Fitrah
Fitrah berasal dari akar kata f-t-r dalam bahasa Arab yang berarti membuka atau menguak. Fitrah sendiri mempunyai makna asal kejadian, keadaan yang suci dan kembali ke asal. Dari segi bahasa, kata fitrah terambil dari akar kata al-fathr yang berarti belahan, dan dari makna ini lahir makna-makna lain, seperti "penciptaan" dan "kejadian".[1]
Dalam Islam terdapat konsep bahwa setiap orang dilahirkan dalam keadaan fitrah. Fitrah dalam hal ini berarti bayi dilahirkan dalam keadaan suci, tidak memiliki dosa apapun. Seseorang yang kembali kepada fitrahnya, mempunyai makna ia mencari kesucian dan keyakinannya yang asli, sebagaimana pada saat ia dilahirkan.
Agama Islam sesuai dengan fitrah manusia. Ini dibuktikan dalam Moral Islam
fitrah adalah: sesuatu yg netral pada jiwa dan tidak terikat serta terpasung oleh keinginan dan keperluan duniawi dan berlapang dada serta jiwa yang tenteram dan tenang,fitrah hanya punya satu tujuan yaitu selalu ingin kembali kepada Tuhan Penciptanya. jiwa yang tidak terikat dengan harta benda duniawi dan yg meninggalkan penyakit jiwa (iri dengki,kecemburuan sosial,sombong,hasut,ria dan pelit).
Referensi
- ^ Miswanto 2012, hlm. 11.
Daftar pustaka
- Miswanto, Agus (2012). Agama, Keyakinan, dan Etika. Magelang: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam Universitas Muhammadiyah Magelang. ISBN 978-602-18110-0-9.
- Ibn Taymiyyah (2000). Ibn Taymiyyah Expounds on Islam (dalam bahasa Inggris). Diterjemahkan oleh Muhammad 'Abdul-Haqq Ansari. Virginia, Amerika: Institute of Islamic and Arabic Sciences in America. ISBN 978-9960043241.