Pengeboman Hotel Marriott Islamabad

artikel Wikinews
Revisi sejak 31 Oktober 2020 05.48 oleh Astrom Geo (bicara | kontrib) (Suntingan Tri Ardiansyah (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh LaninBot)

Serangan atas Hotel Marriott Islamabad terjadi pada 20 September 2008, ketika sebuah truk diledakkan di depan Hotel Marriott di ibu kota Pakistan, Islamabad, menewaskan sekurang-kurangnya 60 orang, melukai setidaknya 257 orang dan sebuah lubang sebesar 30 kaki di luar hotel itu. Mayoritas korban diyakini adalah orang Pakistan; meskipun 15 orang asing juga dilaporkan terluka. Sekitar dua-pertiga bangunan terbakar sebagai akibat ledakan itu, dan ruang resepsionisnya hancur total.[2][6][7][8][4] Serangan terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden Asif Ali Zardari menyampaikan pidatonya yang pertama di muka parlemen.[9] Ledakan hebat terdengar dari jarak hingga 15 kilometer jauhnya.[10]

Serangan atas Hotel Marriott Islamabad, 2008
Lokasi di Islamabad, Pakistan
LokasiIslamabad, Pakistan
Koordinat33°43′57″N 73°05′13″E / 33.732602°N 73.087063°E / 33.732602; 73.087063
Tanggal20 September 2008
19:56[1] (PDT)
Jenis serangan
Bom bunuh diri
Korban tewas
60+[2][3]
Korban luka
200+ [3]
Penyerang terdugaTaliban[4]
Al-Qaeda[5]

Hotel ini adalah sebuah tempat yang populer di kalangan orang asing yang berkunjung ke Pakistan, sehingga ia menjadi target terorisme. Pada 2007 seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya sendiri dan menewaskan seorang pengunjung lain di depan hotel ini.[6]

Serangan

Ledakan itu menyebabkan bocornya gas alam yang menyebabkan lantai tertinggi dari hotel berlantai lima dengan 258 kamar ini terbakar, kata polisi. Api dengan cepat menelan seluruh bangunan.[8]

Pemilik hotel ini, Grup Hashoo,[11] yang dimiliki oleh Sadruddin Hashwani[12], mengatakan bahwa truk yang membawa bom itu telah dicegat di pintu depan dan para penjaga baku tembak dengan si penyerang setelah anjing pelacak bom memperingatkan mereka. "Sejumlah tembakan dilepaskan. Salah seorang pengawal kami membalas tembakan, dan sementara itu ia meledakkan semua bahan peledak. Semua penjaga di pintu gerbang tewas," kata pemilik hotel, Sadruddin Hashwani.[13]

Setelah serangan itu, mobil-mobil barang untuk sementara waktu dilarang memasuki wilayah ibu kota.[butuh rujukan]

Seorang petugas intelijen Amerika menyatakan bahwa serangan itu “memiliki semua ciri operasi teroris yang dilaksanakan oleh Al Qaeda atau teman-temannya.”[4][5]

Banyak kepala pemeritahan berada hanya beberapa ratus meter saja dari ledakan itu, sedang makan malam di rumah Perdana Menteri setelah pidato Presiden Asif Ali Zardari di depan parlemen. Baik Zardari maupun Perdana Menteri Yousaf Raza Gilani mengutuk serangan itu dan bersumpah untuk bertekad menghadapi terorisme.[5]

Selain itu, enam orang Jerman, empat orang Britania, satu orang diplomat Denmark da seorang resepsionis Filipina dari hotel[14] termasuk korban yang luka-luka.[15] Duta besar Ceko untuk Pakistan, Dr. Ivo Žďárek, yang sedang menginap di hotel, tewas dalam ledakan tersebut,[16] serta sekurang-kurangnya satu orang Amerika.[8]

