Yulhendri

Riwayat Pribadi

Yulhendri lahir di Tombang-Pasaman pada tanggal 25 Mei 1977. Pada masa kecil Yulhendri tinggal di kaki Bukit Kuning di dalam Bukit Barisan yang sejuk di Pedalaman Sumatera Barat. Hidup semasa kecil membekali hidupnya survival pada kondisi situasi ekonomi yang sulit yang dimana untuk menopang hidup sehari-hari keluarganya menggantungkan hidup dari kehidupan sekitar hutan, Sungai, hutan belantara disekitar kampung. Jalan menuju kampung sampai tahun 2000 masih jalan setapak dan untuk transportasi masih mengandalkan kuda beban dan aliran sungai Kampar. Nagari Yulhendri lahir tepatnya di Nagari Muaro Sei Lolo, Kecamatan Mapattunggul Selatan dan sekarang dikaruniai 4 orang anak dengan istri yang bernama Nora Susanti ^[1] dan sekarang sedang bekerja di Universitas Negeri Padang, sebagai dosen dengan tugas tambahan sebagai wakil Dekan III FE UNP ^[2] Disamping itu Yulhendri juga dikenal aktif di gerakan koperasi, dimulai dari Koperasi mahasiswa, Koperasi Pemuda Indonesia dan Dewan koperasi Indonesia ^[3] dan wakil ketua Dewan Koperasi wilayah Sumatera Barat ^[4]. Disamping itu Yulhendri juga dikenal sebagai pengurus Nahdlatul Ulama Sumatera Barat ^[5] dan semasa kuliah Yulhendri mengecimpungkan diri juga dalam gerakan kaderisasi dan training Himpunan mahasiswa Islam, sampai Intermediate Training di Cabang Depok, dan terakhir dipercaya menjadi sekretaris Kahmi Sumatera Barat ^[6]

Organisasi yang pernah di ikuti :

Yulhendri semasa sekolah dikenal sebagai organisatoris, karir organisasi dimulai dari Wakil ketua OSIS SMEA Lubuksikaping dan Ketua OSIS SMEA Lubuksikaping, dan memiliki prestasi akademik yang baik sehingga mengantarkannya menjadi mahasiswa undangan (PMDK) di IKIP Padang kini Universitas Negeri Padang, semasa kuliah Yulhendri juga dikenal sebagai aktivis intra dan ekstra kampus ^[7]

Kopi dan Penggembar Komunitas Kopi.

Sejak tahun 2015, Yulhendri dikenal publik sebagai dosen yang antusias mengembalikan kejayaan Kopi di Sumatera Barat, khususnya Kopi dari Pasaman. Walaupun antusias itu tidak serta merta diikuti oleh masyarakat, karena masyarakat sedang terkena demam serai wangi. setiap lahan kosong bahkan hutan skunder dan primer di Pasaman ditebangi dan ditanami dengan Serai wangi. Ini menjadi suatu kekhawatiran karena lahan yang dibuka tersebut berada di lereng kemiringan lebih dari 45 derjat. ^[8] ^[9] https://www.youtube.com/watch?v=BZnaBckzLd0&t=15s https://www.youtube.com/watch?v=1ihRcy6TwPw . Dimana mana pun Yulhendri menceritakan tentang Kopi...https://www.youtube.com/watch?v=gYGYJCfNx5s&t=222s

Publikasi yang pernah dimuat bisa dilihat pada profil Orchid, Publons, dan google Scholar:

Buku-Buku yang pernah diterbitkan: