Kutu busuk
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Kutu busuk atau bangsat atau kepinding atau tinggi atau disebut juga tumila adalah serangga parasit dari keluarga Cimicidae. Kutu busuk dikenal sebagai spesies yang meminum darah manusia dan hewan berdarah panas lainnya. Kutu busuk senang tinggal di rumah manusia, khususnya pada tempat tidur. Kutu busuk biasa tinggal dan bertelur di lipatan tempat tidur atau bantal dan tempat-tempat tersembunyi lainnya. Kutu busuk bisa menggigit tanpa disadari korbannya, namun gigitan kutu busuk akan terasa di pagi hari dan biasanya ia akan agresif pada malam hari. ia akan menimbulkan bekas gigitannya yang berupa bentol dan terasa gatal serta panas pada korbannya. Kutu busuk juga suka dengan tempat yang gelap. Serangga parasit ini bisa menimbulkan penyakit ruam-ruam, efek psikologis, dan gejala alergi. Hewan ini beraroma tidak sedap dan sangat menyengat di hidung.
Kutu busuk | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Takson tak dikenal (perbaiki): | Cimex |
Spesies: | Template:Taxonomy/CimexC. lectularius
|
Nama binomial | |
Template:Taxonomy/CimexCimex lectularius |
Perilaku
Keperluan darah
Kutu busuk perlu darah untuk perkembangannya dari menetas hingga dewasa.[1] Umumnya ia ditemukan di tempat tidur, kursi, atau sofa, dan tempat tempat yang lembab. Di Indonesia, sampai akhir 1970-an, permasalahan kutu busuk banyak ditemukan di rumah, hotel, dan juga Bus tempat pertunjukan dan lain sebagainya.[1]
Perkembangbiakan
Kutu busuk betina bertelur 200 butir (3-4 butir telur setiap harinya).[1] Dalam 5 bulan, kutu busuk berukuran 6-10 mm hingga dewasa. Mampu bertahan hidup hingga 10 bulan.[1]