Tak Kasat Mata
Tak Kasatmata (atau disingkat TKM) merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di ANTV. Sinetron ini diproduksi oleh Verona Pictures.[1]
Tak Kasatmata | |
---|---|
Genre | Drama |
Pembuat | Verona Pictures |
Pemeran | Adila Fitri Meylani Fahira Abun Sungkar Pamela Safitri Ovi Sovianti Risma D' Academy Amel Alvi |
Negara asal | Indonesia |
Bahasa asli | Bahasa Indonesia |
Jmlh. musim | 1 |
Jmlh. episode | 23 (daftar episode) |
Produksi | |
Produser | Titin Suryani |
Lokasi produksi | Jakarta, Indonesia |
Durasi | 60 menit (23.00 - 24.00 WIB) |
Rumah produksi | Verona Pictures |
Distributor | VIVA & ANTV Pictures |
Rilis asli | |
Jaringan | ANTV |
Format audio | Stereo Dolby Digital 5.1 |
Rilis | Jumat, 01 November 2017 – Jumat, 24 November 2017 |
Sinopsis
Menjadi kakak yang sempurna, adalah impian Nadia. Nadia (25) gadis yang sangat sayang pada adiknya. Walaupun Utari (22) adik Nadia manja dan keras kepala. Hingga suatu hari Nadia tau kalau Utari hamil 7 bulan akibat hubungannya dengan Arfan (30th) seorang pria munafik yang sudah menjadi tunangan Nadia. Arfan menuduh Utari yang menggodanya. Sayangnya Nadia percaya, karena ia masih mencintai Arfan. Selama ini ternyata Utari menyembunyikan kehamilannya menggunakan baju kebesaran dan stagen.
Tak ada pertengkaran. Hanya segelas teh berisi sianida untuk merayakan ulang tahun Utari yang terakhir. Nadia tak bergeming ketika Utari yang mulai sekarat memohon untuk dibawa ke rumah sakit. Nadia sebenarnya tak tega, tapi Arfan melarangnya karena mereka berdua akan katahuan telah membunuh Utari dan di penjara. Utari akhirnya tergeletak tak berdaya. Dalam kebingungan, malam itu akhirnya mereka menguburkan Utari di sebuah tempat tersembunyi. Mereka tidak menyangka sebenarnya Utari masih hidup lalu melahirkan premature di dalam kuburan.
Sejak itu sosok Utari gentayangan menghantui Nadia dan Arfan. Ia juga menghantui Gendis yang muncul menyerupai sosok anak kecil yang sering menyanyikan lagu lir ilir, Lagu yang sering di nyanyikan Utari saat mengelus perutnya ketika hamil. Dan sosok Utari yang ingin membalas dendam pada Nadia dan Arfan, dan juga menghantui setiap orang yang hamil. Warga mengira arwah Utari ingin merebut bayinya. Warga geger karena kejadian itu.
Hingga suatu hari warga menemukan kuburan aneh yang ternyata kuburan Utari. Di dalamnya Warga menemukan jasad Utari dan seorang bayi. Wargapun gempar. RT Rahayu mulai ambil sikap menyuruh Deden dan Suyit menyelidikinya. Sementara jasad Utari di bawa kerumah sakit dan di semayamkan di sana hingga di makamkan dengan layak. Warga merasa lega karena mereka mengira arwah Utari akan pergi dan tak akan lagi meneror mereka.
Namun ternyata arwah Utari tetap terus meneror Arfan dan juga Nadia yg bekerja sebagai perawat. Arfan akhirnya ditemukan mati mengenaskan. Nadia adalah teman Fatma, ia sering curhat tentang banyak hal, termasuk keanehan berat badan Nadia setiap ditimbang menjadi 120 kg, padahal tubuhnya kecil. Ia tidak menyangka ternyata arwah Utari selalu ikut duduk di pundak Nadia. Utari tidak akan pergi sebelum bisa menuntut balas. Nadiapun stres mengetahuinya. Iapun hanya bisa pasrah ketika di giring kerumah sakit jiwa. Ternyata tak ada yang bisa sempurna selain Allah SWT
Episode
- Episode 01: Beranak Dalam Kubur
- Episode 02: Dendam Suster Ngesot
- Episode 03: Hantu Malam Jumat Kliwon
- Episode 04: Pengabdi Setan
- Episode 05: Rumah Pondok Indah
- Episode 06: Akibat Guna-Guna Istri Muda
- Episode 07: Bangkitnya Nenek Gayung
- Episode 08: Terowongan Casablanca
- Episode 09: Arwah Lukisan Berdarah
- Episode 10: Hantu Kebaya Merah
- Episode 11: Kerasukan
- Episode 12: Misteri Boneka Keramat
- Episode 13: Misteri Rumah Kentang
- Episode 14: Tali Pocong Perawan
- Episode 15: Dendam Ninik Towok
- Episode 16: Malam Satu Suro
- Episode 17: Dendam Penunggu Telaga Angker
- Episode 18: Makhluk Dari Alam Kubur
