Pemilihan Presiden Indonesia 1997

Revisi sejak 2 Oktober 2020 04.29 oleh NAR2011 (bicara | kontrib)

Jelang Pemilu 1997, sosok Megawati sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menjadi simbol perlawanan terhadap Orde Baru. Kondisi ini kemudian menyebabkan terjadinya konflik internal di PDI, hingga terjadinya kerusuhan 27 Juli 1996. Kerusuhan ini terjadi karena kelompok pro Megawati menguasai DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Kelompok yang mengaku pendukung Soerjadi kemudian menyerang dan berusaha menguasai DPP PDI. Setelah peristiwa 27 Juli, perlawanan terhadap Soeharto semakin masif. Pendukung PDI yang kemudian bergabung dengan pendukung Partai Persatuan Pembangunan yang jenuh dengan kepemimpinan Soeharto menggaungkan Mega-Bintang pada Pemilu 1997

Pemilihan Presiden Indonesia 1997
Sebelum
1992
700 suara anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak untuk menang
Kandidat
  Berkas:Megawati Soekarnoputri 2013.jpg
Calon Soeharto Megawati Soekarnoputri
Partai Golkar PDI-P
Suara elektoral 282 56
Persentase 68,10% 14,89%
Presiden petahana
Soeharto

Golkar

Presiden terpilih

Soeharto
Golkar

Namun, upaya ini gagal setelah Golkar memenangkan Pemilu 1997. Setelah itu, Soeharto juga kembali terpilih sebagai presiden dalam Sidang Umum MPR pada Maret 1998. Setelah Soeharto kembali terpilih, perlawanan semakin masif. Mahasiswa kemudian turun ke jalan. Gelombang demonstrasi semakin besar hingga akhirnya menjatuhkan Soeharto pada Mei 1998.

Refrensi

https://nasional.kompas.com/read/2019/01/08/17174021/saat-para-capres-alternatif-diusung-untuk-melawan-soeharto?page=all

Lihat Pula

Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997