Kehadiran Amerika

Seorang pejabat keamanan senior yang tak disebutkan namanya menyatakan bahwa sekitar 30 orang Marinir AS, yang dijadwalkan pergi ke Afganistan, sedang menginap di hotel itu, dan mereka diyakini menjadi sasaran pengeboman ini. Hal ini bertentangan dengan informasi yang diberikan oleh seorang pejabat lain yang juga tak disebutkan namanya, yang berkata bahwa para mariner itu berada di Pakistan dalam kaitan kunjungan Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Admiral Mike Mullen yang bertemu dengan PM Pakistan Yousaf Raza Gillani dan para pejabat pemerintahan lainnya pada hari Jumat. Para perwira ini menginap di lantai empat hotel tersebut, yang juga merupakan bagian yang paling hancur karena kebakaran yang terjadi setelah ledakan bom.[17] Menurut Dawn sejumlah marinir yang tinggal di hotel itu mengalami luka-luka; surat kabar ini juga mengutip sebuah pernyataan seorang penegak hukum yang tak disebutkan namanya, yang berkata bahwa “para personel agen keamanan AS" kemungkinan sekali menjadi target serangan ini.[18]

Konsekuensi

Presiden Asif Ali Zardari mempertimbangkan penundaan kunjungannya ke AS untuk menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tak lama setelah pengeboman ini. Anggota DPR Ayaz Amir mengatakan bahwa ia merasa bahwa presiden harus membatalkan kunjungannya karena keadaan di dalam negeri, dan sebaliknya harus melawan terorisme dan ekstremisme. Ia menambahkan, "Saya yakin bahwa sidang tahunan Majelis Umum PBB adalah acara yang paling tidak berguna di dunia; di sana para pemimpin pergi untuk mendengarkan pidato-pidato mereka sendiri."[19]

Karena serangan ini, British Airways menunda semua penerbangan ke Pakistan sebagai langkah-langkah pengamanan "hingga pemberitahuan lebih lanjut."[20]

Janji melanjutkan teror

BBC melaporkan bahwa Pakistan adalah sekutu penting AS dalam "perang melawan teror"nya, namun negara itu tidak setuju dengan taktik-taktik yang digunakan dan telah mengeluhkan serangan-serangan AS dari Afganistan.[6] Setelah kekosongan kekuasaan yang jelas tampak setelah turunnya bekas presiden Pervez Musharraf sebelumnya bulan September 2008, serangan-serangan misil AS telah meningkat, dan berpuncak dalam serangan udara Baghar Cheena pada 17 September.[21] Setelah kejadian ini, Presiden Asif Ali Zardari mengimbau kepada "semua kekuatan demokratis" untuk membantu menyelamatkan Pakistan. Ia juga berjanji untuk membersihkan Pakistan dari kaum militan Islam: "Terorisme adalah kanker di Pakistan. Kami bertekad, insya Allah, kita akan membersihkan negara dari kanker ini. Saya berjanji kepada anda semua bahwa tindakan-tindakan seperti itu oleh orang-orang pengecut ini tidak akan mengurangi tekad kita."[6] Penasihat utama Pakistan untuk masalah keamanan dalam negeri, Rehman Malik, mengatakan "pemerintah akan berjuang hingga teroris terakhir disingkirkan. Kami berpendapat bahwa Pakistan yang aman, Afganistan yang aman, berarti keamanan untuk dunia, dan karena itu kami tidak akan membiarkan mereka enak-enakan."[6]

