Suku Uighur
Suku Uighur atau Uygur, Uigur, Uyghur (Uyghur: ئۇيغۇر; Hanzi: 维吾尔; Hanzi tradisional: 維吾爾; Hanzi: Wéiwú'ěr; Aksara Sirilik: уйгуры) adalah salah satu suku minoritas resmi di Daerah Otonomi Uyghur Xianjang di Republik Rakyat Tiongkok. Suku ini merupakan keturunan dari suku kuno Huihe yang tersebar di Asia Tengah, menuturkan bahasa Uighur dan memeluk agama Islam. Suku Uyghur berafiliasi budaya dengan wilayah Asia Timur dan Tengah. Mereka merupakan salah satu dari 55 etnis minoritas yang diakui secara resmi di China. Uyghur diakui oleh Pemerintah China hanya sebagai minoritas regional dalam negara multikultural. Pemerintah China menolak gagasan bahwa Uyghur sebagai kelompok pribumi.
Jumlah populasi | |
---|---|
Sekitar 13,5 juta [1] | |
Daerah dengan populasi signifikan | |
Tiongkok (Xinjiang) Pakistan Kazakhstan Kirgizstan Uzbekistan Mongolia Turki Rusia Afganistan | |
Bahasa | |
Terutama: Uyghur Juga: Turki, Tionghoa, Mandarin | |
Agama | |
Islam Sunni[2] | |
Kelompok etnik terkait | |
Suku bangsa Turkik lainnya |
Suku Uyghur secara tradisional mendiami di serangkaian oasis yang tersebar di Gurun Taklamakan di dalam Cekungan Tarim. Oase-oase ini secara historis merupakan negara merdeka atau dikendalikan oleh banyak peradaban termasuk Tiongkok, Mongol, Tibet, dan berbagai pemerintahan Turki. Uyghur berangsur-angsur mulai masuk Islam pada abad ke-10 dan sebagian besar Uyghur diidentifikasi sebagai Muslim pada abad ke-16. Semenjak itu Islam memainkan peran penting dalam budaya dan identitas Uyghur.
Selain Republik Rakyat Tiongkok, populasi suku ini juga tersebar di Kazakhstan, Kyrgystan dan Uzbekistan.
Suku Uighur bersama suku Hui menjadi suku utama pemeluk Islam di Tiongkok, tetapi ada perbedaan budaya dan gaya hidup yang kentara di antaranya. Suku Uighur lebih bernafaskan Sufi sedangkan suku Hui lebih pada mazhab Hanafi.