Pantalassa

Superlautan yang mengelilingi Pangea selama era Mesozoikum
Revisi sejak 29 September 2020 09.20 oleh Astrom Geo (bicara | kontrib)

Pantalassa, juga dikenal sebagai Samudra Pantalassik atau Pantalassan (dari bahasa Yunani, πᾶν dan θάλασσα yang berarti semua lautan) adalah superlautan hipotetis yang mengelilingi super Benua Pangaea, dan merupakan nenek moyang dari Samudra Pasifik, yang ukurannya pernah menyusut sejak pecahnya Pangaea, sejak 180 juta tahun yang lalu.[1][2] Selama akhir Paleozoikum dan awal Mesozoikum sekitar 250 juta tahun yang lalu, yang menutupi hampir 70% permukaan bumi dan dianggap oleh beberapa ahli geologi telah menggabungkan semua samudra atau kerak samudra Bumi pada masa awal geologis masa lalu.[3] Dasar lautnya telah sepenuhnya hilang karena subduksi lempeng samudra terus menerus di sepanjang dasar kerak benua. Panthalassa juga disebut sebagai Paleo-Pasifik ("Pasifik Kuno") atau Proto-Pasifik karena Samudra Pasifik berawal dari super lautan ini sejak zaman Mesozoikum hingga saat ini.[4]

Panthalassa mengelilingi Superbenua Pangea selama transisi Paleozoikum-Mesozoikum, sebelum akhirnya pangea terpecah dua benua raksasa, yaitu Laurasia Di belahan bumi utara dan Gondwana di belahan bumi selatan.

Pembentukan

Panthalassa mulai terbentuk 700 juta tahun lalu, 50 juta tahun setelah Rodinia pecah sekitar 750 juta tahun. Luas Panthalassa pada awal perpecahan Rodinia sangatlah kecil. Ia berada di sela-sela daratan sisa Rodinia. Sebagian besar lautan saat itu bagian dari Mirovia. Selama Neoproterozoikum, Samudra Pan-Afrika meluas dan menggantikan Mirovia sebagai Superlautan pada masa itu hingga perpecahan Pannotia. Samudra Pan-Afrika menjadi Samudra yang dominan selama keberadaan Pannotia.

Saat perpecahan Pannotia sekitar 550 juta tahun yang lalu, terdapat 3 Samudra utama dunia, yakni Samudra Pan-Afrika, Mirovia, dan Panthalassa. Saat perpecahan Pannotia berlangsung, Samudra Panthalassa mulai meluas hingga mengecilnya Pan-Afrika dengan sisa - sisa Mirovia. Panthalassa meluas hingga manjadi sebuah Superlautan. Panthalassa menjadi Samudra utama hingga pembentukan Superbenua Pangea bersama dengan Samudra Paleo-Tethys dan Neo-Tethys. Subduksi telah menghabiskan sebagian besar lempeng palaeo (Farallon, Izanagi, Phoenix, dan Pasifik) samudra yang pernah menempati Mesozoikum Paleo-Pasifik yang luas, atau Panthalassa.[5]

Sisa-sisa

Panthalassa dulu mencakup hampir 70% permukaan bumi. Dalam perkiraan, Samudra Pasifik hanya mengambil 40% - 50% bagian dari Panthalassa. Saat ini sisa-sisa dari Pantalassa adalah Samudra Pasifik, Arktik, Selatan, dan Atlantik. Samudra Hindia merupakan sisa-sisa dari Samudra Paleo-Tethys dan Neo-Tethys. Pantalassa menjadi salah satu Superlautan terluas di bumi.

Referensi

  1. ^ "What happened to Panthalassa, the large ocean?". www.liverpool.ac.uk. Diakses tanggal 2020-09-29. 
  2. ^ "Definition of Panthalassa | Dictionary.com". www.dictionary.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-29. 
  3. ^ "Panthalassa". The Free Dictionary. 
  4. ^ Korelitz, B. I.; Sommers, S. C. (1975-11). "Responses to drug therapy in ulcerative colitis. Evaluation by rectal biopsy and histopathological changes". The American Journal of Gastroenterology. 64 (5): 365–370. ISSN 0002-9270. PMID 2008. 
  5. ^ "(PDF) Resolving the early Mesozoic Panthalassa Ocean architecture with lower mantle slabs". ResearchGate (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-09-29. 

Lihat pula

Halaman terkait