Entitas internasional

Entitas negara

Negara Tanggapan
  Ceko Menteri Luar Negeri Ceko, Karel Schwarzenberg, memberitahukan keluarga duta besar Ceko tentang kematiannya. Ia dengan keras mengutuk serangan itu dan mengungkapkan rasa dukacitanya kepada keluarga-keluarga para korban. Ia mengatakan bahwa serangan itu adalah upaya untuk mengguncangkan situasi di Pakistan setelah serangkaian pemilihan presiden. Ia juga menyambut jaminan pemerintah Pakistan bahwa serangan ini tidak akan melemahkan tekadnya untuk berjuang melawan para teroris.[22] PM Mirek Topolánek juga telah berbicara kepada keluarga duta besar untuk menyatakan dukacitanya. Dalam pernyataan publiknya, ia berkata, "Republic Ceko mengutuk keras setiap bentuk kegiatan teroris."[23] Topolánek menambahkan bahwa Pakistan dapat mengarah ke negara seperti Iran atau Korea Utara. Karena negara itu mempunyai senjata nuklirnya sendiri, kemenangan fundamentalisme di negara itu dapat mengguncakan seluruh region dan memengaruhi negara-negara yang jauh seperti Republik Ceko.[24]
  Kanada Kanada mengutuk pengeboman Hotel Marriott di Islamabad yang menewaskan sekurang-kurangnya 60 orang dan menawarkan dukungannya kepada pemerintah Pakistan. Kanada "mengutuk serangan bom tersebut... dan kematian dan penderitaan yang mengejutkan terhadap begitu banyak rakyat yang tak bersalah," demikian pernyataan Perdana Menteri Stephen Harper. "Penggunaan kekerasan dan teror terhadap rakyat sipil yang tidak bersalah tidak boleh dibiarkan dan kami mengutuk mereka yang melakukan tindakan yang mengerikan ini," demikian bunyi pernyataannya.

Ditambahkan bahwa Kanada "terus berdiri di samping pemerintah dan rakyat Pakistan dalam perjuangan mereka melawan ekstremisme dan teror." Harper mengatakan bahwa tidak ada korban berkebangsaan Kanada yang diketahui, tetapi pemerintah terus memantau keadaannya. "Pemerintah dan rakyat Kanada menyampaikan simpati mereka yang paling dalam kepada para keluarga korban yang tewas dan luka-luka,” demikian pernyataannya.

  Denmark Menteri Luar Negeri Denmark, Per Stig Møller, mengatakanb ahwa ia memahami rakyat Pakistan yang membandingkan serangan ini dengan Serangan 11 September. Ia menyatakan bahwa "Para teroris ingin mendirikan sebuah rezim Islam fanatic. Namun Pakistan memiliki senjata nuklir dan karenanya hal ini tidak boleh terjadi ".[25]
  India Perdana Menteri Manmohan Singh, dalam suratnya kepada Yousuf Raza Gilani, mengatakan: "Serangan-serangan seperti ini adalah peringatan yang mengerikan tentang tantangan-tantangan yang kita hadapi dari kekuatan-kekuatan yang menghancurkan yang telah memperhadapkan mereka dengan nilai-nilai demokrasi dan pluralisme dan suara-suara moderat. Kami mengutuk keras tindakan terorisme ini. Mereka mengancam perdamaian, kestabilan, dan pembangunan masing-masing kita dan semua kita secara bersama-sama. Kita tidak boleh membiarkan kekuatan-kekuatan ini berhasil. Mereka harus dihadapi dan dibawa ke peradilan."[26]


