Tendangan Garuda
Tendangan Garuda merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan perdana pada tanggal 23 April 2018 dan sekarang disiarkan MNCTV. sinetron ini diproduksi oleh MNC Pictures. Sinetron ini disiarkan Setiap Hari pukul 20.30 WIB.[2] Saat ini sinetron Tendangan Garuda telah tamat dengan 100 episode.
Tendangan Garuda | |
---|---|
Genre | Drama Olahraga Komedi |
Pembuat | MNC Pictures |
Sutradara | Riko Dewantoro |
Pemeran | Keisha Alvaro Jefan Nathanio Shanty Cagur Tati Cuek Wesley Andrew Shanty Widihastuti Eman 4 Sekawan Amank Linggos Tigor |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 100 (Tamat Season 1 - 04 Agustus 2018)[1] |
Produksi | |
Lokasi produksi | Jakarta, Indonesia |
Durasi | 60 menit (20.30 - 21.30 WIB) |
Rumah produksi | MNC Pictures |
Distributor | Media Nusantara Citra |
Rilis asli | |
Jaringan | MNCTV |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | Senin, 23 April – Sabtu, 4 Agustus 2018 |
Acara terkait | |
Ronaldowati Ronaldowati Babak Dua Tendangan Si Madun Madun Gol |
Sinopsis
IQBAL bercita-cita menjadi pemain sepak bola terkenal, seperti idolanya Cristian Ronaldo. Cita-cita ini didukung penuh oleh sang NENEK yang memang sangat hobi pada sepak bola. Namun, trauma di masa lalu (Ayah Iqbal pemain bola dan meninggalkan ibu Iqbal yang pada akhirnya meningggal saat melahirkan Iqbal) membuat KAKEK Iqbal tak setuju kalau Iqbal menjadi pemain sepak bola.
Cita-cita Iqbal pun semakin jauh panggang dari api karena setiap hari di lingkungan rumahnya yang berada di perkampungan, ia hanya bermain sepak bola dengan teman-temannya di lapangan ala kadarnya, gawangnya hanya terbuat dari bambu. Mereka bermain dengan bola plastik dan tanpa sepatu.
Satu-satunya lawan tanding mereka adalah kesebelasan anak kompleks yang dimotori oleh RIO. Sayangnya, mereka tak pernah menang melawan anak-anak kompleks itu. Pertama, karena anak-anak kompleks bermain memakai sepatu. Kedua, tim anak kompleks memiliki pelatih sehingga permainan mereka lebih rapi dan terorganisasi. Perseteruan kedua tim ini selalu panas sehingga sering kali pertandingan berakhir dengan perkelahian massal (tracknya tetap dibuat light dan comedy).
Iqbal cs selalu dibantai habis-habisan dalam pertandingan bola melawan Rio cs. Ini membuat anggota tim Iqbal cs banyak yang mengundurkan diri. Termasuk kiper, dan striker. Tapi Bona yang saat itu sedang membantu Tigor (ayahnya) mencari penumpang di ankot tiba-tiba saja ia dikejutkan dengan Titus, seorang pengamen jalanan asal Papua yang dikejar Satpol PP ketika ia hendak bekerja. Kecepatan Titus dalam berlari memukau, tanpa banyak bicara Bona langsung memberitahu Iqbal, Iqbal pun memutuskan untuk mendekati Titus dan mengajaknya bergabung dalam tim sepak bola, dengan alasan Titus sangat gesit saat berlari dan cocok untuk posisi penyerang. Namun saat diajak, Titus malah bilang dia lebih baik mengamen daripada bermain bola karena menghasilkan duit. Tetapi disanggah oleh Iqbal yang bilang jika bermain bola juga bisa menghasilkan prestasi. mendengarnya, Titus pun berpikir sebentar dan menyetujui permintaan Iqbal yaitu bergabung dengan Iqbal Cs. Setelahnya, Iqbal pun melanjutkan perjalanan Iqbal terpaksa mencari kiper lagi. Akhirnya mereka berhasil menemukan calon kiper. Yaitu Meilani anak tukang bakpao yang memiliki tangan yang sangat cepat dan kokoh karena tangannya terlatih akibat sering membuat adonan bakpao yang tebal dan berat. Walaupun awalnya Meilani menolak untuk bergabung, tetapi akhirnya Meilani bergabung karena ditolong oleh Iqbal cs saat mau dipalak preman. Sejak saat itu, Meilani jadi mencintai sepak bola dan suka bermain dengan Iqbal cs meskipun ayahnya tidak setuju.
Iqbal cs masih saja kalah oleh Rio cs meskipun ada perkembangan dengan adanya kiper baru. Iqbal cs menyimpulkan bahwa mereka membutuhkan seorang pelatih. Di saat bingung mencari pelatih, Iqbal tanpa sengaja menemukan bahwa Wak Jum, warga kampung yang terkenal kurang waras dan menakutkan ternyata memiliki kemampuan sepak bola yang sangat hebat. Iqbal memutuskan bahwa yang bisa melatih mereka adalah Wak Jum. Iqbal meyakinkan teman-temannya bahwa Wak Jum adalah pelatih yang tepat. Namun Iqbal cs masih harus berusaha meyakinkan Wak Jum untuk melatih mereka. Setelah berbagai usaha dan kejadian yang membuat Iqbal cs membantu Wak Jum seperti Wak Jum disangka mencopet dan hampir digebuki massa. Tapi untung Iqbal mencegah dan bilang ke orang-orang kalau Wak Jum bukan pencopet. Wak Jum berterimakasih dan akhirnya mau melatih Iqbal Cs.
