Oseng-oseng udang papay

Makanan Khas di Indonesia
Revisi sejak 27 Agustus 2020 02.03 oleh Dian Garini Lituhayu (bicara | kontrib) (Tambahan tentang kandungan gizi dan variasi penyajian)

Oseng-oseng udang papay (Banjar: Using-using hundang papai) adalah udang kering yang mempunyai wangi yang khas saat dimasak. Masyarakat Jawa pada umumnya mengenal udang kering jenis ini dengan sebutan rebon kering sedangkan, masyarakat Banjar menyebutnya dengan sebutan hundang papay. Oseng-oseng udang papay tidak terlalu sulit untuk dibuat. Bahan yang diperlukan adalah udang papay kering, bawang merah, bawang putih, cabai, tomat, gula, garam, daun jeruk dan minyak goreng. Jika menginginkan lebih pedas, dapat ditambahkan cabe bubuk.

Cara Pengolahan

Cuci udang papai dengan air mengalir, jangan diremas. Tiriskan dengan baik, sampai tidak ada air yang menetes. Iris bawang merah, bawang putih, cabe dan tomat. Tuangkan sedikit minyak di penggorengan dan panaskan. Tumis bumbu yang sudah diiris sampai berubah warna. Masukkan daun jeruk dan biarkan sampai aromanya naik. Gunakan api sedang supaya tidak berbau hangus. Kemudian, masukkan udang papai yang sudah dicuci. Aduk rata. Masukkan gula dan garam. Penyedap rasa boleh ditambahkan bila suka. Tes rasa. Sajikan dengan nasi atau ketan hangat. Dapat pula disantap bersama buras atau lontong.

Kandungan Gizi

Udang rebon atau udang papay mempunyai gizi yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia. Dalam 100 gram udang papay kering terkandung 59,5 g protein, 21,4 mg zat besi dan 2.306 mg kalisum, yang 16 kali lebih tinggi dibandingkan kalsium dalam 100 gram susu sapi.[1] Udang papay meningkatkan kandungan gizi hidangan berbahan nabati

Variasi Penyajian

Udang papay kering dapat disajikan dalam bentuk sup yang direbus bersama sawi putih dan tahu putih, dicampur ke dalam nasi goreng dan sebagai penyedap rasa pada botok.

Referensi

  1. ^ Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta: Elex Media Komputindo. 2009.