Kabupaten Majene
Kabupaten Majene adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Banggae. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 947,84 km² dan berpenduduk sebanyak 169.072 jiwa.
Kabupaten Majene | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: "takkali nisobalang dotai lele ruppu' dadzi nalele tuali dilolangang" | |
Koordinat: 1°19′05″S 119°22′30″E / 1.3181°S 119.3751°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Barat |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | - |
Hari jadi | 15 Agustus 1545 |
Ibu kota | Banggae |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Dr. H. Fahmi Massiara, M.H |
• Wakil Bupati | H.Lukman, S.Pd, M.Pd |
Luas | |
• Total | 947,84 km2 (36,596 sq mi) |
Populasi (2018)[1] | |
• Total | 171,272 |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0422 |
Kode Kemendagri | 76.05 |
DAU | Rp. 416.986.177.000.- |
Situs web | http://www.majenekab.go.id/ |
Geografi
Secara geografis, Kabupaten Majene terletak pada 2°38' - 3°38' Lintang Selatan dan 118°45' - 119°4' Bujur Timur. Kabupaten Majene berada di pesisir barat Pulau Sulawesi yang berjarak sekitar 143 Km dari ibu kota provinsi Sulawesi Barat, Mamuju dan sejauh 378 Km berkendara dari Kota Makassar.
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Mamuju |
Timur | Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Mamasa |
Selatan | Teluk Mandar |
Barat | Selat Makassar |
Topografi
Kabupaten Majene memiliki topografi bervariasi mulai dari pesisir, dataran rendah, dan dataran tinggi dengan ketinggian wilayahnya antara 0-1.600 meter diatas permukaan air laut (mdpl). Namun sebagian besar wilayah Kabupaten Majene berupa perbukitan hingga pegunungan yang membentang dari utara ke selatan. Pesisir yang terletak di sepanjang batas barat wilayah ini cenderung datar dan sempit.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Majene | |||||||||
No. | Potret | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Partai Politik / Fraksi | Wakil Bupati | Periode | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Baharuddin Lopa | 1960 | 1961 | N/A | 1 | ||||
2 | Andi Tonra | 1961 | 1962 | N/A | 2 | ||||
3 | Abdul Rachman Tamma | 1962 | 1965 | N/A | 3 | ||||
4 | Abdul Rauf | 1965 | 1967 | ABRI–Angkatan Darat | N/A | 4 | |||
5 | Abdul Malik Pattana Endeng | 1967 | 1970 | N/A | 5 | ||||
6 | Abdul Rasyid Sulaiman | 1970 | 1975 | N/A | 6 | ||||
7 | Alim Bachrie | 1975 | 1980 | ABRI–Angkatan Darat | N/A | 7 | |||
1980 | 1985 | 8 | |||||||
8 | Burhanuddin | 1985 | 1990 | N/A | 9 | ||||
9 | Mustar Lazim | 1990 | 1996 | N/A | 10 | ||||
10 | Tadjuddin Noor | 1996 | 2001 | N/A | 11 | ||||
11 | Muhammad Darwis | 2001 | 2006 | Kalma Katta | 12 | ||||
12 | Kalma Katta | 25 Juni 2006 | 25 Juni 2011 | Demokrat | Itol A. Syaiful Tonra | 13 | |||
25 Juni 2011 | 25 Juni 2016 | Fahmi Massiara | 14 | [2] | |||||
13 | Fahmi Massiara | 27 Juni 2016 | 28 September 2020 | PPP | Lukman | 15 | [ket. 1] | ||
14 | Lukman | 1 Februari 2021 | 27 Juni 2021 | Golkar | Lowong | [4] | |||
15 | Andi Achmad Syukri Tammalele | 27 Juni 2021 | Petahana | Arismunandar Kalma | 16 (2020) |
- Legenda
Pelaksana tugas Bupati
Berikut daftar Pelaksana Tugas Bupati yang menggantikan Bupati petahana yang sedang cuti kampanye atau dalam masa transisi.
