Boros adalah membelanjakan hartanya untuk hal yang sia-sia/tidak berguna atau menginfaq-kan sesuatu bukan pada jalan yang benar[1] atau juga melakukan hal berlebih-lebihan dalam pemakaian suatu hal.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) boros adalah berlebih-lebihan dalam pemakaian uang, barang, dan sebagainya.[2]

Boros dalam Islam

Adapun pendapat para ulama tentang boros sebagai berikut:

Ibnu al-Jauzi berkata bahwa yang dimaksud boros ada dua pendapat di kalangan para ulama:

Boros berarti menginfaqkan harta bukan pada jalan yang benar.

Boros berarti penyalahgunaan dan bentuk membuang-buang harta. Abu Ubaidah bin al-Jarrah berkata,

Mubazzir (orang yang boros) adalah orang yang menyalahgunakan, merusak dan menghambur - hamburkan harta

Ibnu Katsir juga mengatakan,

Disebut saudara setan karena orang yang boros dan menghambur-hamburkan harta akan mengantarkan pada meninggalkan ketaatan pada Allah dan terjerumus dalam maksiat.

Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa orang yang boros, mereka telah mengikuti jalan setan sehingga disebut dalam ayat mereka adalah saudara setan. (Tafsir Al Jalalain, 294)[1]

Terkadang kita tidak menyadari bahwa, kita juga termasuk orang boros, karena orang boros Menggunakan harta hanya untuk kebutuhan sesaat yang tidak jelas apa manfaatnya. Boros juga bisa disebabkan karena menyepelehkan masalah kecil yang dilakukan setiap hari. Contonya membeli permen dengan uang receh yang dilakukan setiap hari, padahal itu hanyalah masalah kecil, tetapi karena dilakukan setiap hari maka terjadilah pemborosan.

Ciri-Ciri orang boros

Terdapat 7 ciri-ciri orang boros sebagai berikut:[3]

1. Sering gunakan kartu kredit

Berfikirlah dua kali sebelum anda menggesek kartu kredit Orang kadang lupa bahwa menggunakan kartu kredit sama artinya dengan mengambil pinjaman. "Tidak ada masalah jika anda menggunakan kartu kredit. Namun bila menggeseknya tiap membeli kopi atau sandwich, itu artinya anda melakukan pengeluaran terlalu banyak. Gunakan uang tunai atau debit untuk hal-hal yang demikian," saran Tiffany.

2. Pembelanjaan berulang

Apabila anda membeli satu barang hingga dua kali atau lebih, bisa jadi anda termasuk sebagai orang yang boros. "Anda membeli sesuatu tanpa ingat bahwa di rumah sudah memilikinya. Membeli sesuatu lalu melupakannya adalah tanda anda orang yang tidak cermat dalam berbelanja," kata wanita yang mengelola blog The Budgetnista itu.

3. Tidak punya rencana anggaran

Rencana anggaran bukan berarti aturan super ketat yang mengikat. Anda hanya harus tentukan berapa besar anggaran untuk belanja kebutuhan pokok dan berapa anggaran untuk bersenang-senang. "Melakukan pembelian sesuka hati menandakan anda adalah orang yang terlalu banyak pengeluaran," tegas Tiffany. Ia menyarankan setiap orang sebaiknya punya dua rekening bank. Rekening pertama untuk investasi dan tabungan sedangkan rekening lain adalah anggaran pengeluaran.

4. Teman sering ajak shopping

Berbelanja bersama teman-teman memang menyenangkan. Namun, perhatikan seberapa sering anda melakukan aktivitas ini. Semakin sering teman-teman mengajak anda berbelanja atau nongkrong-nongkrong, semakin anda menjadi orang yang boros.

5. Tidak punya tabungan

Pastikan anda punya tabungan tak peduli berapapun jumlahnya. "Idealnya jumlah tabungan minimal setara dengan anggaran yang memungkinkan anda hidup dua sampai tiga bulan tanpa bekerja," jelas Tiffany.

6. Tidak menyisihkan uang pensiun

Tidak ada hal yang abadi selamanya termasuk kemampuan anda bekerja. Kelak ada saatnya anda berhenti bekerja dan menjalani masa pensiun. "Tugas anda di masa muda adalah menyiapkan diri agar di masa tua nanti anda tetap punya kemampuan finansial," ujar Tiffany.

7. Tak tahu mengapa uang habis

Ciri terakhir orang yang boros adalah selalu bertanya-tanya ke mana uang-uangnya dihabiskan. "Jika anda selalu bertanya pada diri sendiri mengapa uang anda habis dan tak tahu ke mana peruntukannya, berhati-hatilah. Itu menunjukkan anda punya gaya hidup boros," ungkap Tiffany.[3]

Terkadang tidak menyadari bahwa, kita juga termasuk orang boros, karena orang boros Menggunakan harta hanya untuk kebutuhan sesaat yang tidak jelas apa manfaatnya. Boros juga bisa disebabkan karena menyepelehkan masalah kecil yang dilakukan setiap hari. Contonya membeli permen dengan uang receh yang dilakukan setiap hari, padahal itu hanyalah masalah kecil, tetapi karena dilakukan setiap hari maka terjadilah pemborosan.Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah atau memiliki nama yang salah.

Referensi

  1. ^ a b Tuasikal, Muhammad Abduh; MSc (2011-12-09). "Apa yang Dimaksud Boros?". Rumaysho.Com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-07. 
  2. ^ "Arti kata boros - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2020-03-07. 
  3. ^ a b "Tujuh Ciri Orang Boros Menurut Perencana Keuangan". Republika Online. 2018-06-03. Diakses tanggal 2020-03-07.