- Episode 19: Istri Tiren
- Episode 20: Titisan Wewe Gombel
- Episode 21: Hantu Petai Umpet
- Episode 22: Hantu Nina Bobok
- Episode 23: Kereta Api Hantu Manggarai (Rachel Amanda)
Bintang Tamu
- Jill Gladys sebagai Nadia (Eps 1)
- Rurin Nirmala sebagai Utari (Eps 1)
- Frans Damanik sebagai Arfan (Eps 1)
- Adit Triyuda sebagai Robby (Eps 1)
- Cut Rya sebagai Lastri (Eps 1)
- Hafida Gerizz sebagai Ibunda Nadia & Utari (Eps 1)
- Atalarik Syah sebagai Kemal (Eps 2)
- Resti Wulandari sebagai Farida (Eps 2)
- Elizabeth Christine sebagai Ibunda Farida (Eps 2)
- Riza Shahab sebagai Baron (Eps 3)
- Naufal Azhar sebagai Rafli (Eps 3)
- Lucyana Safutri sebagai Azka (Eps 3)
- Anof Zulfania sebagai Ibunda Rafli (Eps 3)
- Intan RJ sebagai Kinanti (Eps 4)
- Amec Jen Aris sebagai Ridho (Eps 4)
- Teddy Syah sebagai Barna (Eps 5)
- Fera Ayu sebagai Halimah (Eps 5)
- Panji Saputra sebagai Indra (Eps 6)
- Dwi Putrantiwi sebagai Fatma (Eps 6)
- Sendy Mamahit sebagai Sumiati (Eps 6)
- Harlan Chaniago sebagai Pak RT
- Intan Melodi sebagai Penjaga Warung
- Kartika Waode sebagai Bu RT
- Inggrid Widjanarko sebagai Nenek Gayung (Eps 7)
- Shareefa Daanish sebagai Dara (Eps 7)
- Delano Daniel sebagai Gerry (Eps 8)
- Suci Ramadhani sebagai Arumi (Eps 8)
- Revaldo sebagai Alex (Eps 9)
- Friswi Novati sebagai dr.Davina (Eps 9)
- Ika Angel sebagai dr.Renata (Eps 9)
- Angelica Simperler sebagai Siti (Eps 10)
- Ananda George sebagai Damri (Eps 10)
- Hengky Kurniawan sebagai Danang (Eps 11)
- Ishma Annisa sebagai dr.Martha (Eps 11)
- Dhea Ananda sebagai Weni (Eps 12)
- Sean Hasyim sebagai Kinan (Eps 12)
- Tengku Dewi Putri sebagai Mimin (Eps 13)
- Andero Trinanda sebagai Adit (Eps 13)
- Yudhi Artwo sebagai Leo
- Devi Artwo sebagai Lisa
- Chantiq Schagerl sebagai Dewi (Eps 14)
- Stuart Collin sebagai Darto (Eps 14)
- Novianti Syahrani sebagai Indah
- Nicky Tirta sebagai Dewa
- Shirin Safira sebagai Suketi
- Agus Wibowo sebagai Rangga
- Meidian Maladi sebagai Pram
- Angie sebagai Lenny
- Ischa Sargita sebagai Ema
- Aris Kurniawan sebagai Ranto
- Nadila Ernesta sebagai Sari
- Umar Syarief sebagai Ahmad
- Christa Ayundita sebagai Dian
- Garneta Haruni sebagai Arnita
- Moniq Crasivaya sebagai Tania
- Masayu Anastasia sebagai Senna
- Daniel Leo
- Eza Gionino sebagai Marlon/Rio
- Desy Francissy sebagai Vita
- Shilla Banyu sebagai Laras
- Ahmad Affandy sebagai Anto
- Cyntya Wijaya sebagai Dewi
- Arumi Putri Andriana Ayunda sebagai Chika
- Firstriana Aldilla sebagai Mayang
- Selvi Kitty sebagai Winarmi
- Willy Smit sebagai Bambang
- Rachel Amanda sebagai Natasha
Kontroversi
KPI memberi Peringatan
Komisi Penyiaran Indonesia Pusat (KPI Pusat) melayangkan surat peringatan untuk program siaran “Tak Kasatmata” di ANTV. Program ini menayangkan adegan mengeksploitas dada seorang wanita yang menjadi suster di sebuah rumah sakit pada 5 November 2017 pukul 23.42 WIB. Hal itu disampaikan KPI Pusat dalam surat peringatan ke ANTV, Senin (13/11/2017). Selain itu, pemantauan KPI Pusat menemukan adegan serupa pada tanggal 01 dan 02 November 2017. Menurut Komisioner KPI Pusat, Nuning Rodiyah, adegan itu tidak memperhatikan ketentuan tentang pelarangan adegan seksual sebagaimana diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 dan SPS) KPI Tahun 2012.[2]
Nuning menilai hal tersebut berpotensi melanggar Pasal 18 huruf h SPS KPI Tahun 2012 tentang pelarangan adegan seksual yang mengeksploitasi bagian tubuh tertentu. “Berdasarkan hal itu, KPI Pusat memutuskan memberikan peringatan untuk program siaran “Tak Kasatmata”,” tegasnya.[2]
Peringatan ini, lanjut Nuning, merupakan bagian dari pengawasan KPI Pusat terhadap pelaksanaan peraturan serta P3 dan SPS oleh lembaga penyiaran, sebagaimana diamanatkan dalam UU Penyiaran. “Kami minta ANTV menjadikan P3 dan SPS KPI sebagai acuan dalam menyiarkan sebuah program siaran,” kata Nuning.[2]
Referensi