Hasan bin Ali

Imam Syiah ke-2, Khalifah, dan cucu Nabi Islam Muhammad
Revisi sejak 17 November 2020 02.12 oleh Almarko (bicara | kontrib) (Penambahan pranala)

Hasan bin 'Ali (bahasa Arab: حسن بن علي; sekitar 624669) adalah putra tertua Fatimah az-Zahra, putri bungsu Nabi Muhammad. Ayahnya adalah 'Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat.

Hasan bin 'Ali
حسن بن علي
al-Mujtaba[1]
Al-Hasan radhiallahu 'anhu
Khalifah
sudut pandang Sunni
Berkuasa661
Pendahulu'Ali bin Abi Thalib
PenerusMu'awiyah bin Abu Sufyan
Imam
sudut pandang Syi'ah
Pendahulu'Ali bin Abi Thalib
PenerusHusain bin 'Ali
Kelahiran1 Desember 624 M
(15 Ramadhan 3 H[2][3]
Madinah, Hijaz
Kematian1 April 670(670-04-01) (umur 45)
(28 Safar AH 50)[4][5]
Madinah
Pemakaman
Pasangan
Daftar
Keturunan
Daftar
Nama lengkap
Al-Ḥasan ibn ‘Alī ibn Abī Ṭālib bahasa Arab: الحسن ابن علي ابن أبي طالب
SukuBani Hasyim (Quraisy)
AyahAli bin Abi Thalib
IbuFatimah az-Zahra
AgamaIslam

Secara de facto, Hasan memegang tampuk kekhalifahan selama sekitar enam atau tujuh bulan setelah mangkatnya 'Ali, sampai dia menyerahkan kedudukannya kepada Mu'awiyah dan mengakhiri perang saudara. Meski sistem pewarisan ala dinasti dalam kekhalifahan baru secara resmi diterapkan mulai masa Mu'awiyah, Hasan adalah khalifah pertama yang merupakan putra dari khalifah sebelumnya. Dia juga merupakan khalifah yang pertama kali turun takhta. Beberapa penulis memasukkan Hasan ke dalam kelompok Khulafaur Rasyidin, sedangkan sebagian lain bahkan tidak memasukkan Hasan ke dalam daftar khalifah resmi.

Menurut hampir seluruh sekte Syi'ah, Ia merupakan imam kedua, sedangkan sekte lainnya menyebut bahwa imam kedua adalah saudaranya Husain. Walaupun begitu, ia merupakan salah seorang figur utama baik dalam Sunni dan Syi'ah karena ia merupakan Ahlul Bait dari Nabi Muhammad. Ia juga sangat dihormati kaum Sufi karena menjadi Waliy Mursyid yang ke-2 setelah ayahnya terutama bagi tarekat Syadziliyyah.

Kelahiran

Hasan dilahirkan dua tahun setelah Hijrah ke Madinah pada tanggal 1 Desember 624 Masehi (15 Ramadhan 3 Hijriyah) di Madinah Shabbar, S.M.R. (1997). Story of the Holy Ka’aba. Muhammadi Trust of Great Britain. Diakses tanggal 30 October 2013. </ref>[3], orang tuanya adalah Ali bin Abi Thalib, sepupu Nabi Muhammad dan orang kepercayaannya, dan Fatimah putri Muhammad. Hasan adalah cucu pertama Nabi Muhammad. Menurut tradisi Syi'ah, ia dinamakan seperti nama kakeknya. Hasan berarti "gagah/ handsome" dalam Bahasa Arab.

Silsilah

Adapun garis silsilahnya adalah seperti di bawah ini:

Abdul-Muththalib
(lahir 497)
 
 
 
 
 
Fatimah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Aminah
 
 
 
 
 
Abdullah
(lahir 545)
Abu Thalib
 
 
 
 
 
Fatimah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
MUHAMMAD saw
(lahir 570)
 
 
 
 
 
Khadijah
Ali
(lahir 599)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Fatimah
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Hasan
(lahir 625)
Husain
(lahir 626)


Pernikahan & keluarga

Istri-istri

Hasan menikahi sembilan orang wanita[6]::

  1. Ummu Farwa (ibu dari Qasim bin Hasan)
  2. Khaulah binti Mansur al Fazariyah (ibu dari Hasan al Mutsanna)
  3. Ummu Bashir binti Ibnu Masud (ibu dari ummul Hassan, Ummul Husain, Zaid)
  4. Saqfia
  5. Ramlah (ibu dari Abu Bakar bin Hasan)
  6. Ummul Hassan
  7. Binti Umrul qais
  8. Ja'dah binti Asy'ats bin Qais
  9. UmmuIshaq binti Talhah (ibu dari Talhah bin Hasan)

Keturunan

Keturunan

Diriwayatkan bahwa Hasan memiliki 15 orang anak, diantaranya adalah:

