Kerajaan Bolaang Mongondow
artikel ini tidak memiliki pranala ke artikel lain. |
wikifisasi, kalimat pembuka ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Kerajaan Bolaang Mongondow adalah kerajaan Suku Mongondow.
Sejarah kerajaan Bolaang Mongondow
Bolaang Mongondow adalah wilayah Suku Mongondow. Bahasa ibu penduduk asli di daerah ini adalah Bahasa Mongondow. Asal mula Suku Mongondow berasal dari keturunan Gumalangit dan Tendeduata serta Tumotoibokol dan Tumotoibokat. Tempat tinggal mereka di gunung Komasaan (wilayah Bintauna). Makin lama turunan kedua keluarga itu semakin banyak, sehingga mereka mulai menyebar ke timur di Tudu in Lombagin, Buntalo, Pondoli’, Ginolantungan. Ke pedalaman di tempat bernama Tudu in Passi, Tudu in Lolayan, Tudu in Sia’, Tudu in Bumbungon, Mahag, Siniow dan lain-lain. …………… kerajaan Bolaang Mongondow berdiri pada abad ke 13 Masehi di kenal sebagai kerajaan Bolaang. dalam dokumentasi pelaut eropa baik spanyol maupun portugis kerajaan ini di sebut sebagai Rey de Boulan atau kerajaan Bolaang. Ibukota kerajaan sering berpindah pindah tempat sesuai tempat berdiam nya Raja, Dumoga, Manado, Tonsea, Lombagin, Bolaang anam ibu negeri kerajaan Bolaang. pada abad 18 kekuasan Bolaang memudar dengan aneksasi wilayah oleh VOC dengan jalan politik (kontrak) maka berkuranglah luas wilayah kerajaan Bolaang dan tersisa wilayah yang di diami etnik mongondow, dengan demikian kerajaan Bolaang yang di pimpin oleh para Raja Mongondow ini yang pada abad 16 dan abad 17 yang memeiliki kekuasaan membentang luas di semenanjung Utara Pulau sulawesi dengan kawula/ rakyatnya terdiri dari berbagai suku praktis memasuki abad 18 menyusut baik pengaruh maupun wilayahnya. pada abad inilah kerajaan Bolaang di tambahkan nama Mongondow menjadi Bolaang Mongondow menandakan berakhirnya era keemasan kerajaan Bolaang, dengan penguasa dan kawulanya hanya suku mongondow. Kerajaan Bolaang Mongondow bergabung dengan NKRI pada 1 juli tahun 1950 dengan keluarnya Maklumat raja tentang bergabung ke Repoblik Indonesia dan pengunduran diri Raja. Dengan demikian bekas kerajaan Bolaang Mongondow menjadi Daerah Tingkat II dalam Provinsi Sulawesi yang beribukota Makassar saat itu.
Daftar Raja-Raja Kerajaan Bolaang Mongodow
1) 1400 – 1460: Punu` Mokodoludut
2) 1460 – 1480: Punu` YayuBangkai
3) 1480 – 1510: Punu` Damopolii
4) 1510 – 1540: Punu` Busisi
5) 1560 – 1600: Punu` Mokodompit
6) 1600 – 1650: Punu` Tadohe
7) 1653 – 1694: Raja Loloda Mokoagow atau Datu Binangkang
8) 1694 – 1695: Raja Yakobus Manoppo
9) 1695 – 1731: Raja Fransiscus Manoppo
10) 1735 – 1748 dan 1756 – 1764: Raja Salomon Manoppo
11) 1764 – 1767: Raja Eugenius Manoppo
12) 1767 – 1770: Raja Christofeel Manoppo
13) 1770 – 1773: Raja Markus Manoppo
14) 1773 – 1779: Raja Manuel Manoppo
15) 1825 – 1829: Raja Cornelius Manoppo
16) 1829 – 1833: Raja Ismail Cornelis Manoppo
17) 1833 – 1858: Raja Yakobus Manuel Manoppo
18) 1858 – 1862: Raja Adreanus Cornelis Manoppo
19) 1862: Raja Yohanes Manuel Manoppo
20) 1886 – 1893: Raja Abraham Sugeha atau Datu Pinonigad
21) 1893 – 1901: Raja Riedl Manuel Manoppo
22) 1901 – 1928: Raja Datu Cornelius Manoppo
23) 1928 – 1938: Raja Laurens Cornelius Manoppo
24) 1947 – 1950: Raja Henny Yusuf Cornellius Manoppo
Pranala luar
https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/sulawesi/kingdom-of-bolaang-mongondow/
http://melayuonline.com/ind/history/dig/497/kerajaan-bolaang-mongondow
http://totabuanku.blogspot.com/2009/01/sekilas-sejarah-bolaang-mongondow.html