Pengguna:NFarras/Proyek 3
Satelit pengambil gambar
Domain publik
Citra satelit permukaan Bumi merupakan salah satu fasilitas publik yang selalu diperbaharui oleh beberapa negara yang memiliki program satelit. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa merupakan beberapa pemerintahan yang berusaha mempublikasikan hasil pengamatan satelit secara gratis demi kepentingan penelitian. Beberapa program satelit pengamat Bumi dapat dilihat pada daftar berikut.
Landsat
Landsat merupakan program satelit observasi Bumi tertua yang masih berjalan hingga saat ini. Pengamatan optik dengan resolusi 30 meter telah dilakukan sejak awal tahun 1980an menggunakan satelit-satelit Landsat. Pengambilan gambar pada gelombang inframerah kemudian dilakukan sejak diluncurkannya Landsat 5. Saat ini, terdapat satelit Landsat 7 dan Landsat 8 yang mengorbit Bumi dan aktif mengambil gambar permukaan Bumi. Sementara itu, satelit Landsat 9 kini sedang dalam fase perencanaan.
MODIS
MODIS telah mengambil gambar permukaan Bumi nyaris setiap hari. Instrumen MODIS telah melakukan pengamatan sejak tahun 2000 dengan cara menumpangi satelit Terra dan Aqua milik NASA.
Sentinel
ESA saat ini tengah mengembangkan proyek konstelasi satelit Sentinel. Saat ini, tengah direncanakan tujuh misi, dengan tujuan yang berbeda-beda pada tiap misinya. Sentinel-1 (penginderaan SAR), Sentinel-2 (penginderaan optik untuk permukaan Bumi), dan Sentinel-3 (penginderaan optik dan panas untuk permukaan darat dan air) saat ini telah berada di orbit.
ASTER
Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer (ASTER) adalah instrumen penginderaan pada satelit Terra, salah satu satelit utama NASA yang digunakan untuk mengamati Bumi. ASTER merupakan hasil kerja sama antara NASA, Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang (METI), dan Japan Space Systems (J-spacesystems). Data dari ASTER digunakan untuk membuat peta temperatur, reflektansi, dan elevasi permukaan darat Bumi. Sistem satelit pengamat Bumi seperti Terra merupakan komponen utama dalam Direktorat Misi Sains dan Divisi Sains Bumi NASA. Tujuan dari misi-misi sains Bumi NASA adalah untuk mempelajari respons Bumi sebagai satu sistem terhadap perubahan yang terjadi dan untuk menyempurnakan kemampuan prakiraan iklim, cuaca, dan bencana alam.[1]
- Klimatologi permukaan darat—penyelidikan berbagai parameter di permukaan darat, seperti temperatur dan sebagainya
- Dinamika vegetasi dan ekosistem—penyelidikan distribusi vegetasi dan tanah, memahami interaksi antara permukaan darat dan atmosfer, dan mendeteksi perubahan ekosistem
- Pemantauan gunung berapi—pemantauan erupsi dan peristiwa-peristiwa yang mendahuluinya seperti emisi gas, awan panas, pembentukan danau lava, riwayat letusan, dan potensi letusan di masa depan
- Pemantauan bahaya—pemantauan dampak dan perkembangan kebakaran hutan, banjir, abrasi, gempa Bumi, dan tsunami
- Hidrologi—pemahaman mengenai energi global dan proses hidrologis serta pengaruhnya terhadap perubahan dalam skala global, termasuk evapotranspirasi pada tumbuhan
- Geologi dan tanah—pemahaman mengenai komposisi dan pemetaan geomorfik pada tanah dan bebatuan dasar untuk mengetahui sejarah Bumi dan semua proses yang terjadi pada permukaannya
- Perubahan lahan di permukaan Bumi—memantau aktivitas-aktivitas manusia di permukaan Bumi seperti deforestasi dan urbanisasi
Meteosat
Meteosat-2 merupakan satelit cuaca geostasioner yang mulai mengirimkan data penginderaan Bumi sejak 16 Agustus 1981. Eumetsat telah mengoperasikan satelit-satelit Meteosat sejak 1987.
Domain privat
Beberapa satelit dibuat dan dioperasikan oleh perusahaan swasta, seperti:
GeoEye
Satelit GeoEye-1 milik GeoEye diluncurkan pada 6 September 2008.[2] Satelit GeoEye-1 memiliki sistem pengambilan gambar resolusi tinggi dan mampu mengambil gambar dengan resolusi permukaan 0.41 meter 0.41 meters (16 inchi). Satelit ini juga mampu mengambil gambar berwarna dengan resolusi 1.65-meter (64 inchi).