  1. ZAID, bergelar al-Ablaj mempunyai putra bernama:
    1. Hasan bergelar al-Anwar. Hasan al-Anwar sempat menjadi Gubernur Madinah diangkat tahun 150 H oleh Abu Ja'far al-Mansur Khalifah ke-2 Bani Abbasiyah.
  2. AL-HASAN, bergelar al-Mutsanna, ibunya bernama Khaulah binti Manshur al-Fazariyah, mempunyai 7 orang putra:
    1. Abdullah, yang oleh kaum Suni dan kaum Sufi bergelar al-Mahdi, oleh kaum Syi'ah digelari al-Kamil, dari Abdullah inilah yang kemudian menurunkan dinasti Hasyimiyah yang berkuasa atas Yordania sekarang dan pernah berkuasa atas Iraq dan sebagai pemimpin kota Mekkah, Syarif Mekkah.[7] Abdullah tercatat mempunyai 4 putra yaitu:
      1. Muhammad yang sangat terkenal dengan gelar An-Nafs Az-Zakiya,
      2. Musa bergelar Al-Jun memiliki anak bernama:
        1. Abdullah Syeikh Ash-Sholih bin Musa bin Abdullah, yang keturunannya sampai kepada Syekh Abdul Qadir Jilani pendiri tarekat Qadiriyyah.
      3. Idris bin Abdullah. Ia merupakan pendiri negara Maroko dan mempunyai banyak keturunan di Maroko baik kaum bangsawan (Dinasti Idrissi di Maroko) juga kaum ulamanya di seluruh Maghribi.
      4. Ibrahim,
    2. Ibrahim Al Qhamri, yang dari sinilah menurunkan gelar Thobathoba'i, keturunannya yakni bernama:
      1. Ismail bin Ibrahim Al Qhamri, kemudian
        1. Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim yang merupakan orang yang pertama dijuluki Thobathoba'i yang tersebar di Yaman, Mesir, Iran, Irak, India dst. Ia memiliki keturunan 4 putra yakni:
          1. Hassan (yang keturunannya tersebar di Mesir) memiliki anak bernama Ali, dst
          2. Abdullah memiliki anak bernama Ahmad,
          3. Ahmad (yang keturunannya tersebar di Iran) memiliki anak Mohammed, dst
          4. Al Qasim memiliki anak yaitu
            1. Yahya bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
            2. Hussein bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
    3. Al Hasan Mutsallits
    4. Daud
    5. Ja'far
    6. Muhammad
    7. Ali bin al-Hasan mempunyai putra bernama:
      1. Husayn, yang sangat terkenal dengan gelar al-Fukhkhiy
  3. QASIM;
  4. ABDULLAH, merupakan salah satu keturunan yang Syahid bersama Al Imam Husain di Karbala, Abdullah diketahui sempat mempunyai 3 putra sebelum wafat yaitu:
    1. Yahya bin Abdullah
    2. Muhammad bin Abdullah. Ia mempunyai putra bernama:
      1. Abdullah dengan gelar al-Asytar.
  5. HUSAIN;
  6. THALHA;
  7. UMAR;
  8. AQIL;
  9. HAMZAH;
  10. ISMAIL;
  11. AHMAD;
  12. ABDURRAHMAN;
  13. UMMUL AL HASAN, yang dijuluki al-Astram;
  14. RUGAYYAH;
  15. FATIMAH BINTI HASAN AL MUJTABA, merupakan Ibu dari Imam Muhammad Al Baqir bin Ali Zainal Abidin bin Imam Husain).

Sebagai Imam dan Waliy Mursyid

Bagi kaum Syi'ah ia adalah Imam ke-2 dari 12 Imam, sementara bagi kaum Sufi khususnya tarekat Syadziliyah (Shadiliyya) ia adalah Waliy Mursyid generasi ke-2 setelah ayahnya Ali bin Abi Thalib. Hingga saat ini sebagian besar tarekat sufi telah mencapai Waliy Mursyid generasi yang ke 40.

Ia juga menjadi datuk (leluhur) bagi sebagian Waliy Mursyid besar dan sangat utama seperti Syekh Abu Hasan Syadzili keturunan ia dari Isa bin Muhammad bin Hasan bin Ali. Juga Syekh Abdul Qadir Jaelani keturunannya dari Abdullah bin Hasan bin Hasan bin Ali. Dan tak terhitung juga menjadi datuk bagi banyak Waliy Mursyid pada zaman sekarang terutama dari tarekat Syadziliyyah.

Wafat

Hasan bin Ali bin Abu Thalib wafat pada 1 April 670 (umur 45) (5 Rabiulawal 50 H) di Madinah [4][5] dan dimakamkan di Pemakaman Jannatul Baqi. [butuh rujukan]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Imam Hassan as". Duas.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 December 2017. Diakses tanggal 31 July 2018. 
  2. ^ Shabbar, S.M.R. (1997). Story of the Holy Ka’aba. Muhammadi Trust of Great Britain. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 October 2013. Diakses tanggal 30 October 2013. 
  3. ^ a b Shaykh Mufid. Kitab Al Irshad. p.279-289 Diarsipkan 27 December 2008 di Wayback Machine..
  4. ^ a b Hasan b. 'Ali b. Abi Taleb Diarsipkan 1 January 2014 di Wayback Machine., Encyclopedia Iranica.
  5. ^ a b c Suyuti, Jalaluddin. تاریخ الخلفاء. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 July 2018. Diakses tanggal 31 July 2018. 
  6. ^ Naqoosh-e-Ismat by Allama Zeeshan Haider Jawadi p. 217-218
  7. ^ http://www.4dw.net/royalark/Arabia/mecca1.htm

Pranala luar

Hasan bin Ali
Cabang kadet Quraisy
Lahir: 1 Desember 624 Meninggal: 1 April 670
Jabatan Islam Sunni
Didahului oleh:
'Ali bin Abi Thalib
Khalifah
661
Diteruskan oleh:
Mu'awiyah bin Abu Sufyan
Jabatan Islam Syi'ah
Didahului oleh:
'Ali bin Abi Thalib
Imam Diteruskan oleh:
Husain bin 'Ali