Rudini
Jenderal TNI (Purn.) Rudini (15 Desember 1929 – 21 Januari 2006) adalah seorang jenderal berbintang empat dan politikus Indonesia. Ia adalah Menteri Dalam Negeri dalam Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
Rudini | |
---|---|
Ketua Komisi Pemilihan Umum ke-1 | |
Masa jabatan 1999–2001 | |
Presiden | B.J. Habibie Abdurrahman Wahid |
Pendahulu Jabatan baru | |
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia ke-19 | |
Masa jabatan 23 Maret 1988 – 17 Maret 1993 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | Malang, Jawa Timur, Hindia Belanda | 15 Desember 1929
Meninggal | 21 Januari 2006 Jakarta, Indonesia | (umur 76)
Alma mater | Akademi Militer Breda (1955) |
Pekerjaan | Tentara Politikus |
Karier militer | |
Pangkat | Jenderal TNI |
Sunting kotak info • L • B |
Pendidikan
Lahir dari pasangan pasangan R. Ismangun Puspohandoyo dan Kusbandiyah, ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Malang. Ia kemudian mengikuti Akademi Militer di Breda, Belanda selama lima tahun (1951-1955). Sekembalinya ke Indonesia, ia dilantik menjadi perwira remaja dengan pangkat Letnan II. Pendidikan berikutnya yang ia tempuh adalah: Suski, Bandung (1961), Para, Bandung (1964), Jump Master, Bandung (1966), Suspala Bandung (1967), Seskoad Bandung (1970), International Defence Management Course, AS (1973), Lemhanas, Jakarta (1977).
Karier
Rudini pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XIII/Merdeka (1978), Panglima Kostrad (1981) dan Kepala Staf Angkatan Darat (1983-1986). Ia adalah seorang pejabat Orde Baru yang berkiprah dalam era Reformasi. Ia terbebas dari penghujatan yang menerpa pejabat-pejabat Orde Baru pada awal bergulirnya Reformasi dan bahkan dipercaya sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) (1999-2001) yang bertugas sebagai penyelenggara Pemilu pada 7 Juni 1999. Ia kemudian memimpin 52 anggota KPU yang bertanggung jawab menyelenggarakan pemilihan umum dengan kontestan multipartai (48 partai politik dengan beragam asas dan kepentingan) pertama setelah 44 tahun. Rudini juga adalah anggota Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Kematian
Ia meninggal dunia pada 21 Januari 2006 karena serangan jantung dalam usia 76 tahun, meninggalkan satu orang istri dan tiga orang anak. Jenderal TNI Rudini dimakamkan di TMP Kalibata
Riwayat pekerjaan
- Danton Ki Yon 518/Brawijaya (1956)
- Pelatih Taruna AMN (1959)
- Danyon 401/Banteng Raiders ( sekarang Yonif 400/Raiders ) (1967)
- Dan Brigif 18/Linud (1972)
- Panglima Komando Tempur Lintas Udara (1975)
- Kepala Staf Kostrad (1977)
- Panglima Kodam XIII/Merdeka (1978)
- Panglima Kostrad (1981)
- Kepala Staf Angkatan Darat (1983-1986)
- Menteri Dalam Negeri (1988-1993)
- Ketua Komisi Pemilihan Umum (1999-2001)
Penghargaan
- Bintang Mahaputra
- Satya Lencana Gerakan Operasi Militer V
- Satya Lencana Santi Dharma
- Satya Lencana Seroja
- Satya Lencana Unicef
- Satya Lencana Kesetiaan 8 Tahun
- Satya Lencana Kesetiaan 16 tahun
- Satya Lencana Kesetiaan 24 tahun
- Satya Lencana Penegak
- Satya Lencana Dwidya Sistha
Pranala luar
- (Indonesia) "Selamat Jalan Jenderal Pesta Demokrasi!", KOMPAS, 22 Januari 2006
- (Indonesia) "Rudini Meninggal Dunia", Detikcom, 22 Januari 2006
- (Indonesia) Profil di tokohindonesia.com
- (Indonesia) Profil di situs pribadi
Jabatan pemerintahan | ||
---|---|---|
Jabatan baru | Ketua Komisi Pemilihan Umum 1999–2001 |
Diteruskan oleh: Nazaruddin Sjamsuddin |
Jabatan politik | ||
Didahului oleh: Soepardjo Rustam |
Menteri Dalam Negeri Indonesia 1988–1993 |
Diteruskan oleh: Yogie Suardi Memet |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Poniman |
Kepala Staf TNI Angkatan Darat 1983–1986 |
Diteruskan oleh: Try Sutrisno |
Didahului oleh: Muhammad Ismail |
Pangkostrad 24 Januari 1981 – 24 Mei 1983 |
Diteruskan oleh: Soeweno |