Hari pertama latihan, Iqbal cs dibuat bingung dan kembali ragu. Pasalnya, Wak Jum bukannya melatih sepak bola tetapi malah menyuruh Iqbal cs melakukan hal-hal yang aneh. Seperti, memanjat pohon, main bakiak beregu, dan sebagainya. Setiap hari, menu latihannya selalu aneh. Iqbal cs pun berpikir untuk mundur saja dan berhenti latihan dengan Wak Jum. Namun, Iqbal memberi motivasi pada timnya supaya mereka tetap semangat pantang menyerah.
Ternyata, pada akhirnya, Iqbal cs dibuat terhenyak ketika latihan mereka selama ini mulai menampakkan hasilnya. Kini mereka menjadi pemain sepak bola yang memiliki kemampuan luar biasa. Ini membuat mereka percaya diri dan semakin bersemangat untuk mengikuti turnamen tahunan yang ada di kampungnya, yaitu Domba cup!
Kini, mereka pun menatap masa depan! Turnamen demi turnamen mereka ikuti. Namun tak jarang menemui hambatan karena ternyata “di luar” sana, banyak tim dengan kemampuan yang lebih hebat dari mereka. Akhirnya, dengan kerja sama dan kombinasi kemampuan masing-masing, Iqbal cs selalu bisa mengalahkan lawan-lawan mereka.
Tapi jalan Iqbal Cs untuk menjadi pemain bola yang bisa mengharumkan nama bangsa ternyata tidak mudah. Lawah yang lebih tangguh berdatangan menghadang mereka. Tapi dengan kesederhanaan dan tekad kuat serta kerja keras, mereka selalu bisa mengatasi setiap hambatan. Meskipun mereka tidak selalu menang di setiap pertandingan sepak bola.
Dan halangan yang lebih berat ternyata bisa datang dari permasalahan kehidupan sehari-hari. Seperti saat iqbal harus bertanding tetapi neneknya sedang sakit, dan ketika titus ditangkap satpol-pp padahal ia harus bertanding. Namun itu semua bisa di atasi Iqbal Cs tidak hanya kompak di lapangan. Tapi mereka saling bahu-membahu memecahkan setiap permasalahan teman se-Tim-nya. Dalam olahraga sepak bola Iqbal Cs tidak hanya menemukan kebahagiaan dan teknik bermain yang cantik, tapi lebih jauh dari itu mereka menemukan arti sesungguhnya sportivitas dan nilai-nilai kehidupan.. Seperti yang di ajarkan oleh Wak Jum!..
Apakah nantinya Iqbal bisa menjadi pemain bola yang handal? Dan apakah pada akhirnya Iqbal juga bisa meluluhkan hati kakeknya yang mengizinkan dia bermain bola, tanpa perlu kucing-kucingan?
Pemeran
- Keisha Alvaro sebagai Iqbal
- Jefan Nathanio sebagai Rio
- Tati Cuek sebagai Neneknya Iqbal
- Eman 4 Sekawan sebagai Kakeknya Iqbal
- Wesley Andrew sebagai Ronald
- Jessica Lucyana Taroreh sebagai Angel
- Amank Lingos sebagai Wakjum
- Rizky sebagai Bona
- Tigor sebagai Togar
- Nabila Bintang Adelia sebagai Melani
- Revi sebagai Danang
- Dwi Ariyanto sebagai Cahyo
- Salman Alfaridzi sebagai Salman
- Trizki Nabil Rahman sebagai Cecep
- Citra Anggun sebagai Bibinya Rio / Fatma
- Endah Mulyani sebagai Juahriah
- Cheikna Black sebagai Titus
- Nana Suryana sebagai Awie
- Taufik Lala sebagai Pak RW
- Fahri sebagai Farel
- David Sondakh sebagai Boby
- Jake sebagai Aldy
- Shauqy sebagai Ryan
- Justin Wong sebagai Arnold
- Kevin Kahuni sebagai Xiao Lung
- Claudio sebagai Pelatih Rio
- Ucup Nirin sebagai Bang Ocid
- Sony Wakwaw sebagai Sony
- Yama Carlos sebagai Sofyan
- Dede Sunandar sebagai Dede
Acara Terkait
- Ronaldowati (Rapi Films, MNCTV, 2008)
- Ronaldowati Babak Dua (Rapi Films, MNCTV, 2008-2009)
- Tendangan Si Madun (MD Entertainment, MNCTV, 2012)
- Tendangan Si Madun 1 (2012)
- Tendangan Si Madun 2 (Ramadhan 2012)
- Tendangan Si Madun 3 (2013)
- Tendangan Si Madun Returns (2014)
- Madun (Amanah Surga Productions, SCTV, 2015)