Pangkat Jenderal TNI
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

Lahir dari pasangan pasangan R. Ismangun Puspohandoyo dan Kusbandiyah, ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Malang. Ia kemudian mengikuti Akademi Militer di Breda, Belanda selama lima tahun (1951-1955). Sekembalinya ke Indonesia, ia dilantik menjadi perwira remaja dengan pangkat Letnan II. Pendidikan berikutnya yang ia tempuh adalah: Suski, Bandung (1961), Para, Bandung (1964), Jump Master, Bandung (1966), Suspala Bandung (1967), Seskoad Bandung (1970), International Defence Management Course, AS (1973), Lemhanas, Jakarta (1977).

Karier

Rudini pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XIII/Merdeka (1978), Panglima Kostrad (1981) dan Kepala Staf Angkatan Darat (1983-1986). Ia adalah seorang pejabat Orde Baru yang berkiprah dalam era Reformasi. Ia terbebas dari penghujatan yang menerpa pejabat-pejabat Orde Baru pada awal bergulirnya Reformasi dan bahkan dipercaya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) (1999-2001) yang bertugas sebagai penyelenggara Pemilu pada 7 Juni 1999. Ia kemudian memimpin 52 anggota KPU yang bertanggung jawab menyelenggarakan pemilihan umum dengan kontestan multipartai (48 partai politik dengan beragam asas dan kepentingan) pertama setelah 44 tahun. Rudini juga adalah anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Kematian

Ia meninggal dunia pada 21 Januari 2006 karena serangan jantung dalam usia 76 tahun, meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak. Jenderal TNI Rudini dimakamkan di TMP Kalibata

Riwayat pekerjaan

  • Danton Ki Yon 518/Brawijaya (1956)
  • Pelatih Taruna AMN (1959)
  • Danyon 401/Banteng Raiders ( sekarang Yonif 400/Raiders ) (1967)
  • Dan Brigif 18/Linud (1972)
  • Panglima Komando Tempur Lintas Udara (1975)
  • Kepala Staf Kostrad (1977)
  • Panglima Kodam XIII/Merdeka (1978)
  • Panglima Kostrad (1981)
  • Kepala Staf Angkatan Darat (1983-1986)
  • Menteri Dalam Negeri (1988-1993)
  • Ketua Komisi Pemilihan Umum (1999-2001)

Penghargaan

  • Bintang Mahaputra
  • Satya Lencana Gerakan Operasi Militer V
  • Satya Lencana Santi Dharma
  • Satya Lencana Seroja
  • Satya Lencana Unicef
  • Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun
  • Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun
  • Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun
  • Satya Lencana Penegak
  • Satya Lencana Dwidya Sistha

Pranala luar

Jabatan pemerintahan
Jabatan baru Ketua Komisi Pemilihan Umum
1999–2001
Diteruskan oleh:
Nazaruddin Sjamsuddin
Jabatan politik
Didahului oleh:
Soepardjo Rustam
Menteri Dalam Negeri Indonesia
1988–1993
Diteruskan oleh:
Yogie Suardi Memet
Jabatan militer
Didahului oleh:
Poniman
Kepala Staf TNI Angkatan Darat
1983–1986
Diteruskan oleh:
Try Sutrisno
Didahului oleh:
Muhammad Ismail
Pangkostrad
24 Januari 198124 Mei 1983
Diteruskan oleh:
Soeweno