Konsekuensialisme

Revisi sejak 21 Agustus 2020 12.22 oleh Roronoa Boya (bicara | kontrib) (Menambahkan definisi)

Konsekuensialisme adalah satu aliran dalam filsafat etika yang menekankan bahwa kebenaran suatu tindakan haruslah dinilai dari akibat (konsekuensi) perbuatan tersebut. Pandangan ini menolak bahwa benar-salah harus mengacu pada motif, intensi (niat), kewajiban, moral, ataupun hukum[1][2]. Ini yang menyebabkan konsekuensialisme seringkali dianggap sebagai pandangan yang berkebalikan dari deontologi dan etika kewajiban. Menurut penganut ideologi ini, beberapa kasus pembunuhan dapat benar secara moral, dan di sisi lain beberapa tindakan kedermawanan bisa saja menjadi suatu kesalahan moral. Salah satu jenis konsekuensialisme paling populer adalah utilitarianisme, yang dipelopori oleh Jeremy Bentham dan John Stuart Mill.

Referensi

  1. ^ "Consequentialism | ethics". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-21. 
  2. ^ "Consequentialism | Encyclopedia.com". www.encyclopedia.com. Diakses tanggal 2020-08-21.