Soegimin
Pembantu Letnan Dua KKO (Purn.) Soegimin (lahir 12 Juni 1939) merupakan seorang purnawirawan Bintara tinggi TNI Angkatan Laut. Ia merupakan salah satu dari 8 personel IPAM, yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, Mayjen KKO Hartono dibawah pimpinan Kapten KKO Winanto, untuk mengangkat tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat yang menjadi korban tragedi tanggal 30 September 1965 di Lubang Buaya.[1]
Pembantu Letnan Dua KKO (Purn.) Soegimin | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Lahir | 12 Juni 1939 Yogyakarta |
Kebangsaan | Indonesia |
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Laut |
Pangkat | Pembantu Letnan Dua |
Satuan | KKO (Taifib) |
Penghargaan | Bintang Kartika Eka Paksi |
Sunting kotak info • L • B |
Mengangkat Tujuh Perwira Tinggi TNI AD
Pelda (Purn) KKO Soegimin, merupakan salah satu yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu, Mayjen KKO Hartono, untuk mengangkat tujuh perwira tinggi TNI AD yang menjadi korban tragedi tanggal 30 September 1965 di Lubang Buaya. Ada sembilan personel pengangkat jenazah tujuh Pahlawan Revolusi.[2]
Kesembilan personel tersebut antara lain, Kapten KKO Winanto, Letnan KKO Mispan Sutarto, Sersan KKO Suparimin, dan Kopda KKO E.J. Ven Kandou. Serta, Kopda KKO Sudarjo, Kopda KKO Sugimin, Kopka KKO Hartono, Praka KKO Sumarni dan Praka KKO Subekti. Perlu menunggu 15 tahun hasil kerjanya diakui oleh pemerintah tepatnya Pada tahun 1980, Sugimin dan kawan-kawannya mendapatkan penghargaan dari TNI Angkatan Darat, Bintang Kartika Eka Paksi.
Referensi