Muhammad Syafi'i (polisi)

Revisi sejak 8 Oktober 2020 11.05 oleh 180.254.137.38 (bicara) (→‎Riwayat Jabatan: Perbaikan tata bahasa)

Irjen. Pol. (Purn.) Drs. H. M. Syafii, S.H. (lahir 15 Mei 1962) adalah seorang Purnawirawan Polri yang terakhir menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri.

Muhammad Syafi'i (polisi)
Kepala Detasemen Khusus 88
Masa jabatan
3 Februari 2017 – 1 Mei 2020
Sebelum
Pendahulu
Eddy Hartono
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir15 Mei 1962 (umur 62)
Indonesia Bungo, Jambi
Alma materSepamilsuk Polri (1988)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang Kepolisian Negara Republik Indonesia
Masa dinas1988—2020
Pangkat Inspektur Jenderal Polisi
SatuanReserse
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

M Syafii, lulusan Sepamilsuk Polri 1988 ini berpengalaman dalam bidang Reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror.

M Syafii termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Dit Reserse Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[1]. Ia mendapat penghargaan dari Kapolri saat itu, Jenderal Sutanto bersama dengan para kompatriotnya, yaitu Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, Idham Azis, serta Rycko Amelza Dahniel, dkk.

Karier

Penangkapan Tommy Soeharto

Karier Syafei dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang telah dicapainya. Tahun 2001, M Syafii yang merupakan anggota Tim Kobra bersama perwira Polri lainnya berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra dari (mantan) Presiden Soeharto. Berkat sukses menangkap Tommy, Syafei termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa[2].

Penangkapan Imam Samudra

Syafei juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Dit Reserse Polda Metro Jaya, yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, 21 November 2002.

Penangkapan Dr Azhari

Syafei pula termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Dit Reserse Polda Metro Jaya, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005[3].

Riwayat Jabatan

  • Kasat Intelkam Polres Temanggung Polda Jateng
  • Kanit Identifikasi Subden Intelijen Densus 88 Antiteror Bareskrim Polri (2004)
  • Kasat Reserse Antiteror dan Jibom Dit Reserse Polda Metro Jaya (2005)
  • Kanit V Dit I/Kamtrannas Bareskrim Polri (2006)
  • Kapolres Metro Tangerang Kota (2008)
  • Wakadensus 88 Antiteror Polri (2009)
  • Kadensus 88 Antiteror Polri (2010)
  • Direktur Penindakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (2015)
  • Analis Kebijakan Utama Bidang Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri (2016)
  • Kadensus 88 Antiteror Polri (2017)
  • Analis Kebijakan Utama Bareskrim Polri (2020)

Kasus terkenal

  • Pembunuhan Hakim Agung Safiudin Kartasasmita, Jakarta (2001)
  • Bom Bali II (2005)

Catatan kaki

Jabatan kepolisian
Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Eddy Hartono
Kepala Detasemen Khusus 88
2017—2020
Diteruskan oleh:
Brigjen. Pol. Martinus Hukom
Didahului oleh:
Brigjen. Pol. Tito Karnavian
Kepala Detasemen Khusus 88
2010—2015
Diteruskan oleh:
Kombes. Pol. Eddy Hartono