Bahan pengembang

bahan untuk roti
Revisi sejak 4 September 2020 15.33 oleh Hendra ibaraki1 (bicara | kontrib) (Ce, wikifikasi sebagian, perubahan interpretasi)

Bahan pengembang adalah segala jenis zat yang digunakan dalam adonan atau adonan encer yang berfungsi melembutkan dan mengembangkan adonan dengan mencampurkan udara ke adonan. Udara dapat juga dicampurkan dengan cara lain. yaitu dengan menggunakan alat mekanis seperti pengocok untuk mencapurkan udara kedalam adonan

Bahan pengembang dapat berupa zat kimia sintetis maupun berbagai mikroorganisme yang menghasilkan gas. Utamanya gas yang dihasilkan dari berbagi bahan pengembang adalah gas karbondioksida. Tetapi, beberapa mikroorganisme menghasilkan hanya gas hidrogen.

Lubang-lubang yang terbentuk merupakan sebuah struktur yang terdiri dari susunan protein yang terpisah dikarenakan adanya gelembung udara dalam adonan. Dalam kata lain gelatinisasi protein pada adonan meninggalkan struktur yang tersusun dari gelembung udara yang telah meninggalkan adonan saat proses masak

Pengembang Biologis

Pengembang Kimia

Pengembang kimia adalah suatu campuran atau senyawa yang melepaskan gas ketika mereka bereaksi dengan satu sama lain, dengan air, maupun dengan panas. Biasanya berupa kombinasi asam (biasanya asam organik ringan) dan garam dari bikarbonat (HCO3−). Setelah mereka bereaksi, senyawa meninggalkan garam kimia. Pengembang kimia yang digunakan dalam shortbread dan kue, serta kue-kue dan berbagai aplikasi lain di mana berbagai fermentasi biologis tidak praktis digunakan.

Sejarah

Pengembang Kimia dipublikasikan oleh Amelia Simmons di American Cookery, pada tahun 1796, dimana ia menjelaskan kegunaan pearl ash sebagai pengembang.

Sejak keahlian kimia diperlukan untuk menciptakan pengembang tanpa menghasilkan rasa dari bahan bahan kimia yang terlibat, seperti zat yang sering dicampur ke dalam kombinasi pra ukur untuk hasil maksimal. Ini biasanya disebut sebagai bakpuder. Asam susu dan karbonat digunakan pada tahun 1800-an. Terobosan dalam pengembang kimia terjadi pada tahun 1930-an dengan perkenalan dari monokalsium fosphat (Ca(H2PO4)2). Pengembang lainnya yang dikembangkan termasuk natrium aluminium sulfat (NaAl(SO4)2·12H2O), disodium pirofosphat (Na2H2P2O7), dan natrium aluminium phosphates (NaH14Al3(PO4)8·4H2O dan Na3H15Al2(PO4)8). Senyawa menggabungkan dengan natrium bikarbonat untuk memberikan karbon dioksida dengan mudah.[1]

Referensi

  1. ^ John Brodie, John Godber "Bakery Processes, Chemical Leavening Agents" in Kirk-Othmer Encyclopedia of Chemical Technology 2001, John Wiley & Sons.
    <references></references>