Potret | Pelaksana tugas Bupati | Mulai jabatan | Akhir jabatan | Masa | Ket. | Bupati Definitif | |
Syamsiar Muchtar Mahmud (Pelaksana Harian) |
25 Juni 2016 | 27 Juni 2016 | — | Transisi | |||
Masriadi Nadi Atjo (Pelaksana Harian) |
29 September 2020 | 14 Oktober 2020 | 15 | [a] | Fahmi Massiara | ||
M. Natsir (Pejabat Sementara) |
14 Oktober 2020 | 5 Desember 2020 | [6] | ||||
Lukman (Pelaksana Tugas) |
5 Desember 2020 | 1 Februari 2021 | [b] |
- Catatan
- ^ Fahmi Massiara meninggal dunia posisi jabatan Bupati seharusnya diisi oleh Wakil Bupati Lukman sebagai Pelaksana Tugas, namun Lukman cuti kampanye untuk Pemilihan umum Bupati Majene 2020[5]
- ^ Menggantikan Fahmi Massiara yang wafat pada saat menjabat
- Keterangan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014–2019 | 2019–2024 | ||
PKB | 2 | 2 | |
Gerindra | 2 | 3 | |
PDI-P | 2 | 2 | |
Golkar | 2 | 3 | |
NasDem | (baru) 2 | 0 | |
PKS | 2 | 2 | |
PPP | 0 | 5 | |
PSI | (baru) 1 | ||
PAN | 4 | 2 | |
Hanura | 2 | 1 | |
Demokrat | 3 | 4 | |
PBB | 2 | 0 | |
PKPI | 2 | 0 | |
Jumlah Anggota | 25 | 25 | |
Jumlah Partai | 11 | 10 |
Kecamatan
Kabupaten Majene terbagi menjadi 8 kecamatan yaitu:
Penduduk
Jumlah penduduk
Penduduk Kabupaten Majene pada tahun 2017 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) tercatat 169.072 jiwa, mengalami pertumbuhan sebesar 1,6% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 34.939 rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki sebanyak 82.618 jiwa dan perempuan sebanyak 86.454 jiwa, sehingga sex-ratio-nya sebesar 100. Kepadatan penduduk Kabupaten Majene sebesar 178 jiwa/km², dengan Kecamatan Banggae merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 1.675 jiwa/km² dan Kecamatan Ulumanda merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 20 jiwa/km².
Suku dan bahasa
Penduduk Kabupaten Majene sebagian besar berasal dari Suku Mandar yang merupakan suku asli di Sulawesi Barat. Umumnya mereka berbahasa dengan menggunakan Bahasa Mandar. Bahasa ini bagian dari kelompok Utara dalam rumpun bahasa Sulawesi Selatan dalam cabang Melayu-Polinesia dari rumpun bahasa Austronesia. Bahasa Mandar yang digunakan oleh mereka memiliki dialek bahasa bervariasi, tetapi sebagian besar menggunakan Dialek Majene atau Banggae dan sisanya menggunakan dialek Pamboang yang umum digunakan di wilayah pesisir Pamboang sedangkan dialek Awok Sumakengu diucapkan hanya di Desa Onang, Kecamatan Tubo Sendana[7].
Transportasi
Kabupaten Majene mempunyai posisi wilayah yang strategis, terletak sekitar 302 km sebelah utara Kota Makassar. Kabupaten ini dilengkapi dengan terminal induk dan terminal pembantu, sarana pelabuhan seperti pelabuhan Majene di kecamatan Banggae, Pelabuhan Palipi di kecamatan Sendana serta Pelabuhan Laut yang ada di kecamatan Pamboang dan kecamatan Malunda.
Perekonomian
Kabupaten Majene juga didukung dengan keberadaan sarana perdagangan berupa pasar permanen dan pasar darurat.
Sebagian perekonomian majene berasal dari sektor perikanan dikarenakan letaknya berada di pesisir selat makassar.
Pendidikan
Di Kabupaten Majene, terdapat beberapa sekolah, mulai dari SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, sampai perguruan tinggi negeri maupun swasta. Berikut ini daftar sekolah yg ada di Kabupaten Majene.
SMA/SMK/MA
Perguruan Tinggi
Pariwisata
- Mangrove Rewataa
- Pantai Dato
- Pantai Baluno
- Air terjun Baruga
- Air terjun Salutakaang
- Pemandian Air Panas Makula
- Museum Mandar
- Permandian Puncak Raja Bunga Baruga
- Pantai Munu
- Vila Andatama
- Buttu Pattumea
- Bukit Teletubies Tubo
Referensi
- ^ 2019.html. "Majene Dalam Angka 2019" Periksa nilai
|url=
(bantuan). 2020-02-04. Diakses tanggal 2020-09-03. - ^ "Pasangan Bupati majene Kalma-Fahmi Terpilih Dilantik". ANTARA News. makassar.antaranews.com. 24 Juni 2011. Diakses tanggal 24 Desember 2016.
- ^ "Bupati Majene Fahmi Massiara tutup usia". antaranews.com. 28 September 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2024-05-17. Diakses tanggal 17 Mei 2024.
- ^ "Gantikan Fahmi Massiara, Lukman Dilantik Jadi Bupati Majene". tribun-timur.com. makassar.tribunnews.com. 1 Februari 2021. Diakses tanggal 5 Januari 2024.
- ^ Basri, Hasan (29-09-2020). Suryana Anas, ed. "Bupati Majene Fahmi Massiara Wafat, Gubernur Sulbar Tunjuk Sekda Sebagai PLH". tribunnews.com. Diakses tanggal 03-06-2022.
- ^ Sudirman, ed. (14-10-2020). "Asisten I Pemprov Sulbar M Natsir Jabat Pjs Bupati Majene". tribunnews.com. Diakses tanggal 03-06-2022.
- ^ Uniknya Suku Mandar Mamuju dan Majene di Sulawesi
Pranala luar
- (Indonesia) Profil Kabupaten Majene
- (Kementerian Dalam Negeri RI)
- (Indonesia) Kabupaten Majene
- (Indonesia) Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Majene
- (Indonesia) Daftar Objek Wisata di Kabupaten Majene