Kartografi

ilmu pemetaan wilayah
Revisi sejak 7 Desember 2020 08.51 oleh Dimasbintangaji (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Cartography")

Kartografi ( /kɑːrˈtɒɡrəfi/; berasal dari bahasa Yunani chartes χάρτης, "papirus, selembar kertas, peta", dan graphein γράφειν, "tulis") merupakan sebuah studi dan seni membuat peta. Kartografi menggabungkan sains, estetika, dan teknik, untuk dibangun di atas sebuah premis yang menyatakan bahwa realitas (atau realitas yang dibayangkan) dapat dimodelkan dengan cara yang bisa mengomunikasikan informasi spasial secara efektif. Set the map's agenda and select traits of the object to be mapped. This is the concern of map editing. Traits may be physical, such as roads or land masses, or may be abstract, such as toponyms or political boundaries.

Penggambaran Ekumene di abad pertengahan (1482, Johannes Schnitzer, pemahat), dibangun setelah koordinatGeografi Ptolemeus dan menggunakan proyeksi peta kedua. Penerjemahan ke dalam bahasa Latin dan penyebaran Geografi di Eropa, pada awal abad ke-15, menandai kelahiran kembali kartografi ilmiah, setelah lebih dari satu milenium mengalami stagnasi.

Tujuan mendasar dari kartografi tradisional adalah untuk:

Kartografi modern merupakan sebuah landasan teori dan praktik dari sistem informasi geografis dan ilmu pengetahuan informasi geografis.

Sejarah

 
Lukisan Batu Valcamonica (I), Paspardo r. 29, komposisi topografi, milenium ke-4 SM
 
Peta Bedolina dan penelusurannya, abad ke-6 hingga ke-4 SM
 
Sebuah peta abad Bizantiumke-14 menggambarkan Kepulauan Inggris diambil dari naskah Geografi Ptolemaeus, menggunakan angka Yunani untuk yang koordinatnya : 52-63 ° N dari khatulistiwa dan 6-33 ° E dari Meridian Utama Ptolemaeus di Kepulauan Beruntung .
 
Salinan dari peta TO dunia St. Isidorus. (1472)

Zaman kuno