Maimun Zubair

ulama Indonesia
Revisi sejak 1 Oktober 2020 08.12 oleh Symphonium264 (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan oleh ZDN MOHAMMED (bicara) ke revisi terakhir oleh Symphonium264)

Kyai Haji Maimun Zubair, kadang ditulis menggunakan ejaan lama Maimoen Zoebair, (28 Oktober 1928 – 6 Agustus 2019), atau akrab dipanggil Mbah Moen, adalah seorang ulama dan politikus Indonesia. Ia Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang dan menjabat sebagai Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan hingga ia wafat[2]. Ia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang selama 7 tahun. Setelah berakhirnya masa tugas, ia mulai berkonsentrasi mengurus pondok pesantrennya. Ia pernah menjadi anggota MPR RI mewakili Jawa Tengah selama tiga periode.

Kyai Haji
Maimun Zubair
Lahir(1928-10-28)28 Oktober 1928
Rembang, Jawa Tengah, Hindia Belanda (sekarang Indonesia)
Meninggal6 Agustus 2019(2019-08-06) (umur 90)[1]
Mekkah, Arab Saudi
Nama lainMbah Moen
PekerjaanUlama
Anak10 (termasuk Gus Yasin)
Orang tua
  • Kyai Zubair Dahlan (bapak)

Wafat

Mbah Moen wafat setelah melaksanakan salat Subuh, pada pukul 04.30 waktu setempat di rumah sakit An-Nur Mekkah.[3] Tidak ada gejala beliau sakit karena malam sebelumnya beliau menerima kunjungan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, Dr. Agus Maftuh Abegebriel.

Mbah Moen dimakamkan di Ma'la, Mekkah. Makamnya berdekatan dengan makam guru beliau, Sayid Alawi al-Maliki al-Hasani dan makam istri Rasulullah saw, Sayyidah Khadijah.[1]

Galeri foto

Referensi

[1]Pranala luar

  1. ^ "Sejarah Hidup KH Maimun Zubair: Wafatnya Mbah Moen Ulama Panutan". tirto.id. Diakses tanggal 2020-09-29.