Maxar
Satelit WorldView-2 milik Maxar mampu memberikan gambar dengan resolusi spasial 0.46 m (pankromatik).[3] Gambar pankromatik beresolusi 0.46 meter dari WorldView-2's memungkinkan satelit tersebut untuk membedakan objek-objek di permukaan Bumi yang terpisah setidaknya 46 cm antara satu dengan yang lain. Selain itu, Maxar juga memiliki satelit QuickBird yang mampu mengambil gambar pankromatik dengan resolusi 0.6 meter dan satelit WorldView-3 yang mampu mengambil gambar dengan resolusi spasial 0.31 m. WorldView-3 juga membawa sebuah sensor inframerah gelombang pendek dan sebuah sensor atmosfer[4]
Satelit Spot
Tiga satelit SPOT yang saat ini berada di orbit (Spot 5, 6, 7) mampu menghasilkan gambar resolusi tinggi – 1.5 m untuk kanal Pankromatik dan 6m untuk Multi-spectral (R,G,B,NIR). Spot Image juga merilis data multiresolusi dari satelit optik lainnya, seperti Formosat-2 (milik Taiwan) dan Kompsat-2 (milik Korea Selatan), dan satelit-satelit radar (TerraSar-X, ERS, Envisat, dan Radarsat). Spot Image juga merupakan distributor eksklusif untuk hasil citra satelit-satelit Pleiades yang memiliki resolusi 0,50 meter atau sekitar 20 inchi.
BlackBridge
BlackBridge, previously known as RapidEye, operates a constellation of five satellites, launched in August 2008,[5] the RapidEye constellation contains identical multispectral sensors which are equally calibrated. Therefore, an image from one satellite will be equivalent to an image from any of the other four, allowing for a large amount of imagery to be collected (4 million km² per day), and daily revisit to an area. Each travel on the same orbital plane at 630 km, and deliver images in 5 meter pixel size. RapidEye satellite imagery is especially suited for agricultural, environmental, cartographic and disaster management applications. The company not only offers their imagery, but consults their customers to create services and solutions based on analysis of this imagery .
ImageSat International
Earth Resource Observation Satellites, better known as “EROS” satellites, are lightweight, low earth orbiting, high-resolution satellites designed for fast maneuvering between imaging targets. In the commercial high-resolution satellite market, EROS is the smallest very high resolution satellite; it is very agile and thus enables very high performances. The satellites are deployed in a circular sun-synchronous near polar orbit at an altitude of 510 km (+/- 40 km). EROS satellites imagery applications are primarily for intelligence, homeland security and national development purposes but also employed in a wide range of civilian applications, including: mapping, border control, infrastructure planning, agricultural monitoring, environmental monitoring, disaster response, training and simulations, etc.
EROS A – a high resolution satellite with 1.9–1.2m resolution panchromatic was launched on December 5, 2000.
EROS B – the second generation of Very High Resolution satellites with 70 cm resolution panchromatic, was launched on April 25, 2006.
China Siwei
GaoJing-1 / SuperView-1 (01, 02, 03, 04) is a commercial constellation of Chinese remote sensing satellites controlled by China Siwei Surveying and Mapping Technology Co. Ltd. The four satellites operate from an altitude of 530 km and are phased 90° from each other on the same orbit, providing 0.5m panchromatic resolution and 2m multispectral resolution on a swath of 12 km.[6][7]
- ^ "ASTER Project". Diakses tanggal 2015-04-06.
- ^ Shall, Andrea (September 6, 2008). "GeoEye launches high-resolution satellite". Reuters. Diakses tanggal 2008-11-07.
- ^ "Ball Aerospace & Technologies Corp". Diakses tanggal 2008-11-07.
- ^ "High Resolution Aerial Satellite Images & Photos". Diakses tanggal 2014-10-24.
- ^ "RapidEye Press Release" (PDF). Diakses tanggal 2013-06-09.
- ^ "GaoJing / SuperView - Satellite Missions - eoPortal Directory". directory.eoportal.org. Diakses tanggal 2019-11-14.
- ^ "GaoJing-1 01, 02, 03, 04 (SuperView 1)". space.skyrocket.de. Diakses tanggal 2019-11-14.