Entitas non negara

Organisasi Tanggapan
Marriott International Dalam sebuah pernyataan pada blog korporasiinya, CEO Marriott groupInternational, Bill Marriott mengatakan bahwa, “Tragedi yang tidak masuk akal ini dan hilangnya nyawa yang begitu banyak telah membuat saya sangat sedih. Saya ikut berduka dengan mereka yang terluka dan keluarga-keluarga para korban .... Saat ini, rekan-rekan kami yang lolos dari bahaya sedang melakukan segala daya upaya merekauntuk membantu upaya-upaya penyelamatan dan penyembuhan. Tindakan-tindakan dari rekan-rekan kami di Islamabad dan keinginan serta kerelaan mereka untuk membantu dalam saat-saat tragedy yang begitu mendalam adalah kesaksian sejati bagi budaya Marriott.” [27] dan bahwa "Kita hidup di dunia yang berbahaya dan ini adalah tragedi yang mengerikan. Kami berduka atas mereka yang meninggal dunia, atau terluka, dan keluarga-keluarga mereka ..." [28]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ The Bihar Times 60 killed in Islamabad suicide attack. Diakses 21 Sept. 2008
  2. ^ a b Agence France-Presse (2008-09-20). "US national among 60 dead in Pakistan blast: officials". Breitbart.com. Diakses tanggal 2008-09-20. 
  3. ^ a b "Bomb rocks Islamabad hotel, at least 60 dead" (dalam bahasa English). Times of India. September 20, 2008. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  4. ^ a b c Deutsche Presse-Agentur (2008-09-20). "EU Condemns Bombing of Luxury Hotel in Pakistan". Deustche Welle. Diakses tanggal 2008-09-20. 
  5. ^ a b c Gall, Carlotta (2008-09-20). "At Least 40 Are Killed in Blast at Pakistan Hotel". The New York Times. Diakses tanggal 2008-09-20. 
  6. ^ a b c d e "Dozens killed in Pakistan attack". bbc.co.uk. 2008-09-20. Diakses tanggal 2008-09-20.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "BBC" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  7. ^ "At Least 40 Killed in Huge Explosion at Pakistan Hotel". Reuters/The New York Times. 2008-09-20. Diakses tanggal 2008-09-20. 
  8. ^ a b c "Deadly blast targets Marriott Hotel in Islamabad". CNN. 2008-09-20. Diakses tanggal 2008-09-20. 
  9. ^ Rupert, James (2008-09-20). "Islamabad Marriott Hotel Blast Leaves 40 People Dead". Bloomberg. 
  10. ^ news.bbc.co.uk, Islamabad's 'message from Hell'
  11. ^ "Hashoo group opens PC hotel in Muzaffarabad" (dalam bahasa English). Pakistan Tribune. June 30, 2007. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  12. ^ "INTERVIEW: Sadruddin Hashwani Chairman of Hashoo Group" (dalam bahasa English). New York Times. September 21, 2008. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  13. ^ Haider, Kamran (September 20, 2008). "Truck bomber kills at least 43 at Islamabad hotel" (dalam bahasa English). Reuters. hlm. 4. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  14. ^ gmanews.tv, Pinay among those hurt in Pakistan bombing
  15. ^ "Truck bomber kills at least 45 at Islamabad hotel". Reuters. 2008-09-21. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  16. ^ "Ambassador among hotel bomb victims". CNN. 2008-09-21. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  17. ^ "US Marines could have been the Marriott target". Malaysia Sun. 2008-09-20. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  18. ^ Asghar, Raja; Raza, Irfan; Asghar, Muhammad; Azeem, Munawer (2008-09-20). "Terror tears through capital". Dawn. Diakses tanggal 2008-09-21. 
  19. ^ Sindh Today. Marriot blast: Zardari may delay US visit. 2009-09-20. Diakses 21 Sept. 2009
  20. ^ "Rescuers comb Pakistan bomb hotel." BBC. 21 September 2008.
  21. ^ Barry Newhouse . Suspected US Missile Strike Hits Taliban Commander's House - Voice of America, 8 September 2008. Retrieved 2008-09-21
  22. ^ ČeskéNoviny. Czech: Velvyslanec ČR zahynul při atentátu. English: Czech ambassador to Pakistan dies in Saturday terrorist attack. Retrieved 2008-09-21
  23. ^ Vláda České republiky. Vláda České republiky | Aktuálně. (Czech) Retrieved 2008-09-21
  24. ^ ČeskéNoviny. Tělo velvyslance bude převezeno do ČR v pondělí. (Czech) Retrieved 2008-09-21
  25. ^ Trondsen, Flemming; Skjævesland, Odd Inge (2008-09-20). "Minst 60 drept og 200 skadet". Aftenposten (dalam bahasa Norwegian). Diakses tanggal 2008-09-20. 
  26. ^ PM condemns attack on hotel in Islamabad Press Trust of India
  27. ^ Bill Marriott. This Senseless Tragedy . . .. 2009-09-20. Retrieved 2009-09-21
  28. ^ Bill Marriott. Statement on the Explosion at the Islamabad Marriott Hotel. 2009-09-20. Retrieved 2009-09-21

Pranala luar