Mikroskop cahaya

Mikroskop dan fungsi

Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.

Bagian-bagian dari mikroskop cahaya: 1. lensa okuler, 2. revolver, 3. lensa objektif, 4. pengatur fokus makro (kasar), 5. pengatur fokus mikro (halus), 6. papan letak objek/sampel/preparat yang dilihat, 7. sumber cahaya (untuk mikroskop konvensional masih menggunakan cermin untuk memantulkan cahaya matahari), 8. kondensor cahaya, 9. penjepit sampel

Tipe

 
Diagram sebuah mikroskop sederhana

Terdapat dua tipe mikroskop cahaya, yakni mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk.[1] Mikroskop sederhana menggunakan daya optis dari lensa tunggal atau set lensa untuk menghasilkan perbesaran suatu objek. Mikroskop sederhana umumnya dijual di pasaran sebagai mikroskop digital dengan harga yang murah. Sementara itu, mikroskop majemuk menggunakan sebuah sistem lensa untuk menghasilkan perbesaran yang lebih besar. Pada mikroskop majemuk, sepasang lensa digunakan untuk memperbesar gambar yang telah diperbesar oleh lensa lainnya. Sebagian besar mikroskop yang digunakan untuk penelitian saat ini merupakan mikroskop majemuk. Mikroskop majemuk dapat dibagi lagi menjadi beberapa tipe lain berdasarkan fungsi, konfigurasi optis, dan harganya.

Mikroskop sederhana

Mikroskop sederhana menggunakan lensa tunggal atau sepasang lensa untuk menghasilkan perbesaran objek. Bayangan yang dihasilkan oleh mikroskop sederhana bersifat maya, tegak, dan diperbesar.[2] Penggunaan lensa cembung tunggal seperti ini dapat ditemukan pada alat perbesaran seperti kaca pembesar, lup, dan lensa okuler.

Mikroskop majemuk

 
Diagram mikroskop majemuk

Mikroskop majemuk menggunakan sebuah lensa di dekat objek (lensa objektif) untuk memfokuskan bayangan nyata dari objek di dalam mikroskop (lihat gambar). Bayangan objek kemudian diperbesar menggunakan satu atau beberapa lensa lainnya di dekat pengamat (lensa objektif) yang memberikan bayangan diperbesar kepada pengamat. Bayangan yang dihasilkan oleh miskroskop majemuk bersifat nyata, terbaik, dan diperbesar.[3] Penggunaan kombinasi lensa objektif dan okuler menghasilkan bayangan yang lebih besar. Lensa pada mikroskop majemuk juga seringkali dapat diganti untuk mendapatkan perbesaran yang diinginkan.[3]


Jenis lensa

Mikroskop cahaya menggunakan tiga jenis lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.

Lensa objektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop sedangkan penggunaan lensa okuler terletak pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Pada ujung bawah mikroskop terdapat tempat dudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga lensa atau lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja mikroskop yang merupakan tempat preparat.

Sistem lensa yang ketiga adalah kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi objek dan lensa-lensa mikroskop yang lain.


Cara kerja

 
 
 
 
 
 
 
  • Lensa objektif berfungsi dalam pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan objek sehingga dapat memiliki nilai "apertura" yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah.
  • Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.
  • Lensa kondensor, adalah lensa yang berfungsi guna mendukung terciptanya pencahayaan pada objek yang akan dilihat sehingga dengan pengaturan yang tepat maka akan diperoleh daya pisah maksimal.

Preparasi sediaan

Persiapan preparat di dalam mikroskop cahaya terbagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Preparat Non-permanen, yang dapat diperoleh dengan menambahkan air pada sel hidup di atas kaca objek, kemudian diamati di bawah mikroskop.
  • Preparat permanen, yang dapat diperoleh dengan melakukan fiksasi yang bertujuan untuk membuat sel dapat menyerap warna, membuat sel tidak bergerak, mematikan sel, dan mengawetkannya.
  • Tahap selanjutnya, yaitu pembuatan sayatan, yang bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop. preparat dilapisi dengan monomer resin melalui proses pemanasan karena pada umumnya jaringan memiliki tekstur yang lunak dan mudah pecah setelah mengalami fiksasi, kemudian dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan mikrotom. Umumnya mata pisau mikrotom terbuat dari berlian karena berlian tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena itu, sayatan yang terbentuk lebih rapi. Setelah dilakukan penyayatan, dilanjutkan dengan pewarnaan, yang bertujuan untuk memperbesar kontras antara preparat yang akan diamati dengan lingkungan sekitarnya. Setiap pewarna mengikat molekul yang memiliki kespesifikan tertentu, contohnya: Hematoksilin, yang mampu mengikat asam amino basa (lisin dan arginin) pada berbagai protein, dan eosin, yang mampu mengikat molekul asam (DNA dan rantai samping pada aspartat dan glutamat).

Referensi

  1. ^ Harijati, Nunung; Samino, Setijono; Indriyani, Serafinah; Soewondo, Aris (Oktober 2017). Mikroteknik Dasar. Malang: UB Press. hlm. 3–5. 
  2. ^ Trisha Knowledge Systems. The IIT Foundation Series - Physics Class 8, 2/e. Pearson Education India. hlm. 213. ISBN 978-81-317-6147-2. 
  3. ^ a b Ian M. Watt (1997). The Principles and Practice of Electron Microscopy. Cambridge University Press. hlm. 6. ISBN 978-0-521-43591-8. 

Lihat pula